Layanan QRIS Tak Lagi Gratis, Pedagang Kena Tarif 0,3% Mulai 1 Juli 2023

Bank Indonesia melakukan penyesuaian besar Merchant Discount Rate (MDR) untuk layanan QRIS bagi pelaku usaha mikro. Penyesuaian ini mulai berlaku efektif sejak 1 Juli 2023.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Jul 2023, 16:20 WIB
Dengan QRIS, pelanggan dapat membayar langsung menggunakan dompet digital yang terhubung dengan kode QR yang dihasilkan oleh pedagang atau penyedia jasa. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia melakukan penyesuaian besar Merchant Discount Rate (MDR) untuk layanan QRIS bagi pelaku usaha mikro. Penyesuaian ini mulai berlaku efektif sejak 1 Juli 2023.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, ada penyesuaian tarif MDRunt Rate (MDR) QRIS bagi merchant usaha mikro menjadi 0,3 persen.

"Penyesuaian kebijakan Merchant Discount Rate (MDR) QRIS bagi merchant usaha mikro menjadi 0,3 persen, efektif sejak 1 Juli 2023," ujar Perry dalam keterangan resmi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, dikutip Rabu (5/7/2023).

Merchant discount rate (MDR), yaitu tarif yang dikenakan kepada merchant oleh bank. Besarnya MDR dan distribusi MDR ditetapkan tersendiri oleh Bank Indonesia.

MDR dibayarkan oleh merchant  kepada acquirer atas setiap transaksi konsumen dalam pembelian layanan atau barang yang sekaligus sebagai penerbit UE Chip based yang terlibat langsung dalam pemrosesan transaksi.

Adopsi QRIS Makin Luas

Dijelaskan, MDR merupakan kewajiban yang dibayarkan oleh merchant, sehingga tidak diperbolehkan untuk dibebankan kepada konsumen yang berpotensi menyebabkan kenaikan harga produk atau layanan. 

Lebih lanjut, Perry mengakui bahwa adopsi QRIS semakin meluas, tecermin pada penambahan jumlah pengguna hingga 35,80 juta dan merchant  QRIS sebanyak 26,1 juta.

"Saat ini telah mencapai masing-masing 35,80 juta dan 26,1 juta, dengan total volume transaksi sebesar 744 juta, sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara," pungkasnya. 


Makin Canggih! QRIS Bisa untuk Transfer, Tarik, dan Setor Tunai Mulai Agustus 2023

Penyesuaian ini mulai berlaku efektif sejak 1 Juli 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengungkapkan peluncuran fitur Quick Response Code Indonesian Standard Tarik Tunai, Transfer, dan Setor Tunai (QRIS TUNTAS) rencananya akan dilakukan pada Agustus 2023.

"Saat ini sudah ada 16 peserta yang siap piloting untuk fitur ini. Piloting sudah dilakukan sejak 2021 dan di 2022 sudah soft launching saat di Bali, mudah-mudahan di Agustus nanti bisa grand launching," ujar Filianingsih dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2023 dikutip dari Antara, Jumat (23/6/2023).

Filianingsih mengatakan setidaknya terdapat tiga manfaat yang diharapkan dari fitur QRIS TUNTAS dalam meningkatkan kualitas layanan dari sistem pembayaran digital.

Pertama, optimalisasi sumber dana agar bisa dipakai bisa untuk berbagai kegiatan, tidak hanya simpanan tetapi menambah fungsi sebagai uang elektronik.

Manfaat kedua yakni meningkatkan interkoneksi dan interoperabilitas lantaran nantinya melalui fitur TUNTAS, QRIS bisa digunakan antara bank dengan bank, bank dengan non bank, maupun nonbank dengan nonbank.

Ia melanjutkan, manfaat ketiga yang diharapkan yaitu mendorong inklusi keuangan karena nantinya fitur QRIS TUNTAS bisa digunakan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).

"Jadi jika di daerah tersebut tidak ada ATM maupun bank, transaksi transfer, tarik, maupun setor tunai bisa dilakukan selama ada merchant QRIS," tuturnya.

 


Adopsi QRIS

QRIS adalah standar kode QR (Quick Response) yang digunakan di Indonesia untuk menghubungkan dompet digital dan metode pembayaran non-tunai dengan berbagai pihak, termasuk bank dan pedagang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan adopsi QRIS semakin meluas, tercermin pada penambahan jumlah pengguna dan merchant QRIS, yang pada Mei 2023 telah mencapai masing-masing 35,8 juta dan 26,1 juta, dengan total volume transaksi sebesar 744 juta, sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara.

"BI berterima kasih kepada masyarakat luas, khususnya wong cilik, para penjual bubur, penjual sayur, warteg, pasar tradisional, rumah ibadah, hingga pengamen yang sudah menggunakan QRIS," kata Perry.

Ia menekankan bahwa Bank Sentral bersama industri dan asosiasi sistem pembayaran berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperluas kemudahan layanan, termasuk QRIS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya