Liputan6.com, Jakarta Masalah mental dapat dialami siapapun baik disadari atau tidak. Untuk memastikan apakah diri sendiri memiliki masalah mental atau tidak, ada tiga aspek yang perlu ditinjau.
Menurut psikolog Indah Sundari, ketiga aspek itu adalah aspek personal, sosial, dan karier baik pendidikan maupun pekerjaan.
Advertisement
Aspek Personal
Secara personal, seseorang perlu menilik apakah ada yang berubah pada dirinya. Baik dari segi cara pandang, emosi, dan motivasi diri.
“Misal, kita yang tadinya enggak gampang mikir negatif tentang berbagai hal, kok sekarang bawaannya negatif thinking terus ya. Atau yang tadinya kita orangnya slow-slow aja kok sekarang jadi overthinking ya,” kata Indah dalam video yang diunggah di kanal DRV Channel dikutip Senin (3/7/2023).
Kemudian, cek pula emosi diri. Apakah menjadi lebih emosian, padahal dulunya pandai mengontrol emosi.
“Dikit-dikit ngambek, gampang baper (bawa perasaan), sensitif banget. Terus kita cek juga motivasi diri, kita masih semangat enggak sih menjalani hari-hari kita?”
Aspek Sosial
Aspek kedua yang dapat dicek adalah aspek sosial. Seseorang bisa mencermati soal perubahan diri sendiri ketika berinteraksi sosial.
“Kita menjadi pribadi yang menarik diri dari lingkungan atau enggak, kita jadi orang yang cenderung menghindari orang-orang tertentu atau enggak?”
Aspek Karier
Aspek ketiga adalah aspek karier, baik dari sisi pekerjaan maupun pendidikan.
“Misal, kok kita mendadak jadi enggak semangat kerja, kok kita bawaannya jadi males banget dan cape banget kalau ngomongin pekerjaan atau pendidikan.”
Jika melihat ada perubahan di tiga aspek tersebut, maka artinya bisa jadi ada permasalahan secara mental yang terjadi pada diri sendiri.
“Bisa jadi kita mengalami kondisi stres berlebihan atau hal-hal lain yang mengganggu kita secara mental. Dan sudah saatnya kita datang ke psikolog.”
Advertisement
Perilaku dan Karakteristik Diri Bikin Orang Lain Tidak Nyaman
Ciri lain yang menandakan bahwa seseorang perlu pergi ke psikolog adalah ketika perilaku dan karakteristik diri membuat diri sendiri dan orang lain tidak nyaman.
“Misal, cara pandang kita, kondisi emosi kita, ataupun berbagai karakter di dalam diri kita itu mengganggu orang terdekat dan mengganggu diri kita, membuat orang disekitar merasa tidak nyaman, berarti ada hal yang harus diperbaiki dan cari tahu apa penyebabnya,” ucap Indah.
Di saat seperti ini, maka pergi ke psikolog menjadi hal yang tepat.
Waktu yang Tepat untuk Pergi ke Psikolog
Konsultasi atau meminta bantuan kepada psikolog dapat dilakukan kapan saja bahkan ketika tidak merasa ada masalah mental.
“Kapan sebenarnya kita harus datang ke psikolog atau meminta bantuan psikolog? Jawabannya, kapanpun,” ujar Indah.
“Pertama, di saat kita merasa kita lagi enggak ada masalah apa-apa, di saat kita memang cuman ingin ngobrol, cuma ingin dapat gambaran lain atau pandangan secara objektif dari orang yang lebih profesional, kita boleh datang ke psikolog,” tambahnya.
Lantas, untuk apa orang datang ke psikolog jika tidak memiliki masalah mental?
Indah pun memberi contoh, orang yang merasa tidak memiliki masalah mental bisa datang ke psikolog untuk mengetahui lebih dalam soal kepribadiannya sendiri.
“Contoh ketika kita ingin tahu tentang kepribadian kita, kita ingin psikotes, kita ingin mengecek ada masalah apa sih yang terjadi di hidup kita, kita bisa datang ke psikolog,” jelas Indah.
Terlebih, jika memang sudah merasa ada masalah mental maka sebaiknya untuk segera datang ke psikolog.
“Jadi datang ke psikolog itu terserah kapanpun, baik ketika kita sehat-sehat aja, ketika sedikit terganggu, atau setelah terganggu banget. Tapi tentu saja, lebih cepat lebih baik,” tandasnya.
Advertisement