JIS Harus Dilengkapi Fasilitas Pendukung, Agar Bisa Gelar Pertandingan Jumlah Besar

Renovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) karena jadi salah satu opsi venue Piala Dunia U-17 terus menuai polemik. Pasalnya, ada yang mengaitkan ini dengan Pemilu 2024.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 06 Jul 2023, 20:07 WIB
Suasana Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (4/7/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Renovasi Jakarta Internasional Stadium (JIS) karena jadi salah satu opsi venue Piala Dunia U-17 terus menuai polemik. Pasalnya, ada yang mengaitkan ini dengan Pemilu 2024.

Salah satu pendiri suporter Persija Jakarta The Jakmania Ferry Indrasjarief mengatakan, JIS harus dilengkapi fasilitas pendukung lebih dahulu untuk menggelar laga sepak bola dengan penonton berjumlah besar.

"Jadi, lengkapi dululah. Karena menurut saya, ini stadion bagus dan megah, tapi belum lengkap fasilitas pendukungnya, jadi tolong lengkapi. Selama belum lengkap ya sulit untuk kami bermain di sana, karena perizinan juga tidak dapat terus diverifikasi juga tidak lolos kan susah," kata dia dalam keterangannya, Kamis (6/7/2023).

BFerry mengatakan, sebelumnya Jakmania memang sudah sempat hadir di JIS saat launching beberapa waktu lalu. Sebab, kondisi JIS dengan puluhan ribu Jakmania tidak cukup kondusif karena akses keluar di sana masuk hanya lewat ramp barat.

"JIS yang mana kami sudah dikasih tau bahwa stadion ini ada dua ramp, barat dan timur sebagai akses masuknya. Tapi sampai detik ini, ramp timur tetap belum dibuka," ujarnya

“Padahal pada saat launching JIS, kami anggota The Jakmania masuk lewat ramp barat itu suasananya padat sekali dan saya tidak mau anak-anak The Jakmania menjadi susah, keselamatan dan kenyamanannya gak terjamin. Jadi pertanyaan saya kenapa ramp timur tidak dibuka sampai sekarang. Apakah dengan ram timur itu memadai? ya trial and error seperti stadion-stadion lain,” tambahnya.

Lanjut Ferry Indrasjarief, coba dengan dua ramp yang lebarnya sangat luas itu. Kalau ternyata nanti kurang, silahkan saja yang berwenang untuk buat akses lagi, tapi yang terpenting dicoba dulu.

"Dibilang bahwa stadion ini modelnya orang-orang yang datang kesana tidak membawa kendaraan pribadi, tapi sampai detik ini kan kendaraan umum yang sampai kesana baru Transjakarta," ujarnya.

"Jadi, kalau memang benar-benar untuk transportasi umum, ya, dibuat stasiun atau terminal di sana atau bahkan dibikin MRT atau LRT ya silahkan itu akan memudahkan anggota The Jakmania untuk datang kesana," sambungnya.

 


Sudah Ada Masalah dari Lama

Sementara itu, Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengungkapkan permasalahan yang dihadapi oleh JIS terkait akses parkir dan transportasi publik.

Menurut dia, polemik ini sebenarnya sudah hadir bermula dari konser Rakyat 30 Tahun Dewa 19 Berkarya yang saat itu meninggalkan banyak catatan dan layak dievaluasi untuk gelaran berskala besar, termasuk Piala Dunia U-17.

“Beberapa kali event, terutama pernah suatu event konser di sana kan terjadi problem tuh, orang mau masuk juga masalah aksesnya kan, terus juga mau pulang akhirnya ngantri panjang sampai pagi, sampai subuh karena antri juga, nah ini menunjukkan bahwa aksesnya memang harus ada perbaikan,” kata Nainggolan.

Meski di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan bahwa JIS sudah sesuai dengan standar FIFA, nyatanya saat ini masih meninggalkan banyak masalah.

Ia mencontohkan persoalan akses pemain yang tidak memenuhi standar, dimana bus pemain tidak bisa masuk sampai ke depan pintu lobi sebagaimana yang ada di stadion-stadion lain.

“Misalnya bus-bus untuk pemain yang mengangkut pemain tidak bisa masuk karena plafonnya terlalu rendah, nah ini harus diperbaiki,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya