Liputan6.com, Banyuwangi - Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi memperkirakan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan menguyur Banyuwangi hingga tiga hari ke depan.
Prekirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triono Hadi mengatakan, Seharusnya pada bulan – bulan ini wilayah Banyuwangi sudah memasuki musim kemarau.
Advertisement
Akan tetapi kenyataannya berbeda, dalam beberapa hari terakhir ini wilayah Banyuwangi dan sekitarnya masih terjadi hujan. Anjar menyebut, hal ini akibat pengaruh kondisi atmosfer yang cenderung tidak stabil.
Terdapat sirkulasi siklonik yang terpantau di Samudera Hindia, sehingga menghasilkan konvergensi atau perlambatan kecepatan angin.
“Disitu akan membentuk awan-awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati,” ujar Anjar, Senin (3/7/2023).
Kata Anjar, hujan di Banyuwangi dipredisi merata di 25 Kecamatan. Diperkirakan hujan akan terjadi hingga 5 Juli akan datang.
“Kami memprediksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih akan dirasakan dua hingga tiga hari kedepan. Setelah itu akan normal kembali masuk musim kemarau,” tambahnya.
Untuk itu, kata Anjar, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai dampak yang bisa ditimbulkan, seperti petir dan angin kencang.
Anjar mengimbau warga Banyuwangi, terutama yang berada di pesisir selatan Jawa, untuk mewaspadai peningkatan gelombang. Karena potensi gelombang tinggai diprediksi mencapai 4 meter.
“Kami imbau masyarakat terutama bagi wisatan yang beraktivitas di pantai serta nelayan yang melaut harus mewaspadai dengan gelombang tinggi. Karena potensi tinggi gelmbang bisa mencapai hingga 4 meter,” paparnya.
Selat Bali Tinggi Gelombang Capai 1,5 Meter
Sedangkan di wilayah merairan Selat Bali, tinggi gelombang antara 0,5 Hingga 1,5 meter. Untuk itu, untuk operator pelayaran diibau tetap berhati- hati.
“Untuk di selat Bali ini tetap berhati- hati karena tinggi gelombang bisa mencapai 1,5 bahkan 2 meter,”pungkasnya.
Advertisement