Liputan6.com, Yogyakarta - Sebanyak 39.533 peserta Ujian Mandiri-Computer Based Test atau UM-CBT UGM 2023 akan bersaing mendapatkan tempat kurang lebih 3.392 orang atau 40% dari total kuota penerimaan mahasiswa baru. Hal tersebut sesuai dengan SK Rektor yang berlaku yakni untuk SNBP ada 30%, kemudian SNBT 30%, dan UM CBT 40%.
Menurut Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM Wening Udasmoro, penerimaan mahasiswa baru berjalan lancar secara keseluruhan tanpa ada indikasi kecurangan. Ujian di 6 kota di Indonesia ini akan berakhir pada 8 Juli dan pengumuman seleksi UM CBT UGM akan dilakukan pada 13 Juli 2023.
"UGM sudah melaksanakan berbagai jalur tes dan UM CBT ini menjadi sesi ujian terakhir masuk UGM. Ujian telah dilaksanakan di Pekanbaru, Balikpapan, Medan, Makasar, Yogyakarta. Senin, 3 Juli akan dilaksanakan di Jakarta," paparnya saat melakukan peninjauan pelaksanaan UM CBT UGM 2023 di sejumlah lokasi yang berada di lingkungan kampus UGM, Sabtu 1 Juli 2023.
Baca Juga
Advertisement
Wening menjelaskan UM CBT UGM 2023 ini terbagi dalam tiga kelompok ujian yakni 25.192 peserta Saintek, 13.225 peserta Soshum, dan 1.116 peserta Campuran. Pelaksanaan UM CBT UGM 2023 telah dimulai di kota Pekanbaru dan Balikpapan pada 21-23 Juni 2023.
"Lalu di Medan pada 22-24 Juni 2023 dan Makasar pada 23-25 Juni 2023. Sementara di Yogyakarta baru dimulai pada 1-8 Juli 2023 dan Jakarta pada 3-8 Juli 2023," dia memaparkan.
Wening menyampaikan untuk pelaksanaan UM CBT UGM juga ada 13 peserta dari penyandang disabilitas. Ke-13 peserta penyandang disabilitas tersebut antara lain 1 orang disabilitas netra, 1 orang low vision, 5 orang disabilitas daksa, 6 orang disabilitas rungu.
"Ada 12 peserta penyandang disabilitas yang mengikuti UM CBT di kampus Yogyakarta dan 1 penyandang disabilitas di kampus UGM Jakarta. Mereka kita fasilitasi dengan fasilitas yang mempermudah akses, proses, dan pelaksanaan ujian,”"tuturnya.
Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM, Gandes Retno Rahayu menjelaskan penyandang disabilitas memperoleh pendampingan dari UGM dan dukungan fasilitas untuk memperlancar pelaksanaan ujian seperti screen reader dan penerjemah bagi disabilitas netra dan low vision. Ada juga akses dan ruangan yang memadai bagi disabilitas daksa.
"UGM memfasilitasi kebutuhan peserta penyandang disabilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing," imbuhnya.
Mengantisipasi kecurangan saat pelaksanaan ujian, Gandes menyebutkan bahwa UGM telah memiliki mekanisme khusus. Salah satunya, melakukan pengelolaan soal dengan melakukan pengacakan soal dan melakukan pengecekan khusus sebelum memasuki ruang ujian bagi peserta.
"Pagi ini sempat ada kecurigaan pada salah satu peserta memakai alat bantu dengar sementara dia tidak terdaftar sebagai disabilitas rungu. Lalu kita pastikan kembali kebenarannya ternyata memang disabilitas. Kendati begitu alat kita pastikan hanya digunakan saat ada pengumuman panjang dan tidak dipakai saat ujian berlangsung," jelasnya.
UM CBT 2023 dilaksanakan dalam tiga kelompok ujian. Materi ujian UM CBT UGM untuk kelompok saintek meliputi tes kemampuan akademik saintek (fisika, kimia, biologi, matematika, IPA), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), serta tes potensi akademik.
Berikutnya, kelompok soshum meliputi tes kemampuan akademik soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), serta tes potensi akademik. Kelompok campuran meliputi tes kemampuan akademik saintek (fisika, kimia, biologi, matematika, IPA), tes kemampuan dasar umum (matematika dasar, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia), tes kemampuan akademik soshum (sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi), serta tes potensi akademik.