Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi pekerjaan rumah tahunan yang dihadapi Indonesia. Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni meminta seluruh Polda untuk bersiaga penuh atas potensi karhutla di wilayah masing-masing.
Terlebih bagi Polda yang wilayahnya sudah memiliki sepak terjang sebagai daerah rawan terjadi kebakaran.
Advertisement
“Seluruh Polda harus siaga penuh untuk tangani karhutla di wilayah tugasnya masing-masing. Sistem pencegahan dan penanganannya harus dipastikan taktis, responsif, dan up to date. Seperti pemantauan lahan menggunakan drone yang bisa lebih dioptimalkan lagi,” kata dia dalam keterangannya, Senin (3/7/2023).
Terkait kebakaran hutan di Kalimantan Selatan, hutan dan lahan seluas tidak kurang dari 184 hektare hangus terbakar, Politikus NasDem ini meminta usut tuntas peristiwa tersebut.
Apakah memang karena faktor alam atau ada campur tangan baik itu perorangan atau kelompok.
“Ini kondisinya sudah darurat, tidak bisa ditawar lagi. Perusahaan yang membakar hutan harus ditindak dan diusut tegas. Mau itu perorangan atau perusahaan, tangkap sampai ke atas-atasnya,” ungkap Sahroni.
“Jadi Polri harus berantas,” sambungnya.
Dia menegaskan,dirinya menaruh perhatian terhadap isu-isu kerusakan lingkungan seperti pembakaran hutan ini.
Sahroni menilai, perbuatan oknum pembakar lahan ini memiliki dampak yang sangat buruk dalam segala aspek.
“Karhutla ini dampaknya sangat luar biasa buruk. Baik itu dari segi lingkungan, kualitas udara, sampai kesehatan masyarakat sekitar. Asap hasil pembakaran yang dihasilkan jelas sangat berbahaya. Jadi jika sengaja dibakar, berarti pelaku sama saja mencelakai seluruh masyarakat di daerah situ,” pungkas Sahroni.
Akses Jalan Nasional di Kalsel Sempat Putus Akibat Asap Karhutla
Jalan Nasional di Kalimantan Selatan (Kalsel), tepatnya di Pengayuan jalan Ahmad Yani KM 23 Liang Anggang Kota Banjarbaru sempat terputus sekitar 15 menit. Ini terjadi lantaran asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang cukup tebal.
Beberapa hari ini, sejumlah wilayah di Kota Banjarbaru dan wilayah Kalsel lainnya mengalami karhutla. Hal ini telah menjadi ancaman tahunan kala memasuki musim kemarau.
Pada Sabtu siang, Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalop-PB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov Kalsel menerima informasi sekitar pukul 11.00 Wita. Pukul 13.00 Wita, kondisi angin yang kencang membuat titik kebakaran lahan semakin meluas.
Tim Satgas Darat BPBD Prov Kalsel, Baihaqi Saputra menyebutkan kondisi karhutla ini cukup besar dan berdekatan dengan permukiman dan pergudangan. Kemudian, kebakaran lahan dapat dipadamkan pukul 18.00 Wita.
“Iya jalan utama sempat ditutup beberapa menit, sekitar 15 menit, ini dilakukan karena visibilitas di jalan kurang lebih 50 meter dan asapnya cukup berbahaya jadi ditutup,” ujar Baihaqi yang juga sebagai Wakil Koordinator Relawan BPBD Kalsel, Sabtu (24/6/2023).
Sebelum penutupan jalan, tim pemadam yang bertugas masih sedikit. Disebutkan hanya beberapa pasukan. Di antaranya dari Poslap satu regu, BPBD Kota Banjarbaru, dan beberapa Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dari relawan masyarakat.
Advertisement