Liputan6.com, Pemalang - Polres Pemalang telah mengungkap 17 kasus penyalahgunaan narkoba sejak Semenjak bulan Januari 2023.
Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya, S.I.K., M.H. menyebut, keberhasilan tersebut dapat terwujud berkat partisipasi seluruh komponen masyarakat, serta sinergitas yang telah terjalin dengan baik bersama stakeholder terkait.
Baca Juga
Advertisement
“Sejumlah kasus yang telah diproses diantaranya, 9 kasus narkotika, 2 kasus psikotropika dan 6 kasus undang-undang kesehatan, kasus tersebut terungkap dalam kurun waktu dari bulan Januari sampai Juli 2023,” katanya.
Untuk mewujudkan Kabupaten Pemalang yang terbebas dari Narkoba, Polres Pemalang bersama sejumlah elemen masyarakat, Gerakan Mahasiswa Pemalang Raya (Gempar) dan stakeholder terkait menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Aula Tribrata Polres Pemalang, Rabu (5/7/2023).
“Ayo kita bersama-sama bergerak melakukan pencegahan penyalahgunaan narkoba, agar Kabupaten Pemalang dapat terbebas dari narkoba, apapun bentuknya,” ujar dia.
Simak Video Pilihan Ini:
Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Dalam hal pencegahan, Kapolres Pemalang mengatakan, partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan, terutama dalam menginformasikan peredaran gelap narkoba di sekitar tempat tinggalnya kepada petugas.
“Di Kabupaten Pemalang, Polres Pemalang telah membentuk sejumlah Kampung tangguh narkoba di tingkat Desa, yakni di Desa Jebed Utara, Desa Karanganyar, Kelurahan Widuri,” kata Yovan.
“Kedepan, jumlah kampung tangguh narkoba akan terus bertambah dan dibentuk bersama tiga pilar,” imbuh Kapolres.
Dengan adanya kampung tangguh narkoba, tiga pilar akan melibatkan partisipasi aktif seluruh komponen masyarakat dalam memerangi peredaran narkoba.
“Program ini berfokus pada pencegahan dan penganggulangan dini, dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam melawan narkoba,” ucap dia.
Advertisement