Jokowi: Papua Nugini dan Indonesia Adalah Raksasa Ekonomi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Papua Nugini (PNG) dan Indonesia merupakan raksasa ekonomi di masing-masing kawasan.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 05 Jul 2023, 19:25 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri pertemuan forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini yang digelar di APEC Haus, Papua Nugini, pada Rabu (5/7/2023). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan Papua Nugini (PNG) dan Indonesia merupakan raksasa ekonomi di masing-masing kawasan. Untuk itu, dia mendorong pembahasan PTA (preferential trade agreement) Indonesia-PNG agar kerja sama ekonomi kedua negara semakin tumbuh dan berkembang.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri pertemuan forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini yang digelar di APEC Haus, Papua Nugini, pada Rabu (5/7/2023).

"PNG dan Indonesia masing-masing adalah raksasa ekonomi. PNG di Pasifik dan Indonesia di Asia Tenggara. Bisa dibayangkan jika kedua potensi ini bergabung tentu akan beri dampak sangat besar, bukan hanya bagi rakyat kedua negara, namun juga kawasan," jelas Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Rabu (5/7/2023).

Dia menyampaikan bahwa Indonesia akan mendukung Program Connect PNG, salah satunya melalui BUMN konstruksi Indonesia yang telah berpengalaman di beberapa negara. Jokowi menyebut infrastuktur dan konektivitas merupakan syarat utama untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Konektivitas juga terus kita kembangkan dengan pembukaan rute pelayaran PNG Express dan pembukaan penerbangan Denpasar - Port Moresby," ungkapnya.


Indonesia-Papua Nugini Punya Potensi Ekonomi Besar

Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi (kiri) disambut oleh Perdana Menteri Papua Nugini James Marape (kanan) di APEC Haus menjelang pertemuan bilateral di Port Moresby, Papua Nugini, Rabu (5/7/2023). Setibanya di Port Moresby, Presiden Jokowi disambut langsung oleh PM Papua Nugini James Marape. (ANDREW KUTAN/AFP)

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi turut mengatakan bahwa Indonesia dan PNG memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dengan perbatasan kedua negara yang mencapai lebih dari 800 km.

Bahkan, berdasarkan data yang diterima Pos Skouw mencatat perdagangan lebih dari USD 3 juta pada tahun 2019 yang lalu.

"Ini perlu kita maksimalkan. Kita perlu jadikan titik-titik perbatasan sebagai pusat kegiatan ekonomi baru. Ini akan sangat berdampak tidak hanya untuk masyarakat perbatasan, tapi juga ekonomi kedua negara," tutur Jokowi.

"Saya yakin dan percaya kedekatan Indonesia dan PNG akan semakin kokoh dengan kerja sama ekonomi yang konkret," sambungnya.

Pada kesempatan ini, Presiden Jokowi juga menyaksikan penyerahan miniatur pesawat Citilink secara simbolis kepada perwakilan peserta forum bisnis sebagai tanda peluncuran penerbangan perdana Citilink rute Denpasar - Port Moresby.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya