Liputan6.com, Banyuwangi - PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang Banyuwangi, menambah 6 armada kapal untuk mengurai antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang yang hendak menyeberang ke Pulau Bali dan sebaliknya.
Antrean kendaraan mengular keluar Pelabuhan hingga mencapai 5 kilometer dari Pelabuhan. Antrean kendaraan didominasi kendaraan barang dan kendaraan roda empat pribadi
Advertisement
“Kami saat ini telah melakukan upaya penambahan armada kapal untuk dermaga MB 1,2 dan 3 dan alhamdulillah sudah muali terurai antrean kendaraan,”ujar Juru Bicara PT ASDP Ketapang Banyuwangi Roodhin Firmana, Senin (3/6/2023)
Kata Roodhin, tiga dermaga MB itu masing- masing ditambah satu kapal dari 5 kapal menjadi 6 kapal. Sehingga total kapal yang beroperasi di drmaga MB 1,2 dan 3 total 18 kapal. Sedangkan untuk di dermaga LCM dari 12 menjadi 15 kapal.
Tidak hanya penambahan kapal, pihaknya juga mengurangi waktu bongkar muat kapal, yang semula 13 menit dipercepat menjadi 10 menit.
“Percepat waktu bongkar muat kapal itu dilakukan di kedua Pelabuhan, baik di Pelabuhan Ketapang maupun di Pelabuhan Gilimanuk Bali,” paparnya.
Roodhin menambahkan, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan kasatpel BPTD Ketapang- Gilimanuk selaku regulator jadwal pemuatan kapal
“Kita berupaya lakukan optimalisasi armada dan percepatan pemuatan kapal,” tambahnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Antrean kendaraan, sejak Minggu malam (2/7/2023) menggular hingga ke kawasan Destinasi Wisata Watudodol. Sedangkan untuk mencegah terjadinya kemacetan. Kendaraan yang melintas menuju arah Surabaya maupun arah Banyuwangi Kota, dialihkan melewati jalan lingkar Ketapang.
Waspada Cuaca Buruk
Sementara itu, BMG Banyuwangi mengimbau kepada operator pelayaran di lintasan Ketapang- Gilimanuk untuk tetap waspada terkait potensi cuaca buruk dan tinggi gelombang. Hingga saat ini tinggi gelombang di perairan Selat Bali berkisar antara 0,5 hingga 1,5 meter.
“Kami imbau untuk operator pelayaran tetap berhati- hati dan selalu berkoordinasi dengan otoritas Pelabuhan,”ujar Prekirawan BMKG Banyuwangi Anjar Triono Hadi.
Advertisement