Liputan6.com, Jakarta - Dalam waktu dekat, PT Pertamina (Persero) akan bahan bakar baru. BBM yang merupakan hasil campuran bioetanol ini, disebut sebagai Pertamax Green 95. Keberadaan bahan bakar minyak jenis baru ini tentu menimbulkan pertanyaan, apakah cocok dengan mobil-mobil yang ada di Indonesia?
Misalkan saja PT Toyota Astra Motor (TAM) sudah menanggapi rencana peluncuran bahan bakar Pertamax Green 95 tersebut.
Advertisement
" Spesifikasi mobil kita memenuhi dengan E5, bahkan teknologi Toyota sudah sampai di E100 seperti di Brasil. Kita juga ada produk ekspor yang E100. Teknologinya sudah ada, tinggal arahan dari pemerintah mau dibawa kemana. Kita tidak bicara bahwa (kendaraan ramah lingkungan) Hybrid saja atau BEV saja. Tapi ada bahan bakar yang berbeda yang lebih ramah lingkungan seperti Bioetanol, Biosolar, dan lainnya, " ungkap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM kepada wartawan, (4/7).
Sementara itu, Yusak Billy, Sales & Marketing and Aftersales Director Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan, mesin Honda yang dipasarkan di Tanah Air tidak spesifik dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan campuran etanol ini.
"Saat ini, mesin Honda yang dipasarkan di sini memang tidak dirancang spesifik untuk bioetanol," ujar Billy, saat ditemui di Universitas Indonesia (UI) beberapa waktu lalu.
Billy juga menjelaskan, saat ini pihaknya belum berencana untuk menghadirkan mobil dengan mesin yang bisa menggunakan bahan bakar etanol. Namun, pria ramah ini mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan mobil rendah emisi sambil mempersiapkan transisi ke mobil listrik murni alias baterai.
Tanggapan Mazda
Terkait calon BBM jenis baru ini, PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) selaku agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Mazda di Indonesia buka suara. Dijelaskan oleh Technical Trainer Assistant Manager PT EMI, Ardhie Nurhamzah pihaknya belum melakukan uji coba terhadap BBM bioetanol kepada mobil-mobil Mazda.
"Kami belum ada arah untuk menguji coba ke situ. Saat ini kami masih mengacu untuk menggunakan RON yang ada. Jadi apakah kompatibel atau tidak, kami belum melakukan uji coba secara lanjut," kata Ardhie di Jakarta, Kamis (6/7).
Secara global, lanjut Ardhie, pihak Mazda Corporation juga belum melakukan aktivitas pengujian terhadap penggunaan BBM bioetanol. Namun, peluang untuk melakukan uji coba bisa saja terjadi untuk menyesuaikan kebutuhan konsumen.
"Di global adalah fokusnya pada bahan bakar hidrogen. Tetapi kami akan mencoba uji coba (bioetanol), namun harus menunggu persetujuan pihak prinsipal lebih dulu," pungkasnya. (KIT/ODI)
Sumber: Oto.com
Advertisement