Liputan6.com, Tel Aviv - Setidaknya sembilan orang terluka, tiga di antaranya serius, akibat serangan mobil dan penikaman di Tel Aviv, sehari setelah Israel meluncurkan operasi militer besar-besaran di Kota Jenin, Tepi Barat, pada Selasa (4/7/2023).
Juru bicara polisi mengatakan bahwa penyerang yang merupakan seorang warga Palestina di Tepi Barat, ditembak mati di tempat kejadian oleh seorang pejalan kaki.
Advertisement
Seperti dilansir The Guardian, Hamas memuji serangan itu heroik dan balas dendam atas operasi militer Israel di Jenin.
Penyerang yang mengendarai truk pickup menabrak pejalan kaki di dekat halte bus di Pinchas Rosen Street yang sibuk, sebelum meninggalkan kendaraannya untuk menikam salah satu korban.
Seorang paramedis layanan darurat Magen David Adom menggambarkan situasi saat dia tiba di lokasi kejadian.
"Kami tiba di lokasi dengan kendaraan perawatan intensif MDA dan ambulans dalam jumlah besar. Kami melihat peristiwa itu sangat serius dan di dekat halte bus ada lima orang yang terluka, termasuk seorang wanita berusia 46 tahun … terbaring di trotoar saat dia sadar dan menderita trauma parah," ujar Adom.
Korban luka dilarikan ke rumah sakit di Tel Aviv, Petah Tikva, dan Kfar Saba.
Penyerang Berasal dari Tepi Barat
Badan keamanan domestik Israel, Shin Bet, mengidentifikasi penyerang sebagai Abed Elohab Halaila, berusia 20 tahun, dan berasal dari Kota As-Samu di Tepi Barat.
Komisaris Polisi Israel Yaakov Shabtai, yang mengunjungi lokasi kejadian, memperingatkan risiko serangan lain di tengah operasi militer Israel ke Jenin, yang sejauh ini telah merenggut nyawa 10 warga Palestina dan melukai sekitar 100 orang.
Mengomentari penyelidikan Shabtai mengatakan, "Sedang diperiksa latar belakang dan motifnya, saya ingin memuji keberanian warga, yang mampu menggagalkan serangan dan mencegah berlanjutnya pembunuhan oleh teroris itu."
Operasi militer Israel di Jenin, yang dimulai pada Senin (3/7), disebut merupakan salah satu operasi militer paling intens di Tepi Barat dalam hampir dua dekade. Israel mengklaim mereka memburu militan Palestina.
Advertisement