Liputan6.com, Jakarta - Liburan selalu menjadi momen yang dinanti setelah disibukkan dengan beragam kegiatan harian. Sudah memiliki rencana bepergian di Juli 2023? Sebelum mengisi agenda wisata, ketahui dahulu tanggal merah Juli 2023, yang terdiri dari libur nasional dan cuti bersama.
Daftar libur nasional dan cuti bersama tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama atau SKB 3 Menteri. SKB ini ditandatangani oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
Advertisement
Tanggal merah Juli 2023 hanya ada satu hari, yakni Tahun Baru Islam 1445 Hijriah yang jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023.
Daftar lengkap libur nasional 2023:
- Minggu, 1 Januari: Tahun Baru 2023 Masehi
- Minggu, 22 Januari: Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
- Sabtu, 18 Februari: Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
- Rabu, 22 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
- Jumat, 7 April: Wafat Isa Al Masih
- Sabtu--Minggu 22-23 April: Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Senin, 1 Mei: Hari Buruh Internasional
- Kamis, 18 Mei: Kenaikan Isa Al Masih
- Kamis, 1 Juni: Hari Lahir Pancasila
- Minggu, 4 Juni: Hari Raya Waisak 2567 BE
- Kamis, 29 Juni: Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah
- Rabu, 19 Juli: Tahun Baru Islam 1445 Hijriah
- Kamis, 17 Agustus: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
- Kamis, 28 September: Maulid Nabi Muhammad SAW
- Senin, 25 Desember: Hari Raya Natal
Daftar cuti bersama 2023:
- Senin, 23 Januari: Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili
- Kamis, 23 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
- Rabu, 19 April: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Kamis, 20 April: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Jumat, 21 April: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Senin, 24 April: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Selasa, 25 April: Cuti Bersama Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah
- Jumat, 2 Juni: Hari Raya Waisak 2567 BE
- Selasa, 26 Desember: Hari Raya Natal
Rekomendasi Destinasi Wisata di Banyuwangi dan Sekitarnya
Taman Nasional Baluran
Untuk masuk kawasan ini, wisatawan lokal dikenakan karcis sebesar Rp5.000 per orang, sementara untuk turis asing Rp150.000 per orang. Harga tersebut akan berbeda ketika kunjungan di akhir pekan atau rombongan. Pihak taman nasional mengatakan kawasan tersebut terbuka untuk wisatawan mulai hari ini, dengan waktu kunjungan dari pukul 07.00 sampai pukul 16.00 WIB.
Pantai Sukamande
Wisata pantai masih menjadi favorit keluarga, jangan ragu untuk mengunjungi Pantai Sukamande yang terkenal dengan pelestarian penyu langkanya. Di sini, wisatawan dapat menyaksikan proses pelepasan tukik (bayi penyu) ke laut, atau ketika mereka bertelur.
Waduk Sidodadi
Waduk Sidodadi mulanya adalah sebuah waduk yang difungsikan untuk mengairi kebun tebu warga Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Tetapi, area tersebut menawarkan keindahan sehingga menarik perhatian wisatawan. Waduk akhirnya dijadikan sebagai objek wisata.
Air Terjun Kalibendo
Wisata alam ini terletak di Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 15 kilometer dari pusat kota Banyuwangi. Tinggi Air Terjun Kalibendo mencapai 10 meter dan di atasnya dibendung sehingga airnya tak terlalu deras.
Advertisement
Rekomendasi Destinasi Wisata di Yogyakarta dan Sekitarnya
Waduk Sermo
Waduk Sermo awalnya dibangun untuk irigasi kebutuhan masyarakat setempat, tapi belakangan juga menjadi lokasi wisata. Bendungan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Keberadaan bendungan dan sekitarnya juga menyediakan tempat untuk memancing, hiking, camping dan juga bersepeda. Mengutip dari laman resmi Kabupaten Kulon Progo, olahraga air sangat populer di Sermo, terutama karena tempat latihan dayung. Kondisi alam daerah Sermo juga merupakan situs favorit bagi pecinta off road.
Wisata Alam Kalibiru
Mengutip laman Sibakul Jogja, Wisata Alam Kalibiru terletak di Perbukitan Menoreh yakni di Desa Kalibiru, Sermo, Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo. Lokasinya berada pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut ini adalah Wisata Alam Hutan Kemasyarakan.
Tebing Breksi
Tebing Breksi dulunya adalah tempat menambang batuan kapur. Lokasi wisata Tebing Breksi berlokasi di Sambirejo, Prambanan, kini begitu ramai didatangi pengunjung segala umur.
Lokasi wisata unik ini mulanya terbentuk dari berkubik-kubik abu yang dilontarkan Gunung Api Nglanggeran dalam erupsinya berpuluh-puluh juta tahun lalu. Tebing Breksi yang resmi dibuka tanggal 30 Mei 2015 dengan penandatanganan prasasti oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, telah mendapatkan penghargaan sebagai Tempat Wisata Baru Terpopuler 2017.
Jalan-Jalan ke Desa Wisata
Desa Penglipuran, Bali
Desa Penglipuran terletak di Bangli, Bali. Masyarakat setempat memiliki kesadaran menjaga kelestarian lingkungan yang lahir dari aturan adat desa.
Masyarakat dilarang menggunakan kendaraan bermotor di area desa. Hal itu bertujuan untuk menjaga kebersihan udara di Desa Penglipuran sebagai bentuk pelestarian lingkungan.
Desa ini juga memiliki aturan adat mengatur tentang tata ruang yang disebut Tri Mandala. Konsep tata ruang tersebut membuat desa ini tampak lebih rapi dan tertata.
Desa Kete Kesu, Toraja
Desa Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya. Masyarakat setempat maupun wisatawan bisa menikmati berbagai atraksi wisata yang ikonik, yakni upacara adat rambu solo dan kuburan di tebing batu yang diperkirakan telah berusia 500 tahun.
Wisatawan juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di desa ini. Konon, rumah-rumah adat tersebut telah berusia lebih dari 300 tahun. Desa Kete Kesu juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat dan lukis.
Desa Pentingsari, Yogyakarta
Desa Wisata Pentingsari di Yogyakarta mengusung konsep sustainable tourism dari sektor pelestarian lingkungan. Masyarakat setempat memiliki keseharian yang berdampingan dengan alam, seperti membajak sawah, menanam padi, menangkap ikan, hingga belajar membuat tempe yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Desa Pujon Kidul, Malang
Desa Pujon Kidul terletak di Kecamatan Pujon atau sekitar 30 km dari pusat Kota Malang. Desa ini memiliki lingkungan yang sejuk dan asri karena berada di dataran tinggi.
Sebagai konsep sustainable tourism, Desa Pujon Kidul mengandalkan kelestarian alam dari sektor pertanian dan peternakan. Selain itu, desa ini juga menawarkan beberapa atraksi wisata, seperti menanam dan memetik sayuran serta memerah susu sapi.
Advertisement