Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi bicara solusi untuk menangani kemacetan di Ibu Kota. Edi mencontohkan negara Jepang dimana setiap warganya yang memiliki mobil harus punya garasi agar tidak parkir sembarangan.
"Jakarta sebetulnya kalau macet masih bisa dihalangi dengan aturan-aturan yang sudah ada di perda-perda kita. Pada saya kunjungan kerja ke Jepang, itu salah satu contoh adalah 1 rumah punya garasi 1 ya mobilnya 1. Ini solusinya, saya minta aturan-aturan itu dipakai," kata Edi saat membuka acara diskusi Penanganan Kemacetan DKI Jakarta, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (6/7).
Advertisement
Edi melanjutkan, banyak pengendara yang mengambil jalan tembus melewati perumahan bila jalan protokol macet. Namun, jalan-jalan perumahan itu terkadang ditutup oleh pengembang. Padahal, jalur tersebut cukup bisa mengurangi kemacetan.
"Sekarang ini terus terang saja, mohon maaf mungkin di sini ada pengembang, ini seenaknya dia saja. Dia tutup, dia enggak kasih buka. Kita enggak bisa lewat. Akhirnya apa yang terjadi? (Jalan) protokol lagi yang dikejar ya macet, pak," ujar Edi.
"Apalagi sekarang ada jalan busway, ini ada jalur-jalur transportasi ini. Jadi banyak yang jalan-jalan yang harus bisa solusi," tambah politikus PDIP itu.
Tak Sembarangan Cegat Mobil
Lebih lanjut, Edi meminta Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo agar anggotanya tak sembarangan mencegat mobil di jalan. Akhirnya, hal itu menimbulkan kemacetan.
"Sok cegat cegat mobil orang. Akhirnya apa yang terjadi? Macet lagi. Jadi banyak hal di Jakarta yang kalau dibuat satu kesadaran yang baik saya rasa Jakarta juga menjadi sukses Jakarta untuk Indonesia," tutup Edi.
Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement