Liputan6.com, Jakarta - Pemengaruh kebugaran Jo Lindner yang lebih dikenal sebagai binaragawan Joesthetics meninggal dunia di usia 30 tahun.
Kekasih Jo, Nicha mengatakan bahwa penyebab kematian pemengaruh itu akibat aneurisma. Menurut Nicha, Jo mengeluhkan nyeri di bagian leher beberapa hari sebelum meninggal dunia.
Advertisement
"Kemarin dia meninggal dunia karena aneurisma.. Aku bersamanya di kamar... dia memakaikan kalung yang dibuatnya untukku.." tulis Nicha di akun instagramnya @immapeaches, Sabtu, 1 Juli 2023.
Nicha mengatakan semuanya terjadi begitu cepat ketika mereka menunggu waktu untuk bertemu seorang teman. Jo meninggal dalam pelukan Nicha.
"Tiga hari yang lalu dia selalu mengatakan merasakan sakit di leher. Kami tidak menyadarinya hingga semuanya terlambat," lanjut Nicha.
Pelatih kebugaran pribadi asal Thailand itu mengatakan bahwa sang kekasih adalah sosok yang manis, baik hati, setia, kuat, dan selalu berbaik sangka pada siapa pun, dilansir New York Post.
Sahabat dan Penggemar Kehilangan Jo Lindner
Kehilangan tak hanya dirasakan oleh Nicha, para sahabat Joesthetics pun menyatakan duka mereka dan kenangan mereka. Salah satunya yakni Noel Deyzel.
"Rest in peace Jo. Aku menyayangimu, teman," tulis rekan Jo itu di Instagram.
"Aku masih saja mengecek ponselku, menunggu balasanmu agar kita bisa bertemu di gym," Noel menuliskan dukanya.
"Aku berduka bro. Kau membuka lengan bagi kami, kau banyak menunjukkan kami tentang hidup dan media sosial. Kebaikanmu padaku dan yang lainnya akan terus hidup bersamaku."
Para penggemar Jo pun memenuhi kolom komentar Instagram sang atlet dengan ungkapan kehilangan. Banyak dari mereka yang mengaku terkejut atas kepergian sang influencer.
Jo Lindner memiliki 8,4 juta pengikut di Instagram. Binaragawan asal Jerman itu kerap membagikan kesehariannya berlatih di gym.
Bukan hanya tips berlatih membentuk badan yang dibagikan Jo, melainkan juga apa yang sehari-hari dikonsumsinya.
Apa Itu Aneurisma?
Lalu apa itu Aneurisma yang jadi penyebab Jo Lindner meninggal dunia?
Mengutip laman Klikdokter, aneurisma adalah suaitu kondisi di mana terdapat tonjolan abnormal dari dinding pembuluh darah. Tonjolan tersebut bisa pecah atau ruptur yang bisa menyebabkan perdarahan internal dan berujung kematian.
Seperti yang terjadi pada Jo Lindner, kondisi aneurisma kerap kali tidak menimbulkan tanda dan gejala. Oleh karena itu seseorang yang mengalami aneurisma bisa saja tidak mengetahui kondisinya meski tonjolannya berukuran besar.
Advertisement
Gejala Aneurisma
Penyebab pasti aneurisma belum jelas. Meski demikian ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan terjadinya kondisi itu.
Arteri yang tersumbat akibat deposit lemak berlebih bisa menyebabkan jantung memompa secara berlebih untuk mengalirkan darah melewati tumpukan lemak itu. Ini bisa meningkatkan kerusakan pada arteri akibat peningkatan tekanan.
Aterosklerois atau penumpulan plak pada arteri dan tekanan darah tinggi juga bisa berkaitan dengan terjadinya aneurisma.
Tanda gejala aneurisma tergantung pada tipe dan lokasinya. Penting untuk diketahui bahwa aneurisma yang terjadi pada tubuh atau otak umumnya tidak menunjukkan tanda atau gejala hingga terjadinya ruptur.
Aneurisma yang terjaid di dekat permukaan tubuh bisa menunjukkan tanda serupa pembengkakan dan nyeri. Selian itu juga terlihat massa yang besar.
Tanda atau gejala ruptur aneurisma bisa mencakup:
- Perdarahan
- Peningkatan denyut jantung
- Nyeri
- Rasa pusing atau lemah
Aneurisma di Bagian Tubuh
Aneurisma dapat terjadi di beberapa bagian tubuh, seperti:
- Aorta, yakni salah satu pembuluh darah utama yang mengantarkan aliran darah dari jantung ke organ vital (aneurisma aorta)
- Bagian dari aorta yang melewati abdomen (aneurisma aorta abdominalis)
- Bagian dari aorta yang melewati dada (aneurisma aorta torakalis)
- Pembuluh darah yang mengantarkan aliran darah ke otak (aneurisma serebral)
- Pembuluh darah pada bagian tubuh lainnya, seperti tungkai, selangkangan, atau leher (aneurisma perifer)
Beberapa aneurisma kecil memiliki risiko rendah untuk terjadi ruptur. Perlu pemeriksaan dokter untuk menilai ukuran, lokasi, dan tampilan dari aneurisma. Hal ini juga perlu disertai dengan riwayat kesehatan penderita dan keluarga, untuk menentukan risiko terjadinya ruptur. Kemudian, dokter dapat menentukan penanganan yang paling tepat untuk aneurisma yang dialami.
Advertisement