Tangerang Masih Jadi Area Menjanjikan untuk Investasi Properti, Kenapa?

Area Tangerang menjadi salah satu area yang sangat diminati, karna memiliki akses kemudahan infrastruktur, transportasi publik dan fasilitas yang lengkap. Hal ini menjadikan wilayah di koridor Barat Jakarta ini sering disebut sebagai Sunrise Property.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Jul 2023, 12:30 WIB
Area Tangerang menjadi salah satu area yang sangat diminati, karna memiliki akses kemudahan infrastruktur, transportasi publik dan fasilitas yang lengkap. Hal ini menjadikan wilayah di koridor Barat Jakarta ini sering disebut sebagai Sunrise Property.

Liputan6.com, Jakarta Area Tangerang menjadi salah satu area yang sangat diminati sebagai tempat membeli maupun berinvestasi properti, karna memiliki akses kemudahan infrastruktur, transportasi publik dan fasilitas yang lengkap. Hal ini menjadikan wilayah di koridor Barat Jakarta ini sering disebut sebagai Sunrise Property.

Begitu pula dengan Kota Mandiri Alam Sutera, mengusung tema one stop living dan Green concept tentunya menjadi salah satu alasan mengapa area ini potensial untuk dijadikan hunian atau investasi.

Di tengah-tengah maraknya pandangan publik terhadap Alam Sutera sebagai area yang selalu berkembang dengan harga properti yang relatif tinggi dan terus bertumbuh, tentunya mencari properti dengan harga terjangkau menjadi tantangan tersendiri bagi para investor maupun end-user yang tertarik dengan area ini.

Salah satu properti yang sedang berkembang, yang mana terletak di daerah Alam Sutera adalah Apartemen Sky House Alam Sutera+. Tower pertama apartemen semi-furnished telah rampung serah terima dan mendapat feedback yang baik dari konsumennya mencapai hingga 99%, berdasarkan internal survey pengelola Sky House Alam Sutera+.

"Kepuasan pelanggan tersebut tidak membuat kami berhenti memberikan layanan dan program-program menguntungkan bagi calon pembeli, hanya di bulan ini, Sky House Alam Sutera+ memberikan special package cicilan start from 285rb/hari bagi peminat unit apartemen 2BR dan Studio, beli dua jadi lebih cuan! Inilah saat yang tepat untuk memiliki properti di Sky House Alam Sutera untuk hunian ataupun investasi untuk masa depan," kata Head Sales & Marketing Robby Gunawan dikutip Sabtu (1/7/2023).

Alam Sutera menggabungkan hunian, pendidikan, dan perkantoran serta pusat perbelanjaan, mulai tempat hang out seperti kafe dan restoran yang instagramable, sampai destinasi rekreasi keluarga, membuat Alam Sutera semakin menjadi salah satu lokasi favorit untuk hunian dan investasi, hal ini jelas meningkatkan pertumbuhan ekonomi Alam Sutera.

Sebut saja misalnya Broadway the Flavor Bliss atau wahana Escape Games (permainan petualangan) di Mall@Alam Sutera dan juga AEON Store yang akan hadir di lower ground dan mulai dibuka untuk publik pada September. Hal ini menjadi salah satu daya pikat masyarakat untuk datang ke Alam Sutera dan otomatis akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Alam Sutera.

Masyarakat yang tinggal di Alam Sutera pastinya merasa segala aktivitas akan terasa lebih mudah dengan fasilitas lengkap ini. Begitu juga bagi para investor, pasalnya pembangunan dari segi komersial dan infrastruktur yang terus berkembang membuat area ini sangat berpotensi bagi para investor hingga end-user.


Sektor Properti China Belum akan Bangkit, Dampaknya Bisa Menjalar ke Negara Lain

Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Sebelumnya, Ekonom di Wall Street mengungkapkan bahwa pelemahan sektor properti di China dikhawatirkan menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi negara tersebut selama bertahun-tahun yang akan datang. Bahkan, fenomena tersebut dapat berdampak pada negara-negara di kawasan lain.

Bank-bank Wall Street memperingatkan."Kami melihat kelemahan terus-menerus di sektor properti, terutama terkait dengan kota-kota tingkat rendah dan pembiayaan pengembang swasta, dan percaya tampaknya tidak ada perbaikan cepat untuk mereka," kata ekonom Goldman Sachs dalam sebuah catatan akhir pekan, dikutip dari CNBC International, Rabu (14/6/2023).

Ekonom Goldman Sachs, yang dipimpin oleh Lisheng Wang mengatakan bahwa pasar properti China diperkirakan akan membentuk "pemulihan bergaya L" - didefinisikan sebagai penurunan tajam diikuti oleh tingkat pemulihan yang lambat.

"Kami hanya mengasumsikan pemulihan 'berbentuk L' di sektor properti di tahun-tahun mendatang," kata mereka.

"Berdasarkan perkiraan kami, pelemahan properti kemungkinan akan menjadi penghambat pertumbuhan multi-tahun bagi China, tetapi hal itu bisa jadi tidak terlalu menyakitkan di 2023 dibandingkan 2022," tambahnya.

Data dari Mei 2023 menunjukkan sektor properti China masih berjuang untuk bangkit, meskipun sudah ada tanda-tanda pemulihan awal tahun ini.

 


Stimulus Fiskal

Warga yang memakai masker melintasi persimpangan di Beijing, China, Jumat (2/12/2022). Lebih banyak kota melonggarkan pembatasan, memungkinkan pusat perbelanjaan, supermarket, dan bisnis lainnya dibuka kembali menyusul protes akhir pekan lalu di Shanghai dan daerah lain di mana beberapa orang menyerukan Presiden Xi Jinping untuk mengundurkan diri. (AP Photo/Ng Han Guan)

Pengamat pasar memperkirakan China kemungkinan akan mendukung sektor real estat melalui kebijakan stimulus fiskal, yang diperkirakan akan dirilis karena ekonomi berjuang untuk mendapatkan kembali momentum setelah dibuka kembali dari

Pengamat pasar memperkirakan China kemungkinan akan mendukung sektor real estat melalui kebijakan stimulus fiskal, yang diperkirakan akan dirilis karena ekonomi berjuang untuk mendapatkan kembali momentum setelah dibuka kembali dari Covid-19.

Pada Selasa 13 Juni 2023, saham properti China yang terdaftar di Hong Kong melonjak setelah People's Bank of China memangkas tingkat pembelian kembali sebesar 10 basis poin dari 2 persen menjadi 1,9 persen, menandai pemotongan pertama sejak Agustus 2022.

Saham pengembang properti Logan Group juga melonjak 4,5 persen dan Country Garden naik 4 persen di tengah harapan stimulus lebih lanjut dan pelonggaran kebijakan ke depan. 

Covid-19.

Pada Selasa 13 Juni 2023, saham properti China yang terdaftar di Hong Kong melonjak setelah People's Bank of China memangkas tingkat pembelian kembali sebesar 10 basis poin dari 2 persen menjadi 1,9 persen, menandai pemotongan pertama sejak Agustus 2022.

Saham pengembang properti Logan Group juga melonjak 4,5 persen dan Country Garden naik 4 persen di tengah harapan stimulus lebih lanjut dan pelonggaran kebijakan ke depan. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya