Liputan6.com, Jakarta - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menyesuaikan sistem pembayaran dan pembelian tiket perjalanan. Pasalnya empat aplikasi e-wallet atau dompet digital meliputi GoPay, Ovo, Dana, dan LinkAja tak lagi melanjutkan kerja sama dengan PT MRT Jakarta.
"Pada prinsipnya PT MRT Jakarta (Perseroda) tetap membuka kelanjutan kerja sama sepanjang sesuai dengan ketentuan yang selama ini telah berjalan dengan kerja sama sebelumnya," kata Kepala Divisi Corporate Secretary PT MRT Jakarta Ahmad Pratomo melalui laman jakartamrt.co.id, dikutip Sabtu (1/7/2023).
Advertisement
GoPay, Ovo, Dana, dan LinkAja resmi tak lagi dapat digunakan untuk membeli tiket perjalanan MRT Jakarta per Sabtu (1/7/2023) ini. Lalu, metode pembayaran apa saja yang kini dapat digunakan untuk membeli tiket MRT Jakarta?
Pelanggan dapat membeli tiket MRT Jakarta dengan menggunakan kartu jelajah berganda atau multi trip, kartu single trip, dan JakLingko.
"Kartu jelajah berganda (multi trip) memiliki kecepatan tap 0,02 detik tanpa perlu ditempelkan. Berbeda dengan kartu keluaran bank yang membutuhkan waktu sekitar 2 detik," kata Ahmad.
Tarif Perjalanan MRT Jakarta
Adapun, tarif perjalanan MRT Jakarta dimulai dari tiga ribu rupiah hingga Rp 14 ribu dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Bundaran HI.
Selain itu, pelanggan juga dapat membeli tiket MRT Jakarta dengan menggunakan kartu uang elektronik keluaran bank, meliputi Brizzi, flazz, e-money, tapcash, dan jakcard.
Lebih lanjut, tiket MRT Jakarta juga dapat dibeli dengan mengakses kode batang atau QR code melalui aplikasi MRT-J yang ada di AstraPay, i.Saku, dan blu.
Advertisement