Bursa Saham Asia Melemah di Tengah Investor Cermati Data Aktivitas Jasa

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar lesu pada perdagangan Rabu, 5 Juli 2023 di tengah wall street yang libur. Namun, investor cermati data aktivitas jasa.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Jul 2023, 09:05 WIB
Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan saham Rabu (5/7/2023). (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar melemah pada perdagangan saham Rabu (5/7/2023). Koreksi bursa saham Asia Pasifik karena investor mencerna rilis survei swasta pada aktivitas jasa dari wilayah tersebut.

Adapun aktivitas jasa di Jepang dan China tetap ekspansi untuk bulan tersebut. Di Jepang, indeks Nikkei 225 melemah 0,16 persen dan indeks Topix menguat. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincr 0,32 persen dan indeks Kosdaq bertambah 0,44 persen. Demikian dikutip dari CNBC, Rabu pekan ini.

Indeks ASX 200 Australia melemah 0,15 persen setelah Reserve Bank of Australia mempertahankan suku bunga acuan 4,1 persen.

Sedangkan bursa saham China melemah dengan indeks Shanghai dan Shenzhen kompak melemah tipis. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,24 persen, dan indeks Hang Seng teknologi naik 0,22 persen.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street libur untuk peringati Hari Kemerdekaan. Namun, kontrak berjangka AS kompak melemah.

Pelaku pasar mengamati dengan cermat risalah dari pertemuan the Federal Reserve pada Juni 2023, setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan akan lebih banyak kenaikan suku bunga. Indeks Dow Jones berjangka melemah 0,11 persen. Indeks S&P 500 dan indeks Nasdaq masing-masing merosot 0,9 persen dan 0,17 persen.


Penutupan Bursa Saham Asia pada 4 Juli 2023

Seorang pria berjalan melewati indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Rudal tersebut menuju wilayah Tohoku dekat negara Jepang. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Selasa, 4 Juli 2023. Investor merespons langkah bank sentral Australia pertahankan suku bunga acuan 4,1 persen.

Dikutip dari CNBC, indeks Australia ASX 200 menguat 0,45 persen ke posisi 7.279. Dolar Australia melemah 0,3 persen menjadi 0,665 terhadap dolar Amerika Serikat.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 merosot 0,98 persen menjadi 33.422,53. Indeks  Topix tergelincir 0,62 persen ke posisi 2.306,37.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,35 persen menjadi 2.593,31 di tengah indeks harga barang konsumsi melambat 2,7 persen pada Juni. Di bursa saham China, indeks  Shanghai naik menjadi 3.245,35.

Indeks Shenzhen bertambah 0,35 persen ke posisi 11.130,30. Indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,61 persen didorong saham energi dan industri. Indeks Hang Seng teknologi naik 0,7 persen.


Penutupan Wall Street pada 3 Juli 2023

Steven Kaplan (tengah) saat bekerja dengan sesama pialang di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok karena investor menunggu langkah agresif pemerintah AS atas kejatuhan ekonomi akibat virus corona COVID-19. (AP Photo/Richard Drew)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat tipis pada perdagangan Senin, 3 Juli 2023 di tengah sesi perdagangan yang singkat pada awal semester II di wall street.

Dikutip dari CNBC, Selasa (4/7/2023), indeks Dow Jones bertambah 10,87 poin atau 0,03 persen ke posisi 34.418,47. Indeks S&P 500 naik tipis 0,12 persen menjadi 4.455,59. Indeks Nasdaq menanjak 0,21 persen ke posisi 13.816,77.

Bursa saham Amerika Serikat ditutup lebih awal jelang libur peringatan 4 Juli 2023. Bursa saham Amerika Serikat juga akan tutup pada Selasa, 4 Juli 2023. Di sisi lain, saham Tesla melambung 6,9 persen setelah produsen kendaraan listrik melaporkan angka pengiriman dan produksi yang mengalahkan harapan analis.

Saham kendaraan listrik lainnya termasuk Rivian, Fisker, dan Lucid  menguat. Pada perdagangan saham yang singkat awal pekan ini dimulai bulan perdagangan baru, kuartal dan semester II 2023.

Pada Jumat, 30 Juni 2023, indeks Nasdaq menutup kenaikan paruh pertama terbesar sejak 1983, dengan naik 31,7 persen.

Indeks S&P 500 bertambah 15,9 persen pada semester I terbaik sejak 2019. Indeks Dow Jones tertinggal dengan hanya naik 3,8 persen.

Kenaikan indeks saham acuan ini seiring antusiasme seputar kecerdasan buatan mendorong saham teknologi. Data terbaru menunjukkan ekonomi AS yang tangguh meskipun suku bunga lebih tinggi juga angkat sentimen investor, meredakan kekhawatiran di wall street seiring penurunan yang telah lama ditunggu-tunggu.

“Investor berkata, Anda tahun mungkin sekarang adalah waktu untuk mengubah pola pikir saya dari oh tidak menjadi FOMO,” ujar Chief Investment Strategist CFRA Strategist Sam Stovall.

Ia menuturkan, alih-alih terlalu khawatir, mungkin investor ingin memastikan mereka tidak kehilangan potensi positif pada babak kedua saat ini setelah babak pertama memberikan awal yang baik.

 


Prediksi Indeks S&P 500

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Selain itu, indeks manajer pembelian manufaktur ISM pada Juni datang sedikit lebih buruk dari yang diharapkan. Pembacaa pada Juni sekali lagi di bawah 50, menandakan aktivitas ekonomi sedang menurun. Pada akhir pekan, investor akan ikuti data tenaga kerja.

Selama semester I 2023, saham terkait pelayaran kapal pesiar mencatat penguatan terbesar. Saham Carnival melonjak 134 persen dan saham Royal Carribean melambung 110 persen. Saham Norwegian Cruise Line naik 78 persen.

Carnival baru-baru ini melaporkan kerugian lebih kecil dari perkiraan pada kuartal II dan mengeluarkan panduan yang kuat. Saham Carnival juga dikerek dalam beberapa minggu terakhir oleh Jeffries dan JPMorgan.

Sektor ini adalah yang terakhir dalam industri perjalanan yang pulih dari pandemi COVID-19. Namun, terlepas dari reli besar pada 2023, saham kapal pesiar masih di bawah pada 2019.

Pendiri Fundstrat Tom Lee optimistis terhadap saham, dengan melihat indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi sebelum akhir 2023.

Ia menaikkan target S&P 500 menjadi 4.825 dari 4.750. Perkiraan tersebut mewakili kenaikan 8 persen dari penutupan perdagangan pada Jumat, 30 Juni 2023 di kisaran 4.450,38, dan tertinggi baru sepanjang masa. Perkiraan Lee juga jauh di atas rata-rata perkiraan akhir tahu 4.227 dari pengamat, menurut survei CNBC Pro Market yang kumpulkan 15 prediksi pengamat.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya