Dekat dengan Presiden Jokowi, Pengamat Nilai Bisa Kuatkan Elektoral Capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi prayitno mengatakan hubungan spesial antara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dampak positif di Pilpres 2024 mendatang.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 07 Jul 2023, 09:59 WIB
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi (kiri) makan siang bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di FX Sudirman, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Jokowi dan Prabowo terlihat penuh tawa saat menyantap sate dan kelapa muda. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi prayitno mengatakan hubungan spesial antara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dampak positif di Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Pasalnya, menurut dia, Prabowo yang merupakan calon presiden (capres) Gerindra tersebut mendapatkan limpahan elektoral dari kedekatan hubungan bersama Presiden Jokowi.

Bahkan Adi meyakini hubungan dekat antara orang nomor satu di Indonesia dengan Prabowo tersebut berupa endorsement untuk kontestasi demokrasi mendatang.

"Salah satu variable yang membuat elektabilitas Prabowo itu melesat yaitu dekat dengan Jokowi, diendorse oleh Jokowi," terang Adi melalui keterangan tertulis, Jumat (7/7/2023).

Karena hal tersebut, lanjut dia, maka Prabowo menjadi kandidat kuat capres pada Pilpres 2024 mendatang. Bahkan, Ketua Umum atau Ketum Gerindra tersebut dapat mengungguli capres PDIP Ganjar Pranowo dengan dukungan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.

"Terbukti, kini relawan Presiden Jokowi telah ada yang menyatakan secara terang-terangan mendukung Prabowo Subianto. Relawan ini adalah Jokowi Mania (JoMan) yang telah berubah menjadi Prabowo Mania," papar Adi.

Demikian pula, lanjut dia, dengan relawan Pro Jokowi atau Projo yang mengatakan kini 60 persen mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

"Ini (hubungan dekat dengan Presiden Jokowi) menjadikan Prabowo sebagai sosok capres yang membahayakan bagi kandidat capres yang lain," terang Adi.

Terakhir, Adi menilai, kekuatan Prabowo di Pilpres 2024 tidak hanya mengandalkan kekuatan hubungan yang dimiliki bersama Presiden Jokowi. Namun kini karakter kepemimpinan Prabowo telah bergeser dari militer menjadi sipil.

"Atau kini Prabowo sudah lebih menjadi pemimpin yang sangat dekat dengan rakyat. Terlihat dari banyaknya interaksi Prabowo bersama berbagai kalangan dan kelompok masyarakat di Indonesia," ucap dia.

"Transformasi politik Prabowo dari militer jadi sipil sekarang itu sangat keliatan. Humble, ngobrol sama orang, akrab dengan media, ini sesuatu yang tidak pernah dilakukan oleh prabowo sebelumnya," pungkas Adi.

 


Projo Yakin Jokowi Bakal Dukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024

Relawan Pro Jokowi (Projo) menerima kedatangan Relawan Prabowo 08 di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta, pada Kamis (6/7/2023). (Merdeka.com/ Alma Fikhasari)

Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) Relawan Pro Jokowi atau ProJo, Budi Arie Setiadi mengaku tidak masalah atas pernyataan yang disampaikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung Bacapres PDIP Ganjar Pranowo.

"Ya enggak apa-apa orang mau bilang 100 persen, enggak apa-apa, ada yang bilang 150 persen besok-besok juga enggak apa-apa. Yang pasti kita percaya kalau kita pakai istilahnya lagu zaman dulu getar-getar asmara," kata Budi, usai bertemu dengan Relawan Prabowo 08, di Kantor DPP Projo, Jakarta, Kamis 6 Juli 2023.

Sementara itu, Bendahara Umum ProJo Panel Barus, meyakini jika Presiden Jokowi akan mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

"Kami memiliki pandangan yang sama bahwa Pak Jokowi akan mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024," ujar Panel.

Adapun sebelumnya, PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan tidak benar jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan kader PDIP bakal memilih Prabowo sebagai calon presiden (Capres) pilihannya untuk Pemilu 2024.

“Pak Jokowi memilih pak Prabowo? Jadi itu saya luruskan. Itu tidak benar,” kata Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.

Hasto menyatakan bahwa tindakan Presiden Jokowi menyangkut nama-nama bakal capres harus dilihat sebagai upaya beliau memastikan situasi nasional tetap aman dan kondusif jelang pergantian kepemimpinan nasional.

“Pak Jokowi dalam kapasitas beliau sebagai presiden, (hanya ingin) memastikan agar proses pergantian kepemimpinan kedepan berjalan dengan baik,” ucap Hasto.

 


Program hingga Kebijakan Jokowi Akan Dilanjutkan Ganjar

Relawan Pro Jokowi (Projo) menerima kedatangan Relawan Prabowo 08 di kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta, pada Kamis (6/7/2023). (Merdeka.com/ Alma Fikhasari)

Hasto juga mengingatkan, PDI Perjuangan melalui Rakernas III lalu, menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh presiden Jokowi, baik kebijakan, legacy, maupun program akan dilanjutkan oleh Ganjar Pranowo.

Karena dalam konteks menjaga situasi nasional yang kondusif itu, PDIP mendukung langkah presiden yang bersikap baik kepada para bakal capres yang ada.

Dipastikan Hasto, bahwa Jokowi sebagai seorang kader PDIP, tentu sejalan dengan kebijakan partai. Terbukti bahwa dalam Rakernas III PDIP lalu, Jokowi memberikan arahan-arahan bagaimana pemenangan Ganjar Pranowo sebagai capres harus dilakukan.

“Jadi kita dukung sikap Pak Presiden Jokowi,” imbuh Hasto.

“Tetapi tentu saja beliau sebagai bagian dari keluarga besar PDIP yang sudah memberikan arahan-arahan khusus tentang pemenangan-pemenangan Pemilu Legislatif dan pemenangan pak Ganjar dalam rakernas III lalu, tugas kami menjabarkan arahan-arahan dari Presiden Jokowi tersebut, yang sangat baik, yang sangat konstruktif bagi pemenangan PDI Perjuangan dan Pak Ganjar Pranowo ini, dalam kapasitas pak Jokowi sebagai keluarga besar PDI Perjuangan,” imbuh Hasto.

Infografis Heboh Kepala BIN Sebut Aura Jokowi Sebagian Pindah ke Prabowo (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya