RPH Ditutup Paksa Ormas, Jakarta Terancam Langka Pasokan Daging Ayam

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyayangkan adanya penutupan paksa rumah potong hewan unggas (RPHU) di Rawa Kepiting, Jakarta Timur oleh

oleh Arief Rahman H diperbarui 02 Jul 2023, 14:00 WIB
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyayangkan adanya penutupan paksa rumah potong hewan unggas (RPHU) di Rawa Kepiting, Jakarta Timur

Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyayangkan adanya penutupan paksa rumah potong hewan unggas (RPHU) di Rawa Kepiting, Jakarta Timur oleh sejumlah organisasi massa (ormas). Menurutnya, jika terjadi penutupan, maka pasokan ayam ke pasaran akan terganggu.

Alhasil, nantinya dikhawatirkan juga akan berdampak pada kestabilan ekonomi di wilayah tersebut. Untuk itu, Arief meminta pasokan ayam, khususnya di DKI Jakarta tetap berjalan.

"Tentunya kita menyayangkan insiden berujung kekerasan tersebut. Oleh karena itu, Satgas Pangan, Dinas KPKP DKI Jakarta, dan stakeholder terkait untuk berkoordinasi agar pemenuhan pasokan daging ayam di DKI Jakarta tetap berjalan dengan baik," ujar Arief dalam keterangannya, ditulis Minggu (2/7/2023).

Dia meminta setiap pihak terkait untuk duduk bersama mencari solusi untuk oemenuhas pasokan daging ayam menyusul ada penutupan paksa RPHU Ayam di Rawa Kepiting. Termasuk meminta ada langkah hukum yang diambil mengingat dampak yang disinyalir bisa meluas.

"Jakarta ini nett consumer, jika dilakukan penutupan paksa, dampaknya bukan saja pada kestabilan pasokan dan harga daging ayam, tapi pada kestabilan ekonomi, karena berapa banyak masyarakat yang bergantung pada aktifitas ekonomi dari perdagangan daging ayam ini," paparnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Satgas Pangan AKP Sarjono per Sabtu (1/7/2023), aktivitas pemotongan di RPHU Rawa Kepiting perlahan kondusif dan kembali normal. Jumlah pemotongan mencapai 8.532 ekor per hari, meskipun belum sepenuhnya mencapai angka normal sekitar 30 ribu ekor per hari.

“Hari ini pemotongan sudah mulai kembali normal dan tentunya kita harapkan ke depannya tidak mengganggu pasokan daging ayam khususnya di DKI Jakarta,” ungkapnya.

 


Harga Ayam

Pedagang menata daging ayam di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (26/4/2022). Harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau mengalami kenaikan jelang Lebaran, di antaranya daging sapi dan ayam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun berdasarkan Panel Harga Pangan NFA, rata-rata harga daging ayam ras di Provinsi DKI Jakarta dalam sepekan terakhir berada di Rp 38.746 per Kg, lebih rendah 74 poin dari rata-rata harga daging ayam ras nasional di kisaran Rp 38.820 per Kg.

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga daging ayam di Ibu kota, dari tanggal 28 Juni 2023 hingga 2 Juli 2023, Badan Pangan Nasional berkolaborasi dengan Dinas KPKP Provinsi DKI Jakarta, BUMD DKI Dharma Jaya, serta beberapa pelaku usaha di bidang perunggasan melalukan Gerakan Pangan Murah (GPM) daging ayam di berbagai lokasi di Jakarta.

Arief mengatakan, GPM ini merupakan respon cepat terhadap dinamika daging ayam yang cenderung mengalami peningkatan permintaan pada momentum HBKN Iduladha. Selain itu, diharapkan adanya GPM daging ayam ini menjadi penyeimbang pasokan di mana harga daging ayam yang dijual pada kisaran Rp. 33.000 - Rp 35.000 per Kg.

Langkah stabilisasi harga daging ayam ras ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang meminta agar seluruh Kementerian/Lembaga terkait berkolaborasi menjaga stabilitas stok dan keseimbangan harga.

"Ini juga sejalan dengan arahan Bapak Presiden yang menekankan agar harga pangan tetap wajar dan seimbang di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen," terangnya.

 


Penutupan Paksa

Daging ayam dijual di Pasar Senen, Jakarta, Selasa (26/4/2022). Harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau mengalami kenaikan jelang Lebaran, di antaranya daging sapi dan ayam. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diberitakan sebelumnya, Media sosial dibuat heran dengan aksi organisasi masyarakat (ormas) yang menutup secara paksa Rumah Potong Hewan (RPH) di Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (27/6) sampai Jumat (30/6).

Informasi tersebut dibagikan akun Twitter @Okki_Sutanto yang mengkritik aksi dari ormas Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung. Lantaran RPH dipaksa tutup, karena dalih liburan Idul Adha.

"Usaha orang tua saya, RPH ayam potong, hari ini DITUTUP paksa ormas gak jelas. tiba2 bbrp hr lalu dpt surat edaran gini, pdhl musyawarahnya aja gak diundang wkwk," tulis Okki, dikutip, Jumat (30/6).

Bahkan, dalam unggahan selanjutnya ada foto RPH ayam potong yang digeruduk 'ormas' tersebut. Ternyata RPH itu merupakan lokasi resmi diakui oleh Pemprov DKI Jakarta.

Aksi penutupan tersebut ternyata sempat memanas, sampai memakan korban yang disebut dianiaya massa yang datang. Dia adalah WDS, yang diduga salah seorang anak dari pedagang RPH.

"Ini bro WDS. anak salah seorang pedagang RPHU yang semalam jadi korban pemukulan massa. Semoga kepolisian bisa mengusut tuntas kejadian ini. Speedy recovery bro!" ujar Okki.

 


Tanggapan Polisi

Kenaikan ini sudah terjadi sejak sebulan yang lalu, disebabkan karena pakan pur ayam naik dan permintaan ayam potong yang tinggi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Merespons kejadian itu, Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira menjelaskan untuk korban WDS saat ini telah membuat laporan polisi ke Polsek Cakung. Guna setelahnya dilakukan tindak lanjut penyelidikan.

"Lagi on process, ada laporan polisi (LP)," singkat Syarifah.

Selain itu, Syarifah juga menjelaskan kronologi peristiwa unjuk rasa itu berlangsung di samping Pemadam KIP, Rawa Terate, Cakung, Jaktim, sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (27/6).

"Telah berlangsung giat aksi unras oleh Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung massa sekitar 75 orang dengan," kata Syarifah dalam keteranganya, Jumat (30/6).

Dari serangkaian aksi tersebut, kata Syarifah, massa yang ada turut mengadang kendaraan pengangkut ayam yang masuk ke RPH Rawaterate & RPH Rawa Kepiting KIP Cakung. Hal itu dilakukan agar tidak ada aktivitas selama empat hari sampai tgl 30 Juni 2023.

"Dan juga melakukan imbauan terhadap para pedagang yang masih berdagang di RPH untuk tidak beroperasi sementara dan menutup akses menuju RPH," ujarnya.

Atas tindakan itu, Syarifah menjelaskan pihaknya pun turun tangan untuk melakukan mediasi antara kedua belah pihak baik massa dan pemilik RPH, sehingga ditemukan adanya titik temu dan massa pun membubarkan diri dari lokasi.

"Pukul 20.20 WIB di RPH Rawaterate dilakukan mediasi antara perwakilan komunitas pedagang ayam Eceren Pulogadung diketuai saudara R dengan perwakilan dari pedagang RPH Rawaterate diketuai oleh saudara Indra. Pada sekira pukul 21.20 WIB, aksi membubarkan diri, situasi aman kondusif," jelasnya.

Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polres Jakarta Timur untuk meminta bantuan pengamanan.

"Kami sangat menyayangkan tindakan oknum ormas yang merugikan para pelaku usaha dan masyarakat serta mengganggu pelayanan umum. Kami telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak Walikota dan Polres Jaktim untuk bantuan pengamanan," kata Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas KPKP DKI Jakarta Renova Ida Siahaan, Jumat (30/6).

Renova juga menegaskan bahwa RPHU tidak libur dan tetap beroperasi. Ia pun meminta bantuan Satgas Pangan Polri dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengawal pasokan ayam hidup ke RPHU.

"Sekalipun pemasokan ayam terkendala RPHU tetap membuka pelayanan. Tidak libur. Semoga semua berjalan lancar," tambahnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya