Liputan6.com, Jakarta - Credgenics, platform teknologi penagihan pinjaman berbasis SaaS telah mengumumkan kerja sama dengan Investree, salah satu fintech lending di Indonesia. Lewat kerja sama ini, keduanya berkolaborasi mengubah penagihan pinjaman untuk dilakukan secara digital.
Dalam kolaborasi ini, platform penagihan berbasis AI dari Credgenics akan terintegrasi dengan ekosistem pinjaman Investree. Nantinya, siklus penagihan pinjaman ritel end-to-end akan bisa dilakukan secara mulus lewat proses digital.
Advertisement
"Kami sangat senang dapat membantu Investree menjadikan pinjaman menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses oleh peminjam melalui digitalisasi penagihan utang," tutur Co-Founder & CEO Credgenics Rishabh Goel dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (8/7/2023)
Selain itu, Investree juga akan memanfaatkan berbagai modul Credgenics, termasuk kemampuan strategis dalam komunikasi digital omni-channel yang dikombinasikan dengan voice bot, termasuk dialer prediktif.
Platform penagihan terintegrasi Credgenics juga bisa melayani berbagai kebutuhan tim yang berbeda, sehingga mampu menghasilkan efisiensi biaya, visibilitas operasional, dan transparansi hasil.
Tidak hanya itu, aplikasi CG Collect dari Credgenics memungkinkan pelacakan petugas lapangan secara real-time, navigasi berbasis peta, tanda terima digital, multibahasa antarmuka, serta geo-fencing untuk memberikan efisiensi operasional lebih tinggi.
Lalu, ada pula platform pengumpulan Credgenics yang bisa memungkinkan pemberi pinjaman mengaudit operasi secara ekstensif, memastikan adopsi peraturan dengan lebih cepat, dan mengubah pengalaman peminjam.
Integrasi ini akan memungkinkan Credgenics memanfaatkan jangkauan luas Investree untuk membantu bank, MFC, dan pemberi pinjaman fintech dalam menata ulang pendekatan terhadap penagihan pinjaman.
"Dengan keahlian Credgenics yang telah terbukti dalam teknologi penagihan pinjaman dan jangkauan kami yang luas, kami yakin kerjasama ini akan sukses besar," tutur Co-Founder & CEO Investree Indonesia Adrian Gunadi.
Startup Fintech Adapundi Gandeng Bank Digital untuk Perluas Pendanaan
Di sisi lain, startup yang bergerak di bidang financial technology (fintech) Adapundi siap memperluas pendanaan dengan menggandeng beberapa bank digital, baik melalui institusi atau pun channeling.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk terus bertumbuh sekaligus memperluas layanan keuangan yang lebih komprehensif dan dipersonalisasikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Direktur Adapundi, Achmad Indrawan, mengatakan kolaborasi bersama bank digital menjadi kunci pertumbuhan perusahaan agar dapat terus mengakselerasi inklusi keuangan melalui teknologi bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Sejak resmi beroperasi pada 2020, Adapundi terus berupaya dan berperan aktif mendukung pemerintah dalam mengakselerasi inklusi keuangan nasional, dengan menghadirkan berbagai inovasi, khususnya dalam menyediakan produk dan layanan bagi konsumen,” ujar Achmad melalui keterangannya, Kamis (11/5/2023).
Pada tahun ini, Achmad menuturkan Adapundi masih akan terus memperluas kerjasama dengan beberapa bank digital maupun bank nasional untuk penyaluran dana yang lebih komprehensif.
Adapun di tengah menjajaki kerjasama dengan beberapa bank, dua diantaranya telah terkoneksi dan go live dalam layanan. Langkah positif ini masih akan berlanjut dengan rencana kolaborasi bersama 10 bank digital lainnya.
Hingga saat ini Adapundi mengklaim telah menyalurkan lebih dari 3,4 juta layanan pinjaman yang akan terus diperluas seiring dengan langkah-langkah strategis yang akan diambil perusahaan pada 2023.
Untuk diketahui, Adapundi telah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2 Juni 2021.
Advertisement
Sederet Manfaat Fintech Bagi Ekonomi Masyarakat
Perkembangan globalisasi memiliki dampak yang baik, salah satunya pada sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi. Perkembangan ini kemudian menandakan bahwa era digital telah merambah ke perusahaan-perusahaan rintisan atau startup. Salah satu bidang yang berkembang dalam perusahaan-perusahaan tersebut adalah Fintech atau Financial Technology.
Hal ini disampaikan oleh Anggota DPR RI Komisi XI Andi Achmad Dara dalam acara Penyuluhan Jasa Keuangan (OJK) yang bertema Financial Technology (Fintech) Yang Ramah Untuk Masyarakat, Senin (3/4/2023).
Menurut Andi Dara, Fintech merupakan sebuah inovasi dalam bidang jasa keuangan atau finansial. Inovasi tersebut berupa kolaborasi antara teknologi dengan lembaga penyedia jasa keuangan. Hal ini tentunya mempermudah transaksi keuangan masyarakat.
"Fintech termasuk sistem yang berkembang cukup pesat karena bersinergi satu sama lain dengan e-commerce di mana Fintech akan membantu proses transaksi keuangan masyarakat luas," ujar Andi Dara.
Lebih lanjut ia menjelaskan, hadirnya Fintech telah membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai masalah. Perpaduan antara efektivitas dan teknologi memiliki dampak positif bagi masyarakat pada umumnya.
"Fintech ini jelas sangat membantu masyarakat dalam menjalankan berbagai macam aktivitas keuangan dengan lebih cepat", jelasnya.
Selain itu, lanjut Andi, Fintech juga dapat membantu perluasan lapangan kerja yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Fintech juga dapat menjangkau masyarakat yang tidak dapat dijangkau oleh perbankan konvensional dengan menyediakan modal bagi pebisnis di kalangan bawah, menengah, maupun atas sehingga akan meningkatkan ekonomi secara makro.
"Fintech tentunya akan memudahkan para pelaku UMKM meningkatkan penjualannya melalui e-commerce atau online", tuturnya.
(Dam)