Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan gempa bumi susulan yang terjadi usai gempa tektonik bermagnitudo 6,4 di Samudra Hindia selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (30/6) pukul 19.57.43 WIB, kekuatannya semakin melemah.
"Tadi sudah 47 kali gempa susulan dan mungkin masih tambah, tetapi kondisi semakin stabil, semakin jarang susulan dan kekuatannya semakin melemah," kata Dwikorita usai berkunjung ke lokasi terdampak gempa di Kabupaten Bantul, DIY, Sabtu.
Dia juga mengatakan gempa susulan usai gempa bermagnitudo 6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6,0 yang episenternya terletak di koordinat 8,63 LS, 110,08 BT, atau di laut pada jarak 81 kilometer arah selatan Kota Wates, DIY pada kedalaman 67 kilometer itu, goncangannya tidak dirasakan manusia.
"Jadi tidak terasa sama sekali ada gempa susulan, yang mencatat hanya alat," kata Kepala BMKG yang dalam kunjungannya mendampingi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X.
Baca Juga
Advertisement
Dwikorita juga mengatakan kerusakan akibat gempa bumi yang dialami di wilayah DIY tersebut mengikuti pola kondisi setempat. Seperti yang terjadi di wilayah Dusun Bangen, Desa Bangunjiwo, Bantul ini, kata dia, karena lokasinya yang berada di daerah ketinggian.
"Kami juga melakukan pemetaan mengikuti pola kondisi setempat, entah kondisi tanahnya atau seperti di sini ini kan kondisi di ketinggian, jadi tidak merata hanya mengikuti pola," katanya.
BMKG, lanjut Dwikorita, juga melakukan pemetaan dampak gempa tersebut dan terdapat zona-zona rusak di sepanjang endapan Sungai Opak dan Sungai Oya yang melintasi wilayah DIY dan Kabupaten Bantul.
"Cuma itu kan yang rusak ringan, mirip mirip begini (rumah rusak ringan). Kemudian juga ada semacam lembah di situ ada kerusakan," katanya.