Massa dari Aliansi Mahasiswa Islam (AMI) menggelar unjuk rasa di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta, Rabu (5/7/2023). Dalam aksi tersebut, mereka menuntut agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membawa kasus tindakan kekerasan dan pelanggaran oleh Pemerintah China terhadap kelompok muslim Uighur khususnya tragedi di Urumqi, China, pada 5 Juli 2009, ke Mahkamah Internasional. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dalam orasinya, massa mengatakan keadilan bagi korban dan keluarga yang tewas maupun terluka dalam Tragedi Berdarah Urumqi 14 tahun lalu, hingga saat ini belum juga dapat mereka rasakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Koordinator Lapangan AMI, Andi Setya Negara mengatakan keadilan bagi korban maupun keluarganya belum mereka peroleh. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Sebab, tidak ada satu pun pelaku maupun aktor intelektual tragedi yang menewaskan ribuan dan melukai ratusan minoritas muslim itu diperiksa apalagi dihukum atas perbuatannya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Massa menetapkan Presiden China Xi Jinping dan kepemimpinan senior lain di negara itu sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan pada kelompok minoritas muslim tersebut. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dalam unjuk rasa ini, massa membentangkan dua spanduk raksasa serta puluhan poster yang berisi gambar atau foto Tragedi Berdarah Urumqi serta tuntutan mereka. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Selain itu, massa juga melakukan aksi teatrikal untuk memggambarkan suasana mencekam Tragedi Berdarah Urumqi 5 Juli 2009. (Liputan6.com/Faizal Fanani)