Liputan6.com, Jakarta - Pada dasarnya, penggunaan ban pada mobil listrik dan mobil biasa memang tidak terlihat adanya perbedaan. Namun, mengacu informasi dari Autocar, mereka menjelaskan bahwa di antara keduanya memiliki karakter yang berbeda, sehingga penggunaannya pun dibedakan karena beberapa hal.
Adapun terkait perbedaan tersebut, informasi tersebut menjelaskan terkait empat alasan mengapa ban mobil listrik memiliki karakter berbeda dari mobil biasa, simak dalam informasi berikut.
Advertisement
Pertama, karena bobot mobil listrik lebih berat, maka penggunaan ban pun diseting untuk mampu menahan berat mobil tersebut.
Dalam hal ini, penambahan berat tersebut disebabkan karena baterai yang digunakan memiliki bobot yang cukup memengaruhi berat dari mobil itu sendiri.
Dengan kondisi tersebut, para pabrikan ban telah melakukan pengembangan untuk mengatasi hal tersebut sehingga mereka meningkatkan kemampuan untuk menahan beban dengan memperkuat konstruksi dinding samping dan menggunakan bahan karet yang lebih keras.
Kedua, torsi yang dihasilkan mobil listrik ini lebih besar ketimbang mobil biasa. Dengan begitu, tenaga yang disalurkan ke penggerak, langsung merangsang sistem penggerak dengan seketika.
Sehingga, karakter ban mobil listrik dipersiapkan agar dapat menahan torsi yang besar dan dikhawatirkan berpotensi menyebabkan keausan pada ban.
Faktor Kebisingan dan Rolling Resistance
Ketiga, faktor kebisingan ban. Karena mobil listrik tidak menghasilkan suara, maka kontak antara ban dengan aspal atau kontur lainnya menjadi lebih jelas.
Hal ini menjadi sebuah tantangan bagi ban agar tidak menghasilkan suara yang bising dan sebisa mungkin tidak masuk ke dalam kabin sehingga mengganggu perjalanan.
Untuk mensiasatinya, maka pabrikan ban membuat lebar blok yang bervariasi secara acak untuk meminimalkan suara kebisingan dan untuk menghasilkan desainnya juga berada di bawah pengawasan yang ketat.
Keempat, faktor ini tekait dengan rolling resistance di mana rolling resistance yang dihasilkan dari mobil listrik menjadi lebih besar 10 persen dari mobil biasa.
Sebagai solusinya, produsen ban Continental juga telah mengembangkan senyawa baru untuk produk mereka dengan teknologi Green Chili 2.0 yang mengkonsumsi lebih sedikit energi saat berubah bentuk (saat menggelinding) dan mampu mengurangi penggunaan energi sebesar 15 persen dibandingkan produk terdahulunya.
Advertisement