Liputan6.com, Jakarta - Dugaan perselingkuhan yang dilakukan pesinetron Rendy Kjaernett dan Syahnaz Sadiqah terjadi saat Lady Nayoan mengandung anak ketiga.
Mirisnya, kondisi kehamilan Lady Nayoan kala itu tidak baik-baik saja. Istri Rendy Kjaernett terpaksa harus menjalani persalinan dini karena dinding rahimnya nyaris robek. Lady menyebut, anak ketiganya harus lahir pada usia kehamilan 34 minggu dengan prosedur bedah caesar emergensi atau caesar CITO.
Advertisement
"Kalian tahu bagaimana sakitnya saya saat lagi hamil ke-3 saat itu, bahkan Boni lahir di 34 minggu kehamilan karena dinding rahim saya hampir sobek dan dokter bilang kalau saya tidak CITO kemungkinan saya meninggal dunia karena dinding rahim sobek bisa kemana-mana," tulis Lady Nayoan dalam sebuah unggahan di Insta Story yang menjadi awal mula terungkapnya dugaan perselingkuhan Rendy Kjaernett dan Syahnaz.
Lady Nayoan kembali menceritakan pengalaman menjalani persalinan dengan prosedur caesar CITO tatkala berbincang dengan Feni Rose.
"Kalau misalnya enggak dioperasi, aku jalan aja gitu ya itu diagnosa dokter itu bisa robek dinding rahimnya," ujar Lady, dikutip dari YouTube Feni Rose Official.
Menurut Lady, dirinya diperkirakan melahirkan pada akhir Desember 2022. Namun, kondisi darurat tersebut membuat dokter mengambil tindakan emergensi dengan operasi caesar CITO pada 26 November 2022.
"Saat itu juga aku langsung di-CITO namanya. Caesar secara emergensi gitu ya," tutur Lady.
Lalu, apa bedanya prosedur persalinan caesar CITO dengan caesar pada umumnya?
Apa Itu Caesar CITO?
Semula, Lady Nayoan diperkirakan akan melahirkan anak ketiganya pada 24 atau 25 Desember 2022. Namun, hasil diagnosis dokter menunjukkan bahwa dia berisiko mengalami dinding rahim robek. Oleh karena itu, Lady disarankan untuk segera bersalin dengan prosedur bedah caesar CITO.
"Kan biasanya kalau orang caesar ada puasa, aku tanpa puasa, langsung dua jam persiapan OP. Langsung operasi," ungkap Lady.
Merujuk pada kata CITO, dalam bahasa Latin, kata tersebut berarti 'segera' atau 'cepat'. Dengan demikian, dalam dunia medis, merujuk pada Medical Dictionary, CITO adalah tindakan medis secara cepat dan mendadak atau segera pada pasien guna meminimalisasi risiko yang lebih buruk.
Sementara, operasi caesar adalah prosedur pembedahan saat kondisi ibu hamil tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan normal.
Persalinan dengan prosedur bedah caesar diklasifikasikan menjadi dua yakni 'elective' atau direncanakan dan 'emergensi' atau darurat.
Advertisement
3 Kategori Caesar CITO
Dikutip dari laman teachmeobgyn, bedah caesar bisa dikategorikan menjadi tiga berdasarkan urgensinya. Hal ini untuk memastikan bayi dapat lahir pada waktu yang tepat sesuai kondisi sang ibu.
Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG) merekomendasikan, kategori pertama yakni bayi harus lahir dalam waktu 20-30 menit, pada kategori kedua tidak ada aturan waktu universal namun berdasarkan standar audit berkisar antara 60-75 menit.
Sedangkan bedah caesar darurat paling sering terjadi karena kegagalan kemajuan persalinan atau dugaan/konfirmasi gangguan janin.
Pada kategori pertama, umumnya karena ada bahaya yang mengancam hidup ibu atau bayi. Pada kategori kedua, ibu ataupun bayi memiliki kondisi yang tidak secara langsung mengancam jiwa. Lalu pada kategori ketiga, tidak ada kondisi mengancam namun bayi perlu segera lahir (prematur).
7 Kondisi Dokter Rekomendasikan Caesar CITO
Ada berbagai alasan dokter merekomendasikan operasi caesar CITO atau darurat, diantaranya yakni seperti dilansir laman Sehatq:
- Posisi bayi sungsang
- Proses persalinan per vaginam gagal
- Bayi terlilit tali pusat
- Prolaps tali pusat (tali pusat tergelincir ke depan bayi setelah air ketuban pecah)
- Solusio Plasenta (plasenta terpisah dari dinding rahim sebelum bayi lahir)
- Gangguan pada janin
- Rahim robek
Advertisement