Rupiah Indonesia Jadi Mata Uang dengan Nilai Tukar Terendah Nomor 5 di Dunia

Berikut ini daftar mata uang terendah (terlemah) atau dengan nilai tukar terendah di dunia versi Forbes, di mana salah satunya ada Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 04 Jul 2023, 12:21 WIB
Ilustrasi dana BLT

Liputan6.com, Jakarta - Nilai mata uang seluruh negara di dunia fluktuatif dan dapat berubah-ubah sewaktu-waktu, tergantung pada kondisi dan situasi dunia. 

Menurut laman Smart Asset, Selasa (4/7/2023), suatu mata uang diklasifikasikan kuat ketika nilainya lebih dari mata uang negara lain. Misalnya saja, jika dolar Amerika Serikat (USD) bernilai setengah poundsterling, ini artinya poundsterling akan jauh lebih kuat daripada dolar. Begitu juga sebaliknya, nilai dolar Amerika Serikat akan jauh lebih lemah daripada poundsterling

Ini juga berarti bahwa akan lebih mudah bagi seseorang dari Inggris untuk berlibur di Amerika Serikat daripada seseorang dari Amerika Serikat berlibur di Inggris. Ini juga berarti bahwa produk dari Inggris akan lebih mahal bagi orang Amerika Serikat, dan produk dari Amerika Serikat akan lebih murah di Inggris.

Ketika bicara soal mata uang, banyak orang berpikiran bahwa dolar AS menjadi yang terkuat, seiring menjadi salah satu mata uang paling banyak dipertukarkan di dunia. Namun nyatanya, mata uang terkuat di dunia bukanlah dolar AS, melainkan dinar Kuwait (KWD).

Lantas, bagaimana posisi mata uang Indonesia, rupiah, terhadap mata uang lain di dunia?

Dikutip Forbes yang menganalisa data mata uang per Juli 2023, rupiah menempati posisi kelima dalam deretan mata uang terendah di dunia. Menurut data ini, 1 rupiah dapat membeli 0,000067 dolar (atau 1 USD sama dengan 14.985 rupiah Indonesia).

Dalam laporan tersebut, rupiah disebut tidak mengalami perubahan yang siginifikan dalam tujuh tahun terakhir. Salah satu faktor penyebabnya antara lain adalah devaluasi mata uang termasuk berkurangnya cadangan devisa. Mengingat Indonesia sangat bergantung pada pasar ekspor, jatuhnya harga komoditas telah menurunkan nilai mata uangnya.

Meskipun rupiah telah menunjukkan kekuatannya pada tahun 2023 dibandingkan dengan mata uang negara Asia lainnya, faktor depresiasi mengguncang mata uang rupiah pada tahun-tahun sebelumnya.

Bahkan pada Maret 2023, Dana Moneter Internasional memperingatkan bahwa kontraksi ekonomi global dapat memberikan tekanan baru terhadap rupiah.

Berikut ini daftar mata uang terendah (terlemah) atau dengan nilai tukar terendah di dunia versi Forbes, di mana salah satunya ada Indonesia:


Daftar Mata Uang Terendah di Dunia, Indonesia Nomor 5

Salah satu mata uang sampah di dunia (foto: therichest.com)

1. Rial Iran (IRR) 1 INR=516 IRR

Rial Iran menduduki puncak daftar mata uang termurah di dunia. Jatuhnya nilai mata uang disebabkan berbagai faktor. Salah satunya, penghentian Revolusi Islam pada 1979 diikuti oleh penarikan investor asing dari negara tersebut. Program nuklir dan perang Iran-Irak juga berperan besar dalam menyebabkan kesulitan keuangan bersama dengan kerusuhan politik lainnya di Iran.

2. Dong Vietnam (VND) 1 INR=284 VND

Meskipun negara ini memulai jalur pembentukan ekonomi pasar, jalan yang harus ditempuh masih panjang. Saat ini mata uang VND mengalami devaluasi, tetapi kemungkinan besar bisa membaik mengingat kondisi ekonomi yang juga membaik.

3. Leone Sierra Leone (SLL) I INR=287 SLL

Sierra Leone adalah mata uang Afrika yang sangat dipengaruhi oleh kemiskinan. Afrika memiliki sejarah skandal keuangan, korupsi dan konflik termasuk perang saudara yang mengerikan di Afrika Barat.

Semua ini menyebabkan jatuhnya ekonomi tersebut termasuk nilai mata uangnya. Infeksi Ebola menambah kesengsaraan Sierra Leone, dan merupakan faktor yang mempengaruhi negara tersebut menghabiskan dana anggaran.

4. Lao atau Laotian Kip (LAK) I INR= 212 LAK

Kip Lao bukanlah mata uang yang didevaluasi tetapi mata uang yang memiliki tingkat rendah sejak diperkenalkan pada 1952. 

5. Rupiah Indonesia (IDR) 1 INR=179 IDR

Dalam tujuh tahun terakhir, mata uang tidak membaik sedikit pun. Faktor-faktor yang menyebabkan devaluasi mata uang termasuk berkurangnya cadangan devisa. Mengingat Indonesia sangat bergantung pada pasar ekspor, jatuhnya harga komoditas telah menurunkan nilai mata uangnya.

6. Som Uzbekistan (UZD) 1 INR=139 UZS

Pemerintah Uzbekistan telah memakai banyak cara untuk mendongkrak roda ekonomi. Namun, tak satu pun dari mereka terbukti berhasil. Hal terbaru yang dilakukan  adalah langkah reformasi, sehingga perubahan yang akan dibawa oleh langkah-langkah ini masih harus dieksplorasi dalam hal mata uang.

7. Franc Guinea (GNF) 1 INR=105 GNF

Guinea sebagai negara yang menghadapi korupsi dan ketidakpastian politik, berakibat pada melemahnya mata uang. Nilai mata uang negara tersebut semakin terdevaluasi dari tahun ke tahun.

8. Guarani Paraguay (PYG) 1 INR=87 PYG

Paraguay sedang mengalami kemerosotan ekonomi yang mengerikan sebagai akibat inflasi yang tinggi, tingkat pengangguran yang juga tinggi, kenaikan kemiskinan dan korupsi. 

9. Uganda Shilling (USH) 1 INR=45 UGX

Uganda menghadapi kemunduran di bawah pemerintahan Idi Amin. Kebijakan negara termasuk kebijakan imigrasi berdampak negatif terhadap ekonomi negara. Dampaknya masih mempengaruhi pembangunan negara. Namun, beberapa tahun terakhir nilainya meningkat tetapi tidak lebih dari lima persen dari total devaluasi.

10. Dinar Irak (IQD) 1 INR=17 IQD

Mata uang Irak, dinar Irak dikeluarkan oleh bank sentral negara itu dan dibagi menjadi 1.000 fils. Sejak 1990, inflasi membuat fils kehilangan banyak nilai. Dalam dekade terakhir, Irak juga menghadapi ketidakstabilan politik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya