Bos Wagner Ungkap Alasan Pemberontakan: Perangi Pengkhianat di Rusia

Bos Wagner Yevgeny Prigozhin angkat bicara usai pemberontakan gagal melawan pemerintahan Vladimir Putin.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Jul 2023, 20:44 WIB
Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin yang sempat berontak terhadap Rusia. Dok: AP Files

Liputan6.com, Minsk - Pemimpin Wagner Yevgeny Prigozhin angkat bicara setelah upaya pemberontakannya dihentikan pada Juni lalu. Pada 23 Juni 2023, Prigozhin memerintahkan prajurit Wagner untuk long march dari garis depan Ukraina menuju Moskow. 

Wagner terlibat aktif dalam invasi Rusia ke Ukraina. Namun, sang pemimpin kelompok, Prigozhin belakangan kerap mengeluhkan strategi militer dari militer Rusia.

Pertumpahan darah di Moskow berhasil dicegah berkat mediasi yang dilakukan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Prigozhin lantas mendapatkan amnesti di Belarusia dan pemberontakan selesai pada 24 Juni 2024. 

Kini, Yevgeny Prigozhin akhirnya angkat bicara usai menjadi eksil di Belarusia. Dilaporkan The Kyiv Independent, Selasa (4/7/2023), Prigozhin memberikan pesan suara dan membeberkan alasannya memberontak. 

Prigozhin berkata memberontak karena bertujuan "melawan pengkhianat dan memobilisasi rakyat".

"Saya pikir kami telah banyak sukses dalam hal ini," ujarnya dalam pesan suara.

Tak diketahui kapan tepatnya suara itu diambil. Prigozhin juga belum tampak setelah pemberontakan. Namun, Presiden Lukashenko menyebut Prigozhin sudah tiba di Belarusia pada 27 Juni lalu.

Barisan Keadilan

Pemberontakan Wagner mengambil konsep "march for justice" ("barisan keadilan") setelah militer Rusia diduga berseteru dengan Wagner. Pasukan Prigozhin mulai bergerak dari basis mereka yang berada di Rostov pada 23 Juni 2023. 

Lokasi Rostov berada di selatan Rusia dan timur Ukraina. Rostov cukup dekat dengan wilayah-wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia seperti Luhansk, Donetsk, dan Mariupol.

Kurang dari 24 jam kemudian, Wagner menghentikan pemberontakannya. Rusia juga akhirnya memilih tidak menghukum anggota Wagner. 


Putin Mengaku Sudah Bayar Wagner

Pidato Putin yang disiarkan televisi pada hari Senin adalah komentar publik pertamanya sejak pemberontakan bersenjata hari Sabtu (24/6/2023) yang dipimpin oleh pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin. (Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, dulunya merupakan penjual hotdog. Selama berbisnis di bidang kuliner, ia punya hubungan baik pemerintah Rusia, sebelum akhirnya banting setir dengan mendirikan Wagner pada 2014. Rekam jejaknya di bisnis kuliner membuatnya dijuluki "chef" untuk Putin. 

Ketika invasi ke Ukraina dimulai, Wagner pun mendapatkan anggaran dari Putin.

Berdasarkan laporan BBC, Senin (3/7/2023), Vladimir Putin mengaku memberikan anggaran sebesar 86,2 miliar rubel (Rp 14,5 triliun) untuk periode Mei 2022-Mei 2023.

Invasi Rusia dimulai pada akhir Februari 2022, artinya anggaran untuk Wagner baru cair sekitar tiga bulan setelah invasi dilancarkan. 

Vladimir Putin juga memuji Wagner sebagai kelompok yang heroik. 

"Kami selalu memperlakukan para pejuang dan komandan dari grup ini dengan kehormatan besar, karena mereka sungguh-sungguh menunjukkan keberanian dan heroisme," ujar Vladimir Putin.

Presiden Putin juga sempat berkata akan memeriksa bagaimana kelompok Wagner menggunakan anggaran yang mereka dapatkan.

Infografis 1 Tahun Perang Rusia - Ukraina, Putin Tangguhkan Perjanjian Senjata Nuklir dengan AS. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya