Liputan6.com, Jakarta Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Tengah mendapat penghargan Satyalencana Wira Karya. Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin pada puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke- 30 2023 di Banyuasin Sumatera Selatan.
Penghargaan tersebut diberikan langsung kepada Ketua Tim Penggerak PKK Siti Atiqoh Supriyanti. Penghargaan diterima atas atas peranan pemerintah dalam menurunkan angka stunting di daerah.
"Terima kasih atas kerja dari kawan-kawan yang kompak terstruktur dan sistematis sehingga bisa menurunkan angka stunting di Jawa Tengah," kata nya, Jumat (7/7/2023).
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, tingkat prevalensi stunting nasional saat ini berada di angka 21,6 persen dari target presiden 14 persen pada tahun 2024. Penurunan stunting berdasarkan perhitungan elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada seluruh kepala daerah yang hadir untuk menekan stunting setidaknya 3 sampai 4 persen agar target dapat tercapai.
Dari capaian tersebut, Siti optimis kasus stunting di Jawa Tengah akan terus turun hingga angka yang ditargetkan bisa tercapai.
"Target 14 persen harus tercapai. Maka kalau Jawa Tengah kurang lebih sekitar 3 sampai 4 persen dan saya kira itu tidak akan sulit," katanya.
Empat Tahun
Ia menyebutkan, TP PKK Jawa Tengah berhasil menurunkan stunting dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Tahun 2018 angka stunting tercatat 24,4 persen dan tahun 2019 turun 18,3 persen.
Pemerintah juga berhasil menurunkan angka stunting pada tahun 2020 14,5 persen. Kemudian tahun 2021 menjadi 12,8 persen, tahun 2022 berada di angka 11,9 persen.
Siti menyebutkan, keberhasilan menurunkan angka stunting tidak lepas dari program yang digagas oleh Pemprov Jawa Tengah.
"Seperti program perhatian pada ibu hamil, Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng yang memeriksakan sejak awal terus memberikan asupan gizi yang baik, mengontrol terus-menerus, dan suaminya harus peduli. Sampai anaknya lahir diberi ASI eksklusif dan itu perhatian yang perlu dikontrol," jelas Siti.
Advertisement