Liputan6.com, Jakarta - Polisi mengungkap motif atau alasan lain dari S (30), bapak yang sempat meletakan jasad anaknya yang meninggal dunia saat berusia 8 bulan di dalam kandungan istrinya, di Ciledug, Kota Tangerang, Banten di dalam freezer kulkas rumahnya.
S menceritakan kepada polisi bila istrinya AA (33), janin berjenis kelamin laki-laki itu meninggal dunia pada Senin 3 Juli 2023 sekitar pukul 06.30 WIB. Hal tersebut diperkuat dari surat kematian dari RSUD Kota Tangerang.
Advertisement
Bayi tersebut meninggal dunia saat masih dalam kandungan karena istrinya mengalami pendarahan pada usia kandungan 8 bulan dan dirawat di rumah sakit sejak Minggu 2 Juli 2023.
Setelah mengetahui bayi yang dilahirkan oleh sang istri meninggal dunia, S yang merupakan ayah dari sang bayi, mengurus dan membawa pulang jenazah bayinya ke rumah kontrakan di Sudimara untuk dapat dimakamkan pada siang harinya.
"Namun sesampainya di rumah, S dihubungi oleh pihak rumah sakit karena sang istri mengalami pendarahan hingga harus dirawat ICU. Disaat yang bersamaan kedua anak sambung dari suami pertama sang istri yang masih berusia balita, menangis karena ditinggalkan di RSUD, sehingga S balik ke rumah sakit," tutur Kapolsek Ciledug AKP Diorisha Suryo, Jumat (7/7/2023).
Kemudian, karena panik dan tidak memiliki keluarga di sekitar kontrakannya, sebelum balik ke rumah sakit, S berinisiatif menyimpan sementara jenazah sang bayi di lemari es atau kulkas agar tidak membusuk.
"Dia melakukan itu karena sebelumnya melihat jenazah bayinya diambil dari dalam freezer penyimpan jenazah di rumah sakit, saat diserahkan kepadanya," ujar Diorisha Suryo.
Lapor ke RT Setempat
Setelah mengurus istri dan anak sambungnya di RSUD, S kembali lagi ke rumah untuk melapor ke Ketua RT setempat untuk mendapatkan surat pengantar, untuk pemakaman jenasah bayinya ke kelurahan.
"Sekali lagi, bayi tersebut bukan disimpan selama 2 hari di freezer, sebagaimana berita yang beredar di masyarakat. Berdasarkan laporan S ke RT setempat dan ke kelurahan, bayi tersebut disimpan di lemari es kurang dari 1x24 jam, bayi tersebut langsung dimakamkan secara layak di TPU Selapajang pada tanggal 4 Juli 2023, setelah dibantu oleh staf kelurahan setempat," ungkap Diorisha Suryo.
Dia menerangkan, status pernikahan S dan AA merupakan pasangan nikah siri. Dari pernikahan suami pertama, AA membawa dua anak yang masih berusia balita umur 3 dan 4 tahun.
"Hingga saat ini, kami masih mendalami dan mengklarifikasi beberapa pihak guna mengetahui peristiwa yang terjadi, untuk hasilnya akan kami sampaikan kembali setelah kita simpulkan, mengingat AA sendiri saat ini masih kritis dan dirawat di rumah sakit ," jelas Diorisha Suryo.
Advertisement
Gegara Tak Punya Biaya Pemakaman, Ayah di Tangerang Simpan Bayinya di Freezer Kulkas
Sebelumnya, mengaku tak miliki biaya pemakaman, S (30), seorang ayah di Jalan Tanah Seratus, RT 3 RW 5, Kecamatan Ciledug, Tangerang, menyimpan jasad anaknya yang sudah meninggal di dalam freezer kulkas rumahnya. Sang anak diketahui sebelumnya meninggal saat masih di dalam kandungan.
Dari informasi yang didapat, anak S meninggal pada Minggu 2 Juli 2023. Saat itu anak S berusia 8 bulan dalam kandungan, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
S yang bingung tak punya biaya untuk memakamkan, anaknya pun disimpan jasadnya dalam freezer kulkas. Keberadaan anak S itu pun terungkap setelah dua hari tersimpan di dalam kulkas.
Saat ditemukan sudah dalam keadaan membeku. Anak S akhirnya kemudian dimakamkan pada Selasa 4 Juli 2023.
Dibenarkan Camat Setempat
Camat Ciledug, Marwan membenarkan hal tersebut. Menurutnya, hal itu awalnya dilaporkan ke Kelurahan Sudimara Jaya.
“Bukan penemuan sebenernya, ini tadi ada laporan dari Lurah Sudimara Jaya bahwa ada yang lapor ke kelurahan kalau ada yang meninggal di RT 3 RW 12,” paparnya, Kamis 6 Juli 2023.
Mendapatkan laporan tersebut, pihak kelurahan kemudian langsung menuju lokasi. Petugas pun terkejut, sebab sang bayi sudah dalam keadaan beku di dalam kulkas.
“Staf kelurahan mendatangi lah ke rumah tersebut dan ternyata bayinya ada di dalam freezer kulkas,” ujarnya.
Saat dimintai keterangan, S mengaku anaknya telah meninggal dalam kandungan si ibu. Saat ini, istri S pun masih dirawat di rumah sakit. Kedua warga tersebut pun diketahui warga baru, dan belum sempat melaporkan ke RT setempat.
“Karena mereka baru tinggal di sini, tidak lapor RT bahkan. Tapi kita sudah urus dan sudah kita bantu untuk makamkan di Selapajang, sekarang staf kami juga membantu yang bersangkutan untuk membuat KTP sini agar bisa menggunakan BPJS,” pungkasnya.
Advertisement