Liputan6.com, Philadelphia - Seorang wanita asal Philadelphia, Amerika Serikat mengungkapkan betapa mengerikannya efek obat penenang hewan xylazine yang membuat kulitnya membusuk. Ia menderita pembekuan darah, sepsis, dan luka-luka yang sangat menyakitkan sehingga mencoba untuk memotong kulitnya sendiri.
Obat xylazine -- yang dikenal di jalanan sebagai "obat penenang", "obat bius" dan "obat zombie" -- disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk digunakan pada hewan, tetapi tidak aman untuk dikonsumsi manusia karena menyebabkan luka membusuk dan gangguan pernapasan.
Advertisement
Seringkali pengedar mencampurkan xylazine dengan fentanil sebagai cara yang murah untuk membuat efek mabuk lebih lama di tengah epidemi opioid yang menewaskan 300 orang Amerika per hari belakangan ini.
Xylazine Membuat Ancaman Narkoba Paling Mematikan
Wanita bernama Tracey McCann (39) ini secara tidak sengaja kecanduan xylazine dalam beberapa tahun terakhir. Ia selalu terbangun kesakitan setelah minum obat tersebut, bahkan kulitnya lama-lama menghitam.
"Saya akan terbangun sambil menangis kesakitan," kata McCann tentang pertarungannya yang mengerikan dengan obat tersebut, yang membuat kulitnya menghitam, dikutip dari New York Post, Sabtu (1/7/2023).
Adapun xylazine membuat ancaman narkoba paling mematikan yang pernah dihadapi AS, demikian tulis Drug Enforcement Agency Administrator Anne Milgram dalam peringatannya pada Maret 2023 merespons penggunaan 'narkoba zombie' menyebar dengan cepat di seluruh AS.
Tidak Sengaja Memotong Kulitnya Sendiri
Tracey McCann melanjutkan, saking tidak bisa menahan rasa sakit di lukanya yang membusuk, dirinya secara tidak sengaja memotong kulitnya sendiri.
"Satu-satunya cara untuk menghilangkannya adalah dengan memotong kulit. Suatu kali, saya secara tidak sengaja memotong tendon di lengan saya, dan sekarang saya tidak bisa menggerakkan jari-jari saya."
Pada tahun 2009, McCann yang pernah mengelola waralaba Domino's Pizza mengalami kecelakaan mobil serius yang membuatnya koma selama sebulan.
Ketika terbangun, ia berjuang dengan rasa sakit kronis. Dokter meresepkan opioid yang sangat kuat.
Beralih ke Obat-obatan Terlarang
Korban kecelakaan mobil yang selamat ini dengan cepat menjadi kecanduan dengan pil opioid, kemudian beralih ke obat-obatan terlarang ketika dokternya akhirnya berhenti memperbarui resepnya.
"Saya tidak melihat cara lain untuk mengatasinya," ucap McCann. Ia pun mulai menggunakan heroin dan fentanil untuk menghilangkan rasa sakitnya yang berkelanjutan.
Advertisement
Obat Xylazine Menjadi Obat Bius
Tracey McCann mengonsumsi heroin dan fentanil selama bertahun-tahun. Tetapi keadaan berubah drastis pada tahun 2020.
Pada pandemi COVID-19, efek fentanil mulai berubah.
"Ketika saya meminumnya, saya langsung pingsan selama empat atau lima jam. Saya dan semua orang di sekitar saya hanya mengira itu adalah efek fentanil yang kuat, (tetapi) para pengedar narkoba menyelundupkan (ternyata) xylazine (di dalam obat saya)," tutur McCann.
McCann tidak menyadari bahwa obat penenang hewan xylazine telah dipotong-potong menjadi obat bius hingga ia mulai mengalami memar dan luka di tubuhnya beberapa bulan kemudian.
"Saya mulai mengalami luka-luka ini," jelasnya. "Memar-memar ini muncul di malam hari, dan kulit saya menjadi hitam. Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, saya tidak menunjukkannya kepada siapa pun, saya hanya menutupinya," tuturnya.
Fentanil Dicammpur Xylazine
McCann akhirnya menyadari bahwa dia menyuntikkan "obat zombie" setelah mengobrol dengan seorang wanita lain yang juga kecanduan fentanil yang dicampur dengan xylazine.
"Dia mengalami memar dan kulit yang menghitam seperti saya," sambungnya.
Beberapa waktu kemudian, McCann mulai mengalami pembekuan darah dan berakhir di rumah sakit.