Liputan6.com, Garut - Ribuan jemaah haji asal Garut, Jawa Barat akan segera kembali ke tanah air, setelah puncak ritual ibadah haji musim 1444 H/2023 usai. Kepulangan jemaah haji dibagi dalam delapan kelompok.
Para jemaah haji asal Garut tersebut, akan segera kembali ke kampung halamannya masing-masing berkumpul bersama keluarganya.
“Kloter pertama Garut akan tiba pada tanggal 5 Juli mendatang di pendopo,” ujar Kepala Kemenag Garut Cece Hidayat, saat dikonfirmasi Ahad (2/7/2023) malam.
Menurutnya, rangkaian prosesi pelaksanaan ibadah haji 1.444 H/2023 berlangsung lancar, seluruh jemaah haji asal Garut bisa melaksanaan seluruh kegiatan dengan selamat.
Baca Juga
Advertisement
“Memang ada yang wafat dua orang di tanah suci akibat sakit dan usia sepuh,” ujarnya.
Mereka yakni Mimih (67) jemaah haji asal Sukaregang, Kecamatan Garut Kota, yang tergabung dalam kloter 69 dan 70, serta Elin Elan yang tergabung dalam kloter 46. Keduanya diketahui memiliki riwayat sakit sebelum keberangkatan ke tanah air.
Cece menyatakan, dalam proses pemulangan jemaah haji asal Garut, pemerintah membagi ke dalam delapan rombongan kepulangan total jemaah haji mencapai 1.988 orang.
“Jumlahnya dikurang dengan yang wafat menjadi 1.986 jemaah,” kata dia.
Untuk kloter pertama rombongan jemaah haji asal Garut akan tiba di tanah air sekitar tanggal 4 Juli, dengan jadwal kedatangan di pendopo Garut sekitar Rabu, 5 Juli 2023 dini hari.
Jadwal berikutnya secara berurutan antara lain kloter 14 tiba di Pendopo pada 10 Juli 2023 sekitar pukul 00.00 WIB, kloter 44 dan 46 diagendakan tiba di Pendopo pada 22 Juli 2023 sekitar pukul 09.00 dan 10.00 WIB.
Kloter 55 tiba di Pendopo pada 25 Juli 2023 sekitar 13.00 WIB siang hari, kloter 69 dan 70 diagendakan tiba pada 2 Agustus 2023, serta kloter 72 sebagai rombongan terakhir kepulangan jemaah haji asal Garut diagendakan tiba pada 3 Agustus 2023 mendatang.
“Memang untuk kloter 44 dan 46 serta 69 dan 70 disatukan sebab ada pengisian sit penumpang dari beberapa daerah seperti kabupaten Bandung dan Tasik,” kata dia.
Untuk mengindari terjadinya kehilangan barang bawaan para jemaah haji asal Garut, Cece mengimbau seluruh jemaah asal Garut terus melakukan koordinasi dengan petugas KBIH, termasuk dengan petugas yang telah ditetapkan tiap kelompok.
“Setiap KBIH punya identitas masing-masing misalnya pakai pita, atau kain mereka lebih tahu, intinya satu orang jemaah hanya diwakili satu orang perwakilan keluarga saat pengambilan barang,” papar dia.