BAKTI Kominfo Gelar Business Forum, Dorong Perluasan Internet di Indonesia Timur Lewat Palapa Ring

BAKTI Kementerian Kominfo baru saja menggelar Business Forum bersama dengan pelaku bisnis, pemerintah, serta pengguna internet untuk mengungkap potensi pengembangan internet lewat Palapa Ring Timur.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 08 Jul 2023, 13:00 WIB
Palapa Ring Timur (Foto: PT. Palapa Timur Telematika)

Liputan6.com, Jakarta - BAKTI Kementerian Kominfo baru saja menggelar Business Forum Palapa Ring Timur untuk mensosialisasikan layanan produk produk Palapa Ring Timur pada penyelenggara jaringan telekomunikasi. Dalam forum ini, BAKTI menyajikan potensi daerah timur Indonesia untuk menarik pelaku usaha melakukan investasi di sana.

Pembicara dalam forum ini adalah Direktur Layanan Telekomunikasi dan Informasi Badan Usaha BAKTI Kominfo Dhia Anugrah Febriansa, Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar-Lembaga Kementerian Desa Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Samsul Widodo, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon, Pengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Duarato, Belu, Nusa Tenggara Timur Suri Lebo Eduardus.

Adapun forum kali ini mengangangkat tema 'Menjawab Tantangan Pemerataan Internet di Wilayah Timur Indonesia'. Menurut Dhia, forum ini digelar untuk mendukung upaya pemerataan konektivitas digital di wilayah timur dengan memanfaatkan Palapa Ring Timur, mengingat masih rendahnya penetrasi akses komunikasi di wilayah tersebut.

Dhia menuturkan, para penyelenggara jaringan telekomunikasi dapat memanfaatkan Palapa Ring Timur untuk menggali potensi besar di wilayah timur Indonesia, seperti pertanian, peternakan, manufaktur, pariwisata, logistik, pertambangan, hingga kehutanan.

"Para penyelenggara jaringan telekomunikasi juga bisa membuka peluang kerja sama dengan model Kerja Sama Pemanfaatan Aset (KSPA). Model kerja sama ini memungkinkan BAKTI dan mitra kerja sama untuk melakukan tukar manfaat atau penggabungan infrastruktur untuk menjangkau pasar yang lebih luas," tutur Dhia dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (8/7/2023).

Selain itu, menurut Samsul dari Kemendesa, kehadiran jaringan telekomunikasi termasuk internet juga bisa membantu mengetahui permasalahan logistik yang masih dihadapi sejumlah wilayah di Indonesia Timur.

"Pada saat akses digitalisasi semakin mudah, kita bisa mengetahui suatu daerah mengalami kelebihan suplai atau kelebihan permintaan, sehingga inflasi bisa lebih terkendali," tuturnya.

 


Potensi Wilayah Timur Indonesia

BTS 4G yang dibangun oleh BAKTI Kominfo di Daerah 3T di Desa Selong Belanak, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Dijelaskan lebih lanjut, produk-produk yang ada di daerah perdesaan juga bisa memiliki akses pemasaran yang lebih baik. Lemahnya akses pemasaran adalah salah satu poin dari isu pengembangan produk unggulan di perdesaan, yang mana sebanyak 82,77 persen penduduk desa bekerja di sektor pertanian.

Tidak hanya itu, peneterasi dari penyelenggara jasa internet juga bisa bisa mendorong tren positif pemanfaatan internet, terutama untuk anak muda.

"Peluang bagi BUMdes untuk mempercepat kemajuan BUMdesa serta menjadi fasilitas promosi potensi wisata desan dan penguatan kapasitas sumber daya manusia," tutur Suri. Terlebih, penyedia jasa internet di perdesaan masih terbatas, sedangkan kebutuhan internet untuk berbagai keperluan terus meningkat.

Kehadiran internet melalui jaringan Palapa Ring sendiri sudah dirasakan manfaatnya di sejumlah wilayah Papua. Menurut Gustaf, Palapa Ring meningkatkan konektivitas akses digital di Papua karena masyarakat jadi memiliki akses internet yang semakin luas.

Sebagai informasi, Business Forum Palapa Ring Timur sendiri dihadiri oleh pelaku bisnis, pemerintah, serta pengguna internet untuk menciptakan kolaborasi antar-stakeholders. Ada sekitar 30 perusahaan yang hadir, termasuk di antaranya dari APJII dan APJATEL.


Mahfud MD Umumkan Hasil Seleksi Dirut Bakti Kominfo: Tidak Ada yang Lulus

Plt Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Mahfud MD melantik 4 pejabat eselon I di lingkungan Kominfo. (Foto: Biro Humas Kominfo)

Di sisi lain, pada Mei 2023, Pelaksana tugas Menteri Komunikasi dan Informatika atau Plt. Menkominfo Mahfud MD mengumumkan bahwa tidak ada peserta yang lolos seleksi sebagai calon Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo.

"Tadi sudah diumumkan bahwa kita sudah mengadakan seleksi untuk calon Direktur Utama melalui satu lembaga asesmen center dari Universitas Indonesia dan sudah lewat separuh perjalanan, ketika sudah mengerucut dinilai ternyata tidak ada yang lulus," kata Mahfud.

"Sehingga tidak ada yang bisa diwawancarai lebih lanjut, mencari tiga besar untuk diwawancarai oleh menteri kemudian dipilih satu," kata Menko Polhukam itu dalam konferensi persnya di Jakarta, Jumat (26/5/2023).

Kominfo mengatakan seleksi terbuka calon Dirut Bakti sudah dilakukan sejak 11 April 2023, yang dimulai dari pengumuman, penerimaan berkas peserta secara daring, seleksi administrasi, penulisan makalah, dan tes asesmen untuk profil perilaku dan kompetensi.

Tahap awal seleksi, Pansel menerima 23 pendaftar. Kemudian, diterima 15 peserta yang mengirimkan syarat berkas lengkap. Di penulisan makalah, ada 12 peserta yang lolos dan mengikuti asesmen.

Namun, hari ini diumumkan bahwa berdasarkan tahap penilaian asesmen, Panitia Seleksi memutuskan 12 peserta yang mengikutinya, tidak ada yang memenuhi kompetensi yang telah ditentukan.

Lebih lanjut, Hary Budiarto, Ketua Tim Seleksi Jabatan Dirut Bakti Kominfo, mengumumkan bahwa mereka akan mengulang lagi seleksi terbuka, yang waktunya bakal ditentukan di kemudian hari.

"Kami membuka seluas-luasnya, partisipasi masyarakat untuk bisa mengikuti seleksi jabatan Direktur Utama Bakti ini," kata Hary menambahkan, dalam kesempatan yang sama, dikutip dari kanal YouTube Kemkominfo TV.

(Dam)

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya