Catat Syarat Pengajuan Dana Riset untuk Biayai Penelitian Mahasiswa S1

Proposal pengajuan dana riset program Indofood Riset Nugraha (IRN) ini masih akan dibuka sampai 30 Juli 2023.

oleh Asnida Riani diperbarui 02 Jul 2023, 04:00 WIB
Ilustrasi mahasiswa S1 mengajukan dana riset melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN). (Sumber foto: Pexels.com).

Liputan6.com, Jakarta - Program Indofood Riset Nugraha (IRN) kembali terselenggara untuk menawarkan dana riset bagi mahasiswa S1 yang sedang melaksanakan penelitian sebagai tugas akhirnya. Tahun ini, tema yang diusung adalah "Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal."

Dengan dua kata kunci: fungsional dan lokal, mahasiswa diharapkan bisa lebih sensitif dan eksploratif menggali potensi pangan fungsional di sekitar mereka, sebut Ketua Tim Pakar IRN, Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc, dalam webinar yang berlangsung Selasa, 27 Juli 2023.

Sementara, Ketua Program IRN, sekaligus Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Suaimi Suriady, mengatakan, "Program IRN mengundang mahasiswa dari berbagai jurusan dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk menyampaikan ide-ide baru dan gagasan segar mereka dalam menghasilkan penelitian-penelitian penganekaragaman pangan yang berbasis kearifan lokal."

Secara umum, katanya, pengertian pangan fungsional adalah sumber pangan yang tidak hanya berperan sebagai sumber energi dan gizi, tapi juga punya khasiat tertentu yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.

Prof. Dr. Ir. Budi Prasetyo W, DESS, DEA sebagai perwakilan Tim Pakar IRN pun memaparkan syarat pengajuan dana riset IRN. Pertama, syarat peserta program IRN meliputi:

  1. Tidak mendapat pendanaan dari program manapun.
  2. Sudah menempuh semester VI.
  3. Penelitian dilakukan di Indonesia.
  4. Peneliti adalah WNI.
  5. Mahasiswa aktif yang akan melakukan riset, bukan yang sedang atau sudah melakukan riset.
  6. Lama penelitian maksimal satu tahun.

 


Format dan Sistematika Proposal Penelitian

Ilustrasi mahasiswa S1 mengajukan dana riset melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN). (dok. unsplash/Eliott Reyna)

Kemudian, Prof. Budi juga memaparkan format dan sistematika proposal penelitian IRN 2023/2024:

  1. Halaman sampul dicetak pada kertas berwarna biru.
  2. Halaman pengesahan.
  3. Surat pernyataan peserta.
  4. Ringkasan.
  5. Daftar isi.
  6. Bab I Pendahuluan.
  7. Bab II Tinjauan Pustaka. Pada bab ini, calon penerima dana riset diminta menjelaskan landasan teori dan tinjauan pustaka mengenai topik penelitian yang diajukan, termasuk variabel yang akan diteliti. Jelaskan juga teori yang melandasi proposal kegiatan berdasarkan acuan terkini dan relevan. Disebut bahwa sebaiknya jangan meninjau pustaka sebelum tahun 2000, kecuali teorinya penting. Uraian mengenai landasan teori disusun dalam bentuk sub-sub judul yang dimulai dari nomor 2.1, 2.2, 2.3, dan seterusnya. Selain kumpulan teori dan penelitian sebelumnya, tinjauan pustaka juga memuat rangkuman dan sintesis pemikiran, serta pemahaman peneliti, sehingga bisa menjelaskan bagaimana kerangka pikir teoritis mengenai penelitian, serta hipotesis penelitian.
  8. Bab 3 Metode Penelitian. Metode penelitian harus dijelaskan secara utuh, mulai dari tahapan penelitian yang akan dilakukan, luaran, indikator capaian yang terukur di setiap tahapan, teknik pengumpulan data, metode analisis data, cara penafsiran hasil, dan teknik pengambilan kesimpulan.
  9. Bab 4 Biaya. Usulan anggaran biaya disusun sesuai kebutuhan.
  10. Bab 5 Jadwal Kegiatan. Penelitian harus diselesaikan paling lama setahun terhitung mulai dari penandatanganan kontrak. 
  11. Bab 6 Daftar Pustaka. Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama penulis dan tahun penerbitan dengan urutan abjad nama penulis, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya daftar pustaka yang dikutip dalam proposal penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
  12. Lampiran-Lampiran: justifikasi anggaran kegiatan, jadwal kegiatan, biodata pengusul/mahasiswa peneliti, biodata dosen pembimbing, serta dukungan pada penelitian dan sarana prasarana.

Proposal penelitian dikirimkan melalui google form: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfAGXNrsk2mWIWaZxcH_DcaI8N-ZpGGb6TnUSujcNhZnm2OTA/viewform


Kiat Memenangkan Dana Riset

Ilustrasi mahasiswa S1 mengajukan dana riset melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN). Credit: pexels.com/pixabay

Lebih lanjut, Prof. Dr. Ir. Bustanul Arifin, MS, perwakilan Tim Pakar IRN, memberi kiat memenangkan dana riset. "Jangan tidak sesuai prosedur. Pikirkan bagaimana caranya agar secara administrasi bisa sampai (ditinjau tim pakar IRN)," katanya.

Ia meneruskan, "Substansi latar belakang jangan bertele-tele, jangan terlalu pendek dan panjang. Harus to the point apa manfaatnya." Terkait tinjauan pustaka, sebutnya, itu harus menjelaskan topik penelitian.

Direkomendasikan juga untuk menggunakan pustaka primer dan menghindari plagiarisme. "Kalimat penulis sering kali dikutip sama persis. Walau nama penulis dicantumkan, itu masih kategori plagiarisme," ujar dia.

Lalu, terkait metode. Itu harus berangkat dari tujuan dan akar permasalahan. Kemudian, jangan berorientasi para parameter tanpa dilandasi alasan memilih parameter tersebut, pilih alat ukur yang bisa mencapai tujuan, serta pengamatan jangan terlalu ambisius tanpa memperlihatkan pengelolaan peneliti.

"Jika menggunakan alat bantu statistik, jelaskan model yang digunakan, termasuk jumlah sampel, cara pengumpulan data, cara analisis, serta batasan atau definisi operasional," katanya. "Kemudian, waktu dan tempat pelaksanaan harus jelas."


Batas Akhir Pengajuan Proposal

Ilustrasi mahasiswa S1 mengajukan dana riset melalui program Indofood Riset Nugraha (IRN). (Photo by Barney Yau on Unsplash)

Prof Bustanul mengatakan, terkait pengajuan dana riset, itu sebenarnya tidak ada batasan khusus. "Rasionalnya (Rp)10 juta--(Rp)20 juta masih masuk. Rata-rata Rp10 juta, Rp12 juta, Rp15 juta, bahkan ada juga yang Rp8 juta. Asal, dana yang diusulkan benar-benar untuk penelitian," sebutnya.

Pengajuan proposal masih akan dibuka sampai 30 Juli 2023. Pengumuman peserta program IRN akan dilakukan pada awal September 2023. Setelah diumumkan, penerima dana riset akan diminta menghadiri acara penandatanganan kontrak yang kemungkinan berlangsung pada minggu ke-2 September 2023.

Sementara belum ada jumlah pasti berapa proposal yang akan terpilih, di akhir program IRN 2023/2024, pihaknya akan memilih empat penelitian terbaik. Mereka dipilih setelah mengikuti audit tahap satu, audit tahap dua, dan coaching clinic.

Para peneliti terpilih akan mendapat penghargaan berupa scientific tour ke Laboratorium terbesar di Asia Tenggara, seperti Firmenich dan BASF di Singapura. Secara lebih lengkap, informasi tentang IRN bisa diakses melalui situs web indofoodrisetnugraha.com.

 

Infografis Tradisi Makan Bersama dari Berbagai Daerah di Indonesia. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya