Penyandang disabilitas menyelesaikan pembuatan kerajinan tangan dari bahan daur ulang di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2020). (merdeka.com/Arie Basuki)
Paska pandemi permintaaan aneka kerajinan tangan seperti taplak, ikat rambut, wadah minuman, sarung bantal, dan lain-lain meningkat 15 persen dari berbagai komunitas yang peduli dengan kaum difabel.(merdeka.com/Arie Basuki)
Produk kerajinan tangan karya penyandang disabilitas Wisma Yayasan Cheshire Idonesia ini juga dijual di online. (merdeka.com/Arie Basuki)
Para penyandang difabel telah mendapatkan beragam keterampilan kewirausahaan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia ini. (merdeka.com/Arie Basuki)
Mereka mendapatkan pelatihan menjahit, membuat perabot kayu, dan lain-lain yang pendanaannya berasal dari para donatur dan penjualan hasil produksinya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Penyandang disabilitas menyelesaikan pekerjaan menjahit di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2020). (merdeka.com/Arie Basuki)
Penyandang disabilitas menyelesaikan kerajinan tangan di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2020). (merdeka.com/Arie Basuki)