Liputan6.com, Jakarta - Aryanto Misel sebagai penemu teknologi bernama Nikuba (Niku Banyu) yang dapat mengubah air menjadi bahan bakar hidrogen untuk sepeda motor sempat gegerkan publik Tanah Air.
Bahkan, penemuan profesor tanpa gelar ini sempat digunakan para personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI, dari Komando Resor Militer 063/Sunan Jati, Cirebon dan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung.
Advertisement
Terbaru, hasil karyanya dilirik oleh perusahaan otomotif di Eropa, dan bahkan mengundang langsung penemunya untuk datang ke Italia.
Kabarnya, hasil karyanya tersebut akan diuji coba langsung di Eropa, dan bila berhasil akan dipasarkan di Afrika dan Brasil.
Disitat dari berbagai sumber, salah satunya dari akun instagram @infokomando.official, Senin (3/7/2023) bahan bakar inovatif dari pria asal Cirebon ini dilirik produsen mobil supercar asal Italia yaitu Ferrari, dan jenama sepeda motor Ducati yang penasaran dengan hasil ciptaannya.
Aryanto pun sempat melakukan diskusi dengan perusahaan tersebut terkait kemungkinan adanya kerjasama internasional antar kedua belah pihak.
Pria asal Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon itu diminta mengembangkan Nikuba sebagai bahan bakar mobil Ferrari dan sepeda motor Ducati.
Untuk diketahui, Aryanto mendapat undangan langsung untuk berkunjung ke Milan, Italia pada 16 Juni lalu.
Bersama dua orang petinggi PT Octagon yang menggerakan bidang motor tempel kapal listrik yaitu Sumardi dan Imanuel Hutapea, mereka diminta menguji coba Nikuba di mobil Ferarri dan motor Ducati.
Apabila berhasil, nantinya bahan bakar nikuba akan dipakai oleh motor Ducati dan menjadi satu-satunya sepeda motor yang menggunakan bahan bakar air.
Minim Perhatian Pemerintah Indonesia
Nikuba diketahui memiliki hak paten yang resmi terdaftar dengan nomor DID2022054964 kode kelas 9.
Namun sayangnya, karya tersebut kurang mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Malahan hasil temuannya itu menarik perhatian perusahaan otomotif raksasa Eropa untuk mengembangkan temuannya.
Meski sempat dipandang sebelah mata, temuannya tersebut berpeluang mulai dipasarkan di Afrika hingga Brasil dan menjadi bagian dari komponen mobil supercar.
Advertisement