Liputan6.com, Banyuwangi Kemacetan parah masih terjadi hingga hari ini Kamis (6/7/2023) di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Bahkan kendaraan yang hendak menuju pelabuhan tersebut mengular hingga 12 kilometer dari pintu masuk.
Akibat kemacetan tersebut, untuk bisa sampai ke Pelabuhan Ketapang dibutuhkan tenaga yang ekstra dan waktu yang cukup lama. Seperti yang dialami salah satu wisatawan dari Kabupaten Gresik, Rahandy (27).
Advertisement
Rahandy yang hendak berlibur ke Bali bersama keluarga, menyayangkan dengan kemacetan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang.
Ia berangkat dari rumah pukul 22.00 WIB dan tiba pukul 04.00 WIB di Banyuwangi lalu beristirahat sejenak. Namun, bukan malah sepi Rahandy terjebak macet selama 6 jam hingga bisa mencapai Pelabuhan Ketapang.
“Sangat disayangkan sekali atas kemacetan ini, tapi ya gimana lagi sudah terlanjut. Saya antre sejak dari jalan raya tadi 6 jam lamanya,” ujarnya.
Rencananya Rahandy bersama keluarganya hendak berlibur ke Pulau Bali memanfaatkan libur panjang sekolah kali ini.
“Ini saya bersama keluarga terjebak macet sejak semalam, baru sampai pelabuhan pagi ini,” tambahnya.
Kasatlantas Polresta Banyuwangi Kompol Randy Asdar mengatakan, bila adanya penambahan volume arus lalin hingga hari kelima ini yang menggunakan jasa penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, hal itu, akibat dari libur panjang sekolah hingga 17 Juli dan pasca Hari Raya Idul Adha.
Randy menambahkan, untuk mengurai kepadatan kemacetan, kepolisian beserta ASDP saat ini memberlakukan mekanisme penyeberangan seperti saat arus mudik lebaran.
Setiap kapal yang sudah penuh akan bisa langsung berangkat dan setelah bongkar di pelabuhan Gilimanuk, kapal akan langsung kembali ke Pelabuhan Ketapang.
“Kami Kasatlantas terus berkoordinasi bersama ASDP dan Korsatpel Ketapang-Gilimanuk untuk mengurai kemacetan ini, hingga menerjunkan sekitar 40 personel dari Satlantas Polresta Banyuwangi,” katanya.
Meningkat 50 Persen dari Hari Biasa
Sementara itu, General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Persero Cabang Ketapang Syamsudin, menjelaskan, sejak Minggu, jumlah kendaraan yang menyeberang ke Bali via pelabuhan Ketapang mengalami kenaikan cukup signifikan. Kenaikan tersebut hingga mencapai sekitar 50 persen.
“Pada hari-hari biasa jumlah kendaraan pengguna jasa pelabuhan sekitar 4.000. Beberapa hari ini sudah mencapai 6.000 per hari,” ungkap Syamsudin.
Untuk itu, pihak ASDP Ketapang, menambah jumlah kapal yang melayani penyeberangan Jawa-Bali, yakni dari 27 kapal menjadi 33 kapal dan Waktu bongkar-muat juga dipangkas dari 13 menit menjadi 10 menit.
Advertisement