Liputan6.com, Jakarta - Microsoft, Mattel dan Warner Bros. Pictures baru saja mengumumkan kolaborasi untuk menyambut peluncuran film Barbie di bioskop pada 21 Juli 2023 mendatang.
Sebagai bentuk kolaborasi, ketiganya memperkenalkan konsol Xbox Series S edisi Barbie, lengkap dengan faceplate kontroler, boneka, dan aksesori di dalam game.
Advertisement
Mengutip Xbox Wire, Senin (3/7/2023), saat ini gamer Forza Horizon 5 sudah dapat memiliki dua mobil Barbie di dalam game, yaitu Chevrolet Corvette EV Corvette tahun 1956 dan GMC Hummer EV Pickup tahun 2022.
"Gamer yang ingin menambah koleksi mobile mereka bisa mendapatkan kedua mobile tersebut secara gratis dengan mengakses Message Center di dalam game," kata Kristen Ward, Wakil Presiden Xbox Integrated Marketing.
Tak sebatas itu, para pengembang di balik seri Forza juga akan menjadi bagian dari siaran langsung ‘World of Barbie’ pada 14 Juli 2023.
Microsoft juga mengungkap kehadiran konsol Xbox Series Barbie yang dirancang khusus dan sengaja ditempatkan di dalam replika mini Barbie Dreamhouse.
Jika diperhatikan dari foto di atas, seluruh bodi konsol Xbox Series S dilapisi denngan tema merah muda cerah khas Barbie.
Barbie Dreamhouse sendiri terlihat sangat detail, lengkap dengan kursi santai mini, lampu, tempat tidur, TV, lemari, hingga kolam renang di luar ruangan.
Perusahaan belum mengungkap berapa banyak konsol Xbox Series S edisi Barbie ini dijual di pasaran, termasuk dengan faceplate untuk kontroler Xbox tersebut.
Microsoft dan Mattel juga berencana meluncurkan sepuluh boneka Barbie edisi khusus dirancang untuk mencerminkan inklusivitas Xbox, mulai dari pakaian bertema Xbox, serta aksesori Xbox seperti konsol mini Xbox Series S, pengontrol Xbox, dan Adaptive Controller.
Sayangnya, boneka Barbie ini tidak tersedia dan dijual untuk umum, tetapi penggemar dapat memenangkannya sebagai bagian dari kompetisi internasional, dengan rincian yang akan segera diumumkan.
Microsoft Punya Rencana Akusisi Square Enix untuk Perkuat Layanan Game Pass
Di sisi lain, Microsoft dikabarkan akan memperluas aksi akusisinya ke studio game lain. Terbaru, perusahaan asal Amerika Serikat itu diketahui memiliki rencana untuk mengakusisi perusahaan pengembang Final Fantasy, Square Enix.
Mengutip informasi dari The Verge, Minggu (2/7/2023), rencana itu diketahui dokumen internal yang diungkap saat hearing Microsoft dengan FTC. Menurut dokumen itu, ada beberapa alasan Microsoft memiliki keinginan untuk mengakuisisi Square Enix.
Salah satunya adalah Microsoft ingin memperkuat kehadiran Xbox di pasar Asia. Selain itu, perusahaan tentu ingin menambahkan lebih banyak konten di Xbox Game Pass.
Seperti diketahui, Square Enix dengan deretan game-nya, termasuk Final Fantasy tentu bisa menarik lebih banyak pemain. Terlebih, game besutan perusahaan asal Jepang itu diketahui sudah memiliki banyak penggemar yang loyal.
Alasan lain adalah Microsoft ingin memperkuat kehadirannya di pasar game mobile, termasuk kemungkinan untuk mendukung layanan Game Pass yang eksklusif di perangkat mobile.
Seperti diketahui, layanan Game Pass saat ini baru tersedia di Xbox dan PC, tapi ada kemungkinan Microsoft memiliki rencana untuk memperluasnya ke perangkat mobile juga.
"Menggabungkan portofolio mobile-native dari Square Enix dengan milik kami sendiri (Microsoft) dapat berpotensi membantu kami membuat produk Xbox Game Pass yang mobile-native," tulis dokumen tersebut.
Selain Square Enix, Microsoft terungkap memiliki rencana untuk mengakuisisi nama besar di industri game lainnya, seperti Sega dan Bungi.
Kendati demikian, tidak diketahui apakah rencana ini masih akan berlanjut, karena Microsoft saat ini masih berupaya menyelesaikan proses akusisi Activision Blizzard.
Advertisement
Perusahaan Game Square Enix Umumkan Bakal Ganti Presiden
Di sisi lain, Square Enix mengumumkan akan mengganti Presiden saat ini, Yosuke Matsuda, sambil menunggu persetujuan rapat pemegang saham tahunan pada bulan Juni mendatang.
Ke depannya, Matsuda akan digantikan oleh Takashi Kiryu sebagai Presiden Square Enix. Kiryu saat ini menjabat sebagai direktur di perusahaan Jepang itu.
Dalam pernyataannya, perusahaan mengatakan keputusan ini dibuat "untuk membentuk kembali tim manajemen dengan tujuan mengadopsi inovasi teknologi yang terus berkembang dan memaksimalkan kreativitas grup perusahaan."
Dilansir IGN, dikutip Selasa (7/3/2023), Matsuda sudah menjabat sebagai Presiden Square Enix sejak 2013.
Selama 10 tahun menjabat, dia sudah mengawasi penjualan studio pengembang game baratnya Crystal Dynamics, Square Enix Montreal, dan Eidos Montreal, dengan nilai USD 300 juta, ke Embracer Group.
Keputusan lainnya yang dinilai cukup kontroversial adalah Matsuda mengadvokasi integrasi teknologi blockchain, ke dalam pembuatan game.
"Hingga saat ini, di sebagian besar game, kami menyediakan konten sebagai produk jadi dan para pemain memainkan konten tersebut," kata Matsuda tahun lalu.
"Namun, ada beberapa pemain di dunia yang ingin berkontribusi untuk membuat game menjadi lebih menarik, dengan membuat pengaturan dan cara bermain yang baru," ujarnya.
Matsuda juga mengklaim, di masa depan, perusahaan ingin memanfaatkan kekuatan pemain-pemain itu, untuk membuat game yang akan terus berkembang.
Final Fantasy XVI Jadi Game Terakhir Matsuda di Square Enix
Menurut Matsuda, jika mereka bisa memberikan insentif pada pemain yang berkontribusi di pengembangan dengan memanfaatkan blockchain, mungkin saja konten inovatif dan menarik dapat dibuat dari ide-ide pengguna.
Melalui surat Tahun Baru 2023-nya, Matsuda bahkan menyebut "blockchain" hingga 14 kali, dan mengutipnya sebagai "domain bisnis baru" yang Square Enix "paling fokus" untuk dikejar.
Sementara itu, dikutip dari Gamesindustry.biz, pengganti Matsuda, Takashi Kiryu, bergabung dengan Square Enix pada Juni 2020, sebagai General Manager untuk divisi perencanaan perusahaan di Square Enix Holdings.
Kiryu juga telah memegang sejumlah peran, dan saat ini menjabat sebagai direktur dari perusahaan induk. Jika disetujui, Matsuda akan menghabiskan bulan-bulan terakhirnya sebagai Presiden Square Enix, untuk memimpin perilisan Final Fantasy XVI.
(Ysl/Isk)
Advertisement