Nasdem Lirik Yenny Wahid Duetkan dengan Anies, Pengamat: Pasangan Ideal dan Saling Melengkapi

Nama Yenny Wahid santer disebut-sebut bakal menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Putri Gus Dur dikabarkan bakal disokong Ketua Umum DPP Nasdem Surya Paloh untuk menjadi pasangan Anies.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 04 Jul 2023, 19:12 WIB
Yenny Wahid (kanan) saat bertemu Anies Baswedan.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Yenny Wahid santer disebut-sebut bakal menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Putri Gus Dur dikabarkan bakal disokong Nasdem untuk menjadi pasangan Anies. 

Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin menilai, niatan Nasdem  memasangkan Anies dengan Yenny Wahid karena melihat pasangan ini ideal dan saling melengkapi.

"Saya kira keinginan Surya Paloh menggaet Yenny Wahid sebagai Cawapres Anies Baswedan bukan tanpa alasan. Yenny Wahid ini kan perempuan dan tokoh di Nahdlatul Ulama. Sehingga Pak Surya tentu telakukan kalkulasi dan melihat potensi kemenangannya besar kalau pasangan ini diduetkan," kata Ujang di Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Ujang pun tidak melihat dengan mengusung Yenny Wahid maka akan membuat posisi Koalisi Perubahan terancam bubar. Sebab, Yenny Wahid merupakan tokoh independen yang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun.

"Kita tahu bahwa Yenny Wahid ini tokoh yang independen secara politik. Posisi ini membuatnya dapat diterima partai politik manapun di dalam koalisi termasuk Koalisi Perubahan," katanya.

Meskipun, dia mengakui semua partai politik memaksakan kader internal untuk maju sebagai Cawapres berpasangan dengan Anies. Misalnya PKS mengusung Ahmad Heryawan sementara Demokrat mengusung Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono.

"Biasa dalam koalisi semua parpol mengusung kader masing-masing. Namun itu tidak bisa dipaksakan, nanti ada titik temu antara semua parpol itu siapa yang harus diusung akhirnya. Tentu ada parameter sehingga satu tokoh itu diputuskan jadi cawapres," ungkapnya.

Dalam hal tersebut, kata Ujang, secara kalkulasi politik nama Yenny Wahid akan bisa dipertimbangkan semua parpol dan akhirnya parpol akan legowo.

"Yenny Wahid ini kan politisi perempuan, sekaligus memiliki garis keturunan dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Menurut saya ini, akan menjadi pertimbangan bagi parpol pendukung Anies," jelasnya.


Dongkrak Suara Anies dari NU

Komisaris Independen PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Yenny Wahid.

Dengan mengusung Yenny Wahid, dia meyakini akan dapat mendongkrak suara Anies dari kaum Nahdliyyin terutama kalangan NU kultural.

"Anies ini kan selama ini selalu dikaitkan kalau dia didukung kalangan Islam harus keras, Islam radikal, dan Islam kanan. Dengan adanya Yenny Wahid yang nota benenya putri Gus Dur disitu otomatis stigka itu akan hilang. Karena ada representasi NU yang Islam moderat dan nasionalis," jelasnya.

Disisi yang lain, Yenny Wahid juga disebut akan menguatkan pasangannya di wilayah Jawa Tengah dan juga Jawa Timur. Keduanya merupakan provinsi dengan suara terbanyak selain Jabar dan Banten.

"Jatim dan Jateng ini kan basisnya NU, atau Islam tradisional. Tentu sangat rasional menggaet mbak Yenny jika ingin mengambil suara di wilayah ini," katanya.

Sebelumnya, Bappilu Nasdem Effendi Choirie mengklaim Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bakal sepakat jika Anies Baswedan memilih Yenny Wahid sebagai bakal cawapres. Alasannya, putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu sudah diusulkan sejak lama oleh ketiga partai politik (parpol) di Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Infografis Sinyal Dukungan Jokowi & Kesiapan Prabowo Nyapres di Pilpres 2024 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya