Moeldoko soal Isu Jadi Beking Ponpes Al Zaytun: Emang Gue Preman Apa? Nggak Benar Nih

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko tegas menolak tudingan dirinya jadi beking Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu Jawa Barat.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 03 Jul 2023, 18:15 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko saat bertemu Masyarakat dan Forkopimda kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (18/10/2022). (Foto:Liputan6/Lizsa Egaham)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menolak tudingan dirinya jadi beking Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu Jawa Barat.

"Jangan mantan Panglima dibilang-nya beking, emang gue preman apa? Nggak benar nih. Saya juga bisa marah, saya juga bisa marah," kata Moeldoko, di Jakarta, Senin (3/7/2023).

Moeldoko menegaskan dirinya sudah tahu siapa pihak yang memainkan isu tersebut.

"Saya sudah tahu siapa yang 'goreng' itu, saya sudah tahu. Tujuannya apa saya tahu," ucap Moeldoko dikutip dari Antara.

Dia tidak menampik mengenal pengasuh Ponpes Al Zaytun yakni Panji Gumilang. Berkaitan dengan pemeriksaan yang dilakukan Bareskrim Polri terhadap Panji Gumilang Senin hari ini atas dugaan penistaan agama, Moeldoko mempersilakan hal tersebut.

"Ya periksa aja, kenapa? Sebagai warga negara nggak ada kekebalan, siapa aja, periksa aja. Saya sering tegaskan, saya sudah bicara ke Pak Panji Gumilang, 'hey macam-macam gue orang pertama yang akan beresin'. Itu. Jadi saya mulai (masih menjabat) Pangdam itu sudah datang ke Al Zaytun, untuk melihat secara pasti apa yang dilakukan di sana," ujar Moeldoko.

Dia menekankan apabila dulu dirinya melihat ada penyimpangan, maka dirinya yang akan bertindak saat itu juga.

Adapun Moeldoko mengaku tidak berkomunikasi dengan Panji Gumilang selama polemik terkait Al Zaytun belakangan muncul, karena dirinya tidak ingin dianggap mengintervensi.

"Nggak, entar (nanti) komunikasi dibilang intervensi. Biar saja berjalan, prinsip sebagai warga negara, (kalau) salah, (ya) tindak. Tetapi jangan karena persepsi yang berkembang, mengadili seseorang, itu yang saya tekankan. Di sana ada puluhan ribu mahasiswa, ada santri. Ambil langkah-langkah, apakah itu persuasif bersifat mendidik, apakah itu law enforcement, kita semua punya instrumennya. Kenapa kita mesti berspekulasi," jelasnya.


Ridwan Kamil Minta Penyelesaian Al Zaytun Bijaksana

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan Pemda Provinsi DKI Jakarta dan Pemda Kota Bekasi terkait rencana Pembangunan Angkutan Umum Massal Perkotaan Koridor Barat - Timur (MRT East – West) di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/2/2023).(Foto: Biro Adpim Jabar)

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta, penyelesaian kasus dan polemik yang terjadi di Pondok Pesantren Al Zaytun harus bijak

Sebab, kata dia, ada ribuan santri yang masih mengenyam pendidikan di pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.

"Harus secara bijak memberi solusi agar ribuan yang sudah berstatus murid atau santri di sana bisa diberikan solusi pendidikan seadil-adilnya," kata Ridwan Kamil dilansir dari Antara, Senin (3/7/2023).

Ridwan Kamil mengatakan, penyelesaian masalah Ponpes yang terletak di Kabupaten Indramayu itu tidak boleh mengorbankan hak pendidikan anak-anak dan para santri.

"Pesantren direkomendasikan untuk dibekukan atau dibubarkan, tapi harus secara bijak memberi solusi agar ribuan anak yang sudah berstatus murid atau santri disana bisa diberikan solusi pendidikan seadil-adilnya," ucap pria yang akrab disapa Emil ini.

Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat ini juga mendukung Kementerian Agama yang akan membekukan izin Pondok Pesantren Al Zaytun jika terbukti menyebarkan ajaran sesat.

"Dan kalau diduga ada perputaran uang yang ilegal dari kegiatan yang melanggar hukum, itu juga untuk segera dibekukan. Sehingga menghindari perputaran uang ilegal ini mendanai hal-hal yang merongrong negara," tambah dia.

Golkar mencabut dukungannya untuk Ridwan Kamil di Pilgub Jabar 2018

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya