Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 40 rumah di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), dilaporkan mengalami kerusakan akibat gempa tektonik magnitudo 6,0 yang mengguncang Bantul, Yogyakarta, pada Jumat 30 Juni 2023 sekira pukul 19.57 WIB.
"Untuk dampak gempa ada kerusakan, terutama bagian atap dan bangunan retak," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Erwin Andriatmoko dilansir dari Antara, Sabtu (1/7/2023).
Baca Juga
Advertisement
Erwin mengatakan, hingga kini pihaknya masih terus melakukan inventarisasi data kerusakan bangunan dan korban akibat gempa.
"Dari 12 kecamatan sejauh ini sudah ada delapan kecamatan yang melapor terjadinya kerusakan. Data sementara ada sekitar 40 rumah yang mengalami kerusakan," ucap Erwin.
Laporan kerusakan bangunan paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Pacitan. Di kecamatan tersebut ada 22 unit bangunan yang dilaporkan mengalami kerusakan.
Sementara di wilayah Kecamatan Donorojo, BPBD Pacitan menerima aduan kerusakan sebanyak sembilan bangunan, Kecamatan Arjosari empat bangunan, Kebonagung dua bangunan, dan lainnya di Kecamatan Bandar, Tegalombo, Pringkuku dan Ngadirojo masing-masing satu bangunan rumah warga rusak.
Data kerusakan tersebut kemungkinan masih akan terus bertambah seiring inventarisasi dan laporan yang masih terus dilakukan.
Erwin menambahkan, sebagian besar kerusakan dilaporkan terjadi pada fasilitas pemerintahan dan rumah-rumah warga.
Selain kerusakan bangunan sejumlah infrastruktur, getaran gempa yang terasa kuat di sebagian besar wilayah Pacitan itu sempat menyebabkan kepanikan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Darsono Pacitan.
Keluarga pasien sebagian semburat keluar. Banyak pasien yang kemudian dievakuasi keluar gedung, terutama di instalasi gawat darurat. Erwin mengimbau, masyarakat untuk tenang namun tetap waspada.
Gempa Bantul Yogyakarta, 1 Orang Meninggal Dunia
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan satu warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 6,4 yang terjadi di Selatan Jawa pada Jumat malam.
"Berdasarkan informasi terkini, satu warga meninggal dunia dan satu lainnya luka ringan di Kabupaten Bantul. Sedangkan di Kabupaten Tegal, Provinsi Jateng, satu warganya luka ringan," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya di Jakarta.
Abdul mengatakan laporan tersebut berdasarkan perkembangan informasi pukul 23.00 WIB. Mengutip Antara, BNPB terus melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terdampak di wilayah DIY, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Provinsi Jawa Timur (Jatim), kata Abdul.
"BPBD Kabupaten Kebumen di Jawa Tengah melaporkan 11 KK warganya terdampak, 1 KK (2 jiwa) di antaranya mengungsi. Sedangkan di Kabupaten Purbalingga 4 KK (15 jiwa) terdampak. Petugas BPBD setempat masih melakukan pendataan dan penanganan darurat di lapangan," kata dia.
Sementara itu, Abdul melaporkan total rumah rusak sebanyak 93 unit dengan tingkat ringan hingga sedang. Petugas masih terus mendata jumlah rumah terdampak, baik di wilayah DIY, Jateng dan Jatim. Rincian rumah rusak di beberapa wilayah, sebagai berikut.
Sebaran di Provinsi Jateng, yaitu di Kabupaten Kebumen, rumah rusak ringan 8 unit dan rusak sedang 2 unit. Kabupaten Magelang dan Tegal, rumah rusak masing-masing sebanyak 1 unit, sedangkan di Kabupaten Purbalingga tercatat rumah rusak 4 unit.
Sebaran di Provinsi Jatim, sementara teridentifikasi di Kabupaten Pacitan dengan total rumah rusak sebanyak 28 unit.
Di wilayah DIY, BPBD mencatat rumah rusak 30 unit di Kabupaten Bantul dan 19 di Kabupaten Gunung Kidul.
Advertisement