Anak Memiliki Tanda-Tanda Speech Delay, Apa yang Bisa Dilakukan?

Saat anak kesulitan bicara, orangtua biasanya mulai khawatir di usia 2 tahun. Namun perlu diketahui, banyak yang menganggap keterlambatan bicara anak adalah tanda-tanda speech delay.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2023, 15:00 WIB
Simak apa penyebab speech delay atau keterlambatan berbicara pada anak. (Foto: Unsplash.com/Robo Wunderkind).

Liputan6.com, Jakarta Saat anak kesulitan bicara, orangtua biasanya mulai khawatir di usia 2 tahun. Namun perlu diketahui, banyak yang menganggap keterlambatan bicara anak adalah tanda-tanda speech delay.

Padahal bila ditelusuri, ada yang disebut speech delay dan speech disorder. Keduanya adalah hal berbeda.

Seperti disampaikan Dokter Gia Pratama dari klikdokter bahwa speech delay mengacu pada anak yang lebih lambat mengembangkan keterampilan bicara dan bahasa dibanding anak-anak pada usia yang sama.

“Sedangkan, speech disorder mengacu pada kesulitan memproduksi suara ucapan yang sebenarnya atau kesulitan mengekspresikan bahasa, contohnya gagap,” jelasnya, dikutip Klikdokter.

1. Speech Delay

Gejala speech delay pada anak yaitu:

- Tidak mengoceh pada usia 15 bulan

- Tidak berbicara pada umur 2 tahun

- Ketidakmampuan berbicara dalam kalimat pendek pada usia 3 tahun

- Kesulitan mengikuti petunjuk

- Pengucapan atau artikulasi buruk

- Kesulitan menyatukan kata-kata dalam sebuah kalimat

- Speech delay pada anak memiliki banyak kemungkinan penyebab.

Penyebab speech delay yang umum antara lain gangguan pendengaran, autisme, cacat intelektual, dan masalah mental.

 


2. Speech Disorder

Salah satu speech disorder yang paling umum dialami anak adalah gagap. Bentuk speech disorder lainnya termasuk:

- Apraxia, gangguan bicara motorik karena kerusakan pada bagian otak yang berhubungan dengan berbicara

- Disartria, gangguan bicara motorik yang mana otot-otot mulut, wajah, atau sistem pernapasan lemah atau sulit bergerakGejala speech disorder pada anak sangat bervariasi, tergantung penyebab dan tingkat keparahannya.

Anak dapat mengalami beberapa kelainan bicara dengan gejala berbeda. Anak dengan satu atau lebih gangguan bicara mungkin mengalami gejala berikut:

- Suara berulang, yang paling sering terlihat pada orang gagap

- Menambahkan suara dan kata-kata ekstra

- Kata-kata yang memanjang

- Membuat gerakan tersentak-sentak saat berbicara, biasanya melibatkan kepala

- Berkedip beberapa kali saat berbicara

- Frustrasi ketika mencoba berkomunikasi

- Sering terdapat jeda saat berbicara

- Suara mendistorsi saat berbicara

- Suara serak

 


Bagaimana Mengatasinya?

Ilustrasi Fenomena Speech Delay Credit: pexels.com/Colin

Speech delay dan speech disorder adalah dua hal berbeda, maka penanganannya pun tidak sama. Bila si kecil mengalami hambatan berbicara yang tak normal pada umurnya, berkonsultasilah kepada dokter untuk mengetahui kondisi yang dialami dan penanganannya.

Cara mengatasi speech delay dapat berbeda sesuai penyebabnya. Beberapa anak bisa jadi hanya perlu lebih banyak waktu untuk mulai berbicara. Mungkin juga diperlukan ahli patologi bicara dan bahasa untuk membuat rencana perawatan.

Sementara, cara mengatasi speech disorder juga bervariasi tergantung jenis gangguan. Dokter biasanya akan menyarankan terapi bicara pada anak. Terapis profesional juga akan memandu anak melalui latihan untuk memperkuat otot-otot di wajah dan tenggorokan.

Dengan terapi ini, anak juga belajar mengendalikan pernapasan saat berbicara. Latihan penguatan otot dan pernapasan tersebut membantu meningkatkan suara dan jumlah kosakata.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya