Usai 5G, Huawei Sebut Teknologi 5.5G Bisa Lebih Tingkatkan Produktivitas di Masa Depan

Huawei menyebut, dengan penerapan 5G yang telah terbukti menciptakan nilai-nilai baru di dalam setiap sendi kehidupan, langkah selanjutnya dari 5G adalah 5.5G

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Jul 2023, 09:30 WIB
Banner Internet 5G (Liputan6.com/Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Huawei mengungkapkan setelah 5G, produktivitas di masa depan bisa lebih meningkat lagi dengan teknologi berikutnya yang mereka sebut sebagai 5.5G.

Hal ini diungkapkan perusahaan teknologi itu dalam pembukaan Mobile World Congress atau MWC 2023 di Shanghai, Tiongkok.

Di sana, Huawei menyerukan pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi 5G secara berkelanjutan, yang telah terbukti menciptakan nilai-nilai baru di dalam setiap sendi kehidupan.

"Selama empat tahun terakhir, teknologi 5G telah digunakan secara komersial di seluruh dunia dan mendorong penciptaan nilai-nilai baru," kata Sabrina Meng, Rotating Chairwoman dan CFO Huawei.

"Langkah selanjutnya adalah 5.5G," pungkas Sabrina Meng dalam pidatonya.

Menurut Sabrina, seperti mengutip siaran pers Huawei, Rabu (5/7/2023), ilmu pengetahuan dan teknologi mengarah pada sistem yang besar dan kompleks.

"Untuk itu, diperlukan teknologi yang tepat untuk setiap skenario serta rekayasa sistem yang efektif, demi mencapai kesuksesan 5G secara berkelanjutan," ujarnya.

Huawei menyebut, 5G telah digunakan secara komersial selama empat tahun dan telah menciptakan dampak positif di berbagai elemen kehidupan manusia, di berbagai sektor industri serta jutaan rumah tangga di seluruh dunia.

Bagi konsumen, 5G, cloud, dan AI atau kecerdasan artifisial telah memicu reaksi berantai, menciptakan sebuah lingkungan di mana pembeli juga dapat menjadi penjual.


5.5G Jadi Langkah Selanjutnya dari 5G

Sabrina Meng, Rotating Chairwoman dan CFO Huawei (Huawei)

Lebih lanjut, bagi pelaku industri, 5G telah menjadi kunci pendorong produktivitas baru. Para pemasok teknologi berada dalam satu garis yang selaras dengan para mitra dan pelanggan, dan di sinilah 5G dapat berperan sangat nyata.

Kemampuan 5G untuk menghadirkan kesabaran strategis, pemahaman mendalam tentang berbagai skenario industri, serta peningkatan ROI berkelanjutan telah mendorong pertumbuhan penerapan 5G dalam industri.

Lebih lanjut, Huawei menyebut bahwa 5.5G merupakan langkah berikutnya dari 5G.

Perusahaan mengklaim, 5.5G menjanjikan kecepatan downlink 10 GB, kecepatan uplink dalam satuan gigabit, kemampuan untuk mendukung 100 miliar koneksi, serta AI bawaan.

Teknologi 5.5G juga dinilai akan menciptakan banyak peluang bisnis baru, dengan menghadirkan dukungan yang lebih spesifik untuk setiap kebutuhan industri dalam bidang IoT, penginderaan, dan manufaktur canggih.


Transformasi Digital Bukan Semata Teknologi

Ilustrasi 5G Huawei

Menurut Sabrina, kapabilitas yang pertama adalah mengintegrasikan berbagai teknologi berbeda.

"Kita akan dapat mewujudkan sinergi yang lebih baik antar cloud, jaringan, edge, dan perangkat dengan desain sistematik dan inovasi lintas domain," kata Sabrina.

"Jika digabungkan dengan optimalisasi pada perangkat lunak, perangkat keras, chip, dan algoritma, kita akan dapat mengatasi tantangan yang mungkin timbul dalam upaya membangun solusi kompleks untuk seluruh skenario yang berbeda di berbagai sektor industri," ujarnya.

Sabrina menambahkan, transformasi digital dan cerdas bukanlah semata-mata mengenai teknologi itu sendiri, melainkan tentang bagaimana mentransformasi pendekatan Anda terhadap manajemen.

"Digitalisasi memerlukan perumusan ulang hubungan antarmanusia, peristiwa, hal-hal, dan teori, serta penerapan sebuah pendekatan manajemen yang lebihterbuka dan berpandangan ke depan, guna menghadapi tantangan di masa mendatang," pungkas Sabrina.

MWC Shanghai 2023 sendiri sudah berlangsung dari tanggal 28 sampai 30 Juni yang lalu.

(Dio/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya