Liputan6.com, Jakarta - Kini Popo Barbie Tak bisa lagi buat konten nyeleneh di TikTok dan platform media sosial lainnya. Pasalnya, ia diciduk polisi atas aksi asusila yang ia unggah ke medsos.
Dalam video viral yang beredar, Popo diduga melakukan masturbasi dengan boneka patung wanita.
Advertisement
Atas perbuatannya, Popo Barbie alias EY telah diamankan. Dia ditangkap atas dugaan tindak pidana pornografi serta Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
Ada pun jerat pasal yang disangkakan kepadanya, Tiktokers asal Kerinci itu dijerat dengan Pasal 29 Jo pasal 4 ayat 1 huruf c Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2008 tentang Pornografi dan / atau Pasal 45 ayat 1 Jo 27 pasal ayat 1 Undang-undang RI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-undang RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Menilik ke belakang, intip foto nyeleneh Popo Barbie yang pernah viral di media sosial:
1. Pakai Jepit Rambut
2. Amoy Ayam Betina
3. Pakai Full Makeup
4. Ustadzah
5. Jadi Ustad
6. Cewe Cantik
7. Pengantin
Tergolong Gangguan Masturbasi Eksibisionis, Apa Artinya?
Apa yang dilakukan oleh Popo Barbie ini erat kaitannya dengan gangguan dalam urusan seksual. Dikutip dari laman msdmanuals.com, berikut selengkapnya:
Exhibitionistic Disorder atau Gangguan masturbasi kompulsif juga disebut sebagai kecanduan masturbasi, adalah kecanduan seksual di mana seseorang didorong untuk melakukan masturbasi dengan mengekspose serta menunjukkan ke orang lain demi mencapai kepuasan.
Eksibisionis (biasanya pria) dilakukan dengan cara masturbasi sambil mengekspos dan berfantasi tentang mengekspos diri mereka kepada orang lain.
Mereka mungkin sadar akan kebutuhan mereka untuk mengejutkan, mengagetkan banyak pihak.
Korbannya hampir selalu perempuan dewasa atau anak-anak dari kedua jenis kelamin. Kontak seksual yang sebenarnya jarang dicari, dan kekerasan fisik terhadap saksi yang tidak menaruh curiga adalah hal yang tidak biasa.
Prilaku ini biasanya muncul selama masa remaja, praremaja atau bahkan saat usia paruh baya.
Advertisement
30 Persen Pelanggar Laki-laki Ditangkap Atas Kasus Seksual karena Masalah Eksibisionis
Sekitar 30% pelanggar seksual laki-laki yang ditangkap karena masalah eksibisionis. Mereka memiliki tingkat residivisme tertinggi dari semua pelanggar seks.
Meskipun dilaporkan terjadi, sebagian besar dari mereka yang eksibisionisme tidak terlibat dalam perilaku seksual yang agresif secara fisik.
Kebanyakan eksibisionis sudah menikah, tetapi pernikahan tersebut sering diganggu oleh penyesuaian sosial dan seksual yang buruk, termasuk disfungsi seksual yang sering terjadi.