Mengenal Gondang Barogong, Alat Musik Rokan Hulu Pengiring Silat

Alat musik tradisional ini pun menjadi salah satu kekayaan budaya yang dibanggakan masyarakat Rokan Hulu.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 05 Jul 2023, 00:00 WIB
Ilustrasi Pencak Silat

Liputan6.com, Riau - Gondang borogong atau gendang bergong merupakan salah satu kesenian masyarakat Rokan Hulu. Alat musik ini terdiri dari gendang, gong, dan celempong, sehingga juga disebut sebagai gondang celempong (gendang calempong).

Kesenian ini biasa dimainkan untuk mengiringi silat gelanggang dan silat pengantin. Kesenian tradisional ini menghasilkan irama musik tradisional yang sangat kental dengan masyarakat di Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Mengutip dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, musik gondang barogong tercipta pada 1937. Dahulu, kesenian ini bernama celempong.

Kesenian musik ini terdiri dari beberapa alat musik, yaitu 6 celempong, 2 gondang, dan 1 gong. Dua gendang yang digunakan adalah gondang polalu (gendang pelagu) dan gondang poningkah (gendang peningkah).

Kedua gondang tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Hanya saja, keduanya menghasilkan nada yang berbeda, yaitu gondang poningkah yang dapat memberikan nada lebih rendah.

Tinggi rendahnya nada tersebut ditentukan oleh ketebalan dan jenis kulit yang dipakai pada gendang. Selain itu, peregangan kulit pada gendang juga menjadi salah satu penentu tinggi rendahnya nada yang dihasilkan.

Gendang dimainkan menggunakan satu pemukul yang terbuat dari rotan sogo atau rotan saga. Sementara sisi lain dari gendang, dipukul menggunakan jari atau telapak tangan.

 

 


Gaya Memainkan

Terdapat tujuh cara atau gaya memainkan gendang, di antaranya gondang botindieh lutuik, yaitu gendang bertindih lutut yang dimainkan dengan menindih kedua lutut. Ada juga tindieh bosonang–sonang, yaitu tindih bersenang-senang yang dimainkan dengan cara gendang ditimpa dengan lipatan lutut kiri dan kaki kanan atau dilipat berdiri.

Adapun gaya tindieh bosonang-sonang duo kaki merupakan tindih bersenang-senang dua kaki yang dimainkan dengan gaya gendang ditimpa dengan kedua lipatan lutut. Sementara gaya bokapik atau diapit adalah gaya memainkan gendang dengan cara diapit dengan kaki.

Selain itu, ada juga bopangku atau berpangku, yaitu memainkan gendang dengan cara dipangku di atas paha. Sedangkan gaya bolabak ateh tanah atau diletak di atas tanah dimainkan dengan cara si pemukul gendang duduk mencangkung.

Gaya lain dalam memainkan gendang adalah bodiri atau berdiri, yaitu memainkan gendang dengan cara dipukul sambil berdiri. Selanjutnya ada juga tali gendang, yakni memainkan gendang dengan cara disangkutkan di pinggang atau digantung di kuduk.

Hingga saat ini, gondang barogong masih sering dimainkan oleh masyarakat setempat. Alat musik tradisional ini pun menjadi salah satu kekayaan budaya yang dibanggakan masyarakat Rokan Hulu.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya