Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk kembali menjadi perbincangan pengguna Twitter. Alasannya, ia mengungkap kebijakan baru Twitter untuk membatasi jumlah cuitan yang dapat dibaca pengguna, terutama pengguna baru dan pengguna gratisan.
Awalnya, ia menyebut langkah ini dilakukan karena besarnya jumlah data yang diambil atau scraping dari platform tersebut. Namun, baru-baru ini ia tampaknya secara tidak langsung mengungkap alasan lain Twitter menerapkan kebijakan tersebut.
Advertisement
Disebut tidak langsung, karena Elon hanya me-retweet akun lain yang merupakan parodi dari dirinya. Jadi, akun dengan nama @ElonMusk AOC atau Elon Musk Parody itu menuliskan alasan di balik diterapkan kebijakan View Limit.
Dalam unggahannya, akun parodi Elon Musk itu menyebut alasan diterapkannya pembatasan ini karena banyak orang yang telah menjadi pecandu Twitter. Karenanya, orang-orang tersebut perlu pergi ke luar.
"Alasan saya menetapkan 'View Limit' adalah karena kita semua adalah pecandu Twitter dan perlu keluar. Ini merupakan langkah baik yang saya lakukan untuk dunia. Itu juga bisa menjadi perspektif lain yang bisa kau (Elon Musk) gunakan," cuit akun tersebut seperti dikutip, Minggu (2/7/2023).
Meski Elon tidak menanggapi secara langsung tweet guyonan tersebut, keputusannya untuk me-retweet unggahan tersebut tetap menarik perhatian. Sebab, aksinya tersebut memunculkan pertanyaan apakah berarti ia sepakat dengan kicauan dari akun parodi tersebut.
Di sisi lain, lewat unggahan terpisah, Elon ternyata juga menuliskan kicauan yang senada. Kendati tidak menyebut secara pasti apakah ia merujuk pada kicauan akun parodi dirinya, ia menyebut orang-orang perlu menyingkirkan smartphonenya untuk bertemu dengan teman dan keluarga.
"Kau terbangun dari trans yang dalam, menjauh dari ponsel untuk meilihat teman dan keluarga Anda," cuitnya lewat akun @elonmusk. Sebelumnya, Elon memang menyebut pengguna terverifikasi (atau tak berbayar) hanya bisa membaca 600 cuitan perhari dan kemudian ditambah menjadi 800 kicauan.
Sementara pengguna Twitter baru tak terverifikasi, mereka hanya bisa membaca 300 cuitan (lalu ditambah menjadi 400 di kicauan terbaru Musk). Dilansir BBC, pengguna Twitter terverifikasi pun ikut dibatasi, di mana mereka hanya dapat membaca 6000 cuitan (kemudian ditambah menjadi 8000).
Apa yang Terjadi dengan Twitter? Elon Musk Bikin Aturan Baru untuk Batasi Akses Pengguna
Sebelumnya, Twitter, salah satu platform media sosial terbesar di dunia, sedang mengalami masalah besar akibat kebijakan baru CEO mereka, yakni Elon Musk.
Kebijakan tersebut adalah membatasi jumlah cuitan yang dapat dibaca oleh pengguna Twitter, terutama bagi pengguna baru dan pengguna gratisan.
Lalu apa yang menjadi alasan Elon Musk batasi akses ini? Dikutip dari cuitan di Twitter, Elon menyebut tindakan ini dilakukan karena besarnya jumlah data yang diambil (scraping) dari platform media sosial itu.
Dia juga menambahkan, batasan ini juga dibuat karena tingginya manipulasi sistem data di Twitter. Sayang, Elon tidak menjelaskan lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan manipulasi sistem ini.
"Ini merupakan tindakan darurat sementara. Kami mendapati pengambilan data besar-besaran, sehingga menurunkan kualitas layanan untuk pengguna biasa," tulis Musk di Twitter.
Sontak kebijakan baru Elon Musk ini menuai reaksi dari banyak pengguna Twitter, di mana mereka mengeluhkan linimasanya tidak bisa di-refresh karena melewati batas.
Advertisement
Reaksi Warganet dengan Aturan Baru Twitter
Saking ramainya pengguna yang mengeluh, keyword seperti Elon, Ini Twitter, #TwitterDown, #RIPTwitter dan Twitter Kenapa pun masuk trending topic.
"INI TWITTER KENAPA COBA???" tulis akun @L****.·Akun @s**** mencuitkan, "Makin mundur bgt si ini Twitter. Elon ngeselin bener."
"Sumpah makin gajelas ini twitter, kalo bisa bikin aplikasi sendiri gue bikin sendiri dah, ribet bgt twitter semenjak ada elon," kata @P****.
"Ini Twitter kenapa lagi," ujar @t****.
"Twitter di pegang bang jek jadi buron, terus ini twitter dipegang melon jadi makin gak jelas aja😊," tulis @ad****.
"Gaabis pikir bisa2nya dibikin kaya gini ini twitter 😐 kalo emang mau bedain yg bayar sama yg ngga di limit posting masih diterima. Lah ini limit baca tuh gimana konsepnya 🧐 scroll sekali juga udah 5 tuh nguranginnya 😒," ucap @C****
Twitter Tiba-Tiba Haruskan Warganet Punya Akun Jika Ingin Melihat Tweet
Twitter kembali membuat perubahan tiba-tiba di platformnya. Kali ini, apabila warganet ingin melihat sebuah konten atau cuitan, diharuskan untuk memiliki akun.
Sebelumnya, pengguna yang tidak punya akun Twitter masih bisa melihat-lihat cuitan yang ada di platform media sosial milik Elon Musk tersebut.
Orang di luar Twitter baru diharuskan membuat akun apabila ingin memberikan likes atau meninggalkan komentar di sebuah Tweet.
Dengan perubahan ini, pengguna yang tak punya atau belum log in ke akun Twitter-nya, akan mendapatkan permintaan log in atau membuat akun baru, saat mengklik Tweet, profil pengguna, atau thread.
Mengutip The Verge, Sabtu (1/7/2023), Twitter tidak membuat pengumuman publik terkait perubahan ini. Karenanya, beberapa orang bingung apakah ini adalah kesalahan teknis atau disengaja.
Namun, Elon Musk melalui akun Twitter-nya mengklaim bahwa perubahan ini adalah "Tindakan darurat sementara."
"Kami mengalami penjarahan data yang sangat banyak sampai menurunkan layanan buat pengguna normal," kata Elon Musk membalas cuitan akun @TitterDaily.
(Dam)
Advertisement