Liputan6.com, Jakarta PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berhasil mengantongi alternatif pembiayaan berupa fasilitas kredit sebesar Rp 300 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Dari fasilitas kredit BNI tersebut, sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 200 miliar berbentuk pinjaman berjangka akan digunakan untuk membiayai kegiatan ekspansi.
Advertisement
Perseroan akan mengalokasikan modal tersebut untuk keperluan ekspansi. Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi, tahun ini Perseroan sedang membangun dua pabrik baru di Lampung dan Manado.
Penambahan dua pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 5 persen dari total kapasitas yang sekarang yaitu sekitar 5,5 miliar liter per tahun.
"Selain agresif melakukan pembangunan pabrik baru, CLEO juga meningkatkan kapasitas produksi menambah investasi mesin mesin otomatis dan telah memperluas 5 pabrik existing yaitu di Banjarmasin, Citeureup, Bojonegoro, Makassar, dan Kendari," kata Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Kamis (6/7/2023).
Sementara untuk memperkuat layanan kepada pelanggan dan memperluas cakupan pasar sekaligus menekan biaya pengiriman, Perseroan juga secara agresif memperluas titik penjualan dan mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia, terutama wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Timur.
Adapun untuk depo air minum, dari posisi awal tahun yang tercatat telah memiliki 290 depo, Perseroan akan meningkatkan menjadi sekitar 350 depo.
“Kami akan terus berusaha menambah omset, sehingga target pertumbuhan penjualan double digit tahun ini bisa tercapai. Oleh karena itu, Perseroan terus melakukan ekspansi secara agresif dengan tetap memperhatikan risk management,” imbuh Melisa.
Selain berbagai upaya pengembangan bisnis secara organik tersebut, CLEO juga terus membuka kemungkinan untuk mengembangkan bisnis secara anorganik melalui akuisisi perusahaan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) atau pun perusahaan yang berada dalam lingkup supply chain di industri tersebut.
Produsen Air Minum Cleo Tebar Dividen 2022 Rp 19,73 Miliar
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), emiten produsen air minum dalam kemasan Cleo akan membagikan dividen Rp 19,73 miliar. Dividen yang dibagikan itu setara Rp 1,65 per saham.
Perseroan membagikan dividen setelah ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan, 31 Mei 2023. Pembagian dividen untuk pemegang/pemilik 11.959.987.600 lembar saham perseroan setelah diperhitungkan dengan jumlah saham treasury sebesar 40.012.400 saham dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan perpajakan yang berlaku.
Selain dividen, Sariguna Primatirta memakai laba bersih 2022 Rp 195,59 miliar untuk dana cadangan umum sebesar Rp 1 miliar. Sedangkan sisa laba Rp 174,86 miliar dibukukan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Dalam RUPST Perseroan juga menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru perseroan dengan Hermanto Tanoko sebagai Komisaris Utama, Belinda Natalia sebagai Komisaris, Ida Bagus Oka Nila sebagai Komisaris Independen.
Selain itu, Melisa Patricia sebagai Direktur Utama, Nio Eko Susilo sebagai Direktur Operasional, Lukas Setio Wongso sebagai Direktur Keuangan, Toto Sucartono sebagai Direktur Penjualan dan Distribusi, selanjutnya Firdauf Achmad Dhewata sebagai Direktur Rantai Pasokan.
Advertisement
Jajaran Direksi
Dengan demikian berikut susunan komisaris dan direksi perseroan:
Susunan Direksi:
Direktur Utama: Melisa Patricia
Direktur: Nio Eko Susilo
Direktur: Firdauf Achmad Dhewata
Direktur: Lukas Setio Wongso Wong
Susunan Komisaris:
Komisaris Utama: Hermanto Tanoko
Komisaris: Belinda Natalia
Komisaris Independen: Ida Bagus Oka Nila
Gerak Saham CLEO
Pada penutupan perdagangan Rabu, 31 Mei 2023, saham CLEO melemah 1,9 persen ke posisi Rp 515 per saham. Saham CLEO dibuka stagnan Rp 525 per saham. Saham CLEO berada di level tertinggi Rp 535 dan terendah Rp 510 per saham. Total frekuensi perdagangan 828 kali dengan volume perdagangan 26.710. Nilai transaksi Rp 1,4 miliar.