Liputan6.com, Jakarta Saham beberapa agensi K-pop sempat turun pada hari Rabu setelah ada penyelidikan yang digelar pengawas antimonopoli Korea Selatan.
Media lokal Korea Selatan Yonhap News mengutip sumber industri yang tidak disebutkan namanya melaporkan, Komisi Perdagangan Adil Korea Selatan meluncurkan penyelidikan atas dugaan penyalahgunaan kekuasaan di agensi hiburan besar.
Advertisement
Dilansir dari CNBC, Jumat (7/7/2023), laporan itu mengatakan agensi pemerintah mengirim “pemeriksa” ke kantor Hybe, SM Entertainment, YG Entertainment.
Yonhap melaporkan bahwa perusahaan-perusahaan ini diduga melanggar “undang-undang subkontrak” negara tersebut, termasuk menggunakan kontrak lisan alih-alih dokumen tertulis dan menunda pembayaran saat memproduksi album dan barang dagangan.
Hybe, agensi di belakang BTS, sahamnya turun sebanyak 3 persen. Sementara SM Entertainment turun hingga 2,19 persen. Kedua saham tersebut mengurangi sebagian kerugian mereka saat jam perdagangan siang.
YG Entertainment, yang menaungi girl grup Blackpink, mengalami kerugian yang lebih kecil hingga 1,49 persen, tetapi berbalik arah di mana saham diperdagangkan 2,23 persen lebih tinggi.
Saat dihubungi CNBC, FTC Korea Selatan mengatakan mereka tidak bisa mengkonfirmasi atau menyangkal laporan Yonhap tersebut.
Hybe juga mengatakan tidak memiliki komentar, sementara YG Entertainment dan SM Entertainment tidak menanggapi permintaan komentar atas laporan Yonhap.