Kokain di Gedung Putih AS Ditemukan di Area Pengunjung, Secret Service Pimpin Penyelidikan

Temuan kokain di Gedung Putih, kantor sekaligus kediaman resmi presiden Amerika Serikat, terjadi pada Minggu (2/7/2023).

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Jul 2023, 07:17 WIB
Ilustrasi Narkoba (Istimewa)

Liputan6.com, Washington - Pengujian lebih lanjut mengonfirmasi bahwa serbuk putih yang ditemukan Secret Service di Gedung Putih pada Minggu (2/7/2023) adalah kokain. Hal tersebut ditegaskan pada Rabu (5/7), oleh otoritas Amerika Serikat (AS), menyusul banyaknya pertanyaan bagaimana zat itu bisa berada di salah satu situs dengan penjagaan paling ketat di dunia.

Penemuan jenis narkoba itu terjadi di area penyimpanan umum di lantai dasar Sayap Barat (West Wing), yang satu area dengan Ruang Oval (ruang kerja presiden), ruang kerja sejumlah penasihat utama, dan staf pendukung presiden. Kokain ditemukan dalam plastik berperekat di dekat pintu masuk, di mana pengunjung yang mengikuti tur diarahkan untuk meninggalkan ponsel mereka.

Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menjelaskan bahwa Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan terkait insiden tersebut. Area tempat kokain ditemukan, sebut Karine, banyak dilalui pengunjung.

"Pengunjung West Wing datang dengan berbagai alasan, yang jelas kami memang menyelenggarakan tur West Wing," ujarnya seperti dilansir CBS News, Kamis (6/7), seraya menambahkan bahwa tur berlangsung pada Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Secret Service dilaporkan tidak mengesampingkan keberadaan kokain di Gedung Putih atas personel, tamu, atau pengunjung. Menurut pejabat penegak hukum senior, pada titik ini, teori paling mengemuka adalah bahwa kokain dibawa oleh seseorang yang ikut tur di West Wing.

Tes awal yang segera dilakukan oleh Departemen Pemadam Kebakaran Distrik Columbia setelah zat ditemukan mengindikasikan bahwa itu adalah kokain, sementara pengujian lebih lanjut dilakukan pada Selasa (4/7) malam.


Secret Service Pimpin Penyelidikan Temuan Kokain di Gedung Putih

Gedung Putih adalah kantor sekaligus kediaman resmi presiden Amerika Serikat. (Dok. Pixabay)

Secret Service akan memimpin penyelidikan lengkap bagaimana kokain bisa berada di Sayap Barat Gedung Putih, termasuk memeriksa kamera dan log pintu masuk untuk menentukan siapa yang memiliki akses ke ruang tersebut. Pejabat memperingatkan ini akan menjadi penyelidikan yang menantang.

Tidak seperti beberapa entitas federal lainnya, Secret Service tidak memiliki anjing pelacak narkoba. Jika seorang petugas menemukan bubuk atau zat di halaman Gedung Putih atau di sekitarnya, mereka secara rutin meminta bantuan Departemen Pemadam Kebakaran Distrik Columbia dan EMS.

Penemuan kokain mendorong penutupan sementara Gedung Putih. Hal tersebut diakui oleh juru bicara Secret Service Anthony Guglielmi pada Selasa.

Guglielmi mengatakan bahwa Departemen Pemadam Kebakaran Distrik Columbia segera dipanggil untuk mengevaluasi zat tersebut dan memutuskan bahwa itu "tidak berbahaya".

Adapun Presiden Biden dilaporkan tidak berada di Gedung Putih selama akhir pekan. Biden, ibu negara Jill Biden, dan anggota keluarga mereka berangkat ke Camp David pada Jumat (30/6). Keluarga orang nomor satu di AS itu baru kembali ke Gedung Putih pada Selasa untuk acara dengan National Education Association dan perayaan Empat Juli atau Fourth of July.


Komentar Donald Trump

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Dok. AFP)

Temuan kokain di Gedung Putih tentunya merupakan kesempataN baik bagi Donald Trump untuk menyerang Biden, rivalnya dalam Pilpres AS 2024.

Pada Rabu, presiden ke-45 AS itu mengatakan, "Apakah ada yang benar-benar percaya bahwa kokain yang ditemukan di West Wing Gedung Putih, sangat dekat dengan Ruang Oval, digunakan untuk orang selain Hunter & Joe Biden?"

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya