Liburan Sekolah, Bermanfaat untuk Kurangi Stres dan Cemas pada Anak

Selain itu, liburan sekolah juga dapat membantu anak untuk menemukan atau melakukan kembali hobinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Jul 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi gambar anak bermain lompat tali saat liburan sekolah (dok Monstera/pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta Momen liburan sekolah amat terasa beberapa minggu belakangan. Bisa dilihat dari tempat wisata yang meningkat pengunjungnya.

Libur kenaikan kelas membuat lama libur sekolah jadi panjang. Dibalik libur sekolah yang panjang ternyata bermnfaaat untuk menjaga kondisi mental anak tetap sehat lho.

"Kalau anak sekolah itu kadang kala misalnya ada ujian, ada kegiatan-kegiatan yang harus dinilai. Nah, itu ada rasa cemas. Tapi, ketika liburan, tiba-tiba mereka bisa mendapatkan situasi yang mereka tidak ada tekanan," kata psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra.

Novi juga mengungkapkan bahwa liburan sekolah juga dapat membantu anak untuk menemukan atau melakukan kembali hobi. Hal ini perlu, mengingat padatnya aktivitas sekolah yang membuat anak mungkin tidak sempat menjalankan atau menemukan hobi baru.

Sebagai contoh hobi naik gunung yang baik untuk dilakukan karena membantu anak untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi yang tidak didapatkan selama belajar di kelas seperti mengutip Antara ditulis Minggu (2/7/2023).

 

 


Momen Bangun Kedekatan Keluarga

Liburan sekolah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tak kalah penting, waktu liburan dapat memberi kesempatan kepada anak untuk lebih membangun kedekatan bersama keluarga. Bukan berarti harus liburan ke luar kota atau menginap di hotel mahal. Ada banyak cara rekatkan hubungan.

"Justru liburan itu membuat kesempatan mereka bisa melakukan kegiatan bersama walaupun nggak harus piknik dan keluar kota," kata Novi.

Ia mencontohkan cara mendekatkan hubungan keluarga dengan memasak bareng. Lalu, pada anak-anak kalau di desa itu bisa membantu orangtua berkebun atau bertani dan memelihara binatang.

 


Anak Juga Perlu Jeda

Aktivitas luar ruang sambut liburan sekolah. (dok. Biro Komunikasi Publik Kemenparekraf)

Novi juga menekankan bahwa pada dasarnya manusia baik anak-anak atau orang dewasa membutuhkan waktu libur. Perlu libur untuk beristirahat dari rutinitas yang selalu dilakukan.

Waktu libur, akan menguatkan kembali seluruh kompetensi atau potensi yang dimiliki seseorang. Apabila melakukan aktivitas yang sama secara terus-menerus, hal itu justru akan membuat seseorang menjadi semakin melemah.

"Kita pikirnya kalau dia ke sekolah tiap hari itu pertumbuhannya akan berkembang sangat baik. Tapi, kalau dia lupa untuk liburan atau beristirahat, itu justru tambah melemah," ujar Novi.

Novi mengilustrasikan kesehatan mental dengan berlari. Ketika berlari setiap hari, aktivitas itu baik bagi kesehatan kardiovaskular, namun, mungkin bisa membuat otot lemah sehingga perlu diimbangi dengan olahraga lain seperti angkat beban.

 

 

Infografis Journal Anak Berpotensi Jadi Pelaku dan Korban KDRT (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya