Menpora Sodorkan 30 Pemain Diaspora untuk Piala Dunia U-17 2023: 17 Orang Sudah Punya Paspor Indonesia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan pihaknya telah melakukan pendataan pada pemain diaspora yang potensial memperkuat Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023. Terdapat total 30 pemain yang disodorkan kepada PSSI, dengan 17 di antaranya sudah berpaspor Indonesia.

oleh Theresia Melinda Indrasari diperbarui 08 Jul 2023, 11:30 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo (kanan) mengeklaim pihaknya sudah menyodorkan 30 pemain diaspora yang dapat dijadikan bahan pertimbangan PSSI untuk membangun Timnas Indonesia U-17 jelang pelaksanaan Piala Dunia U-17 2023. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyatakan pihaknya telah melakukan pendataan pada pemain diaspora yang potensial memperkuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2023.

Berdasarkan database yang dikumpulkan oleh departemen diaspora Kementerian Pemuda dan Olahraga, terdapat setidaknya 30 pemain diaspora yang datanya sudah disodorkan kepada PSSI.

Sebanyak 17 penggawa telah memiliki paspor Indonesia. Sementara itu, 13 nama lain belum berpaspor, tetapi akan tetap diajukan demi memberi lebih banyak opsi bagi pelatih Timnas Indonesia U-17 Bima Sakti.

Seperti diketahui, PSSI selaku federasi sepak bola Tanah Air memang gencar melakukan seleksi demi menemukan talenta-talenta muda berkualitas yang dapat memperkuat Garuda Asia di Piala Dunia U-17 2023.

Tim Merah Putih dipaksa bergerak cepat melakukan persiapan usai FIFA menunjuk Indonesia menjadi tuan rumah pengganti Peru yang dianggap kurang siap dari segi infrastruktur untuk menyelenggarakan FIFA U-17 World Cup.

Kabar sebelumnya menyebut Bima Sakti memang berencana memanggil pemain keturunan di ajang tersebut. Hal ini dilakukan demi memberi kesempatan bagi pesepak bola berdarah Indonesia yang berada di luar negeri.


Kemenpora Kumpulkan Data Pemain Diaspora

Ketua umum PSSI, Erick Thohir (kiri) bersama Menpora Dito Ariotedjo berbicara kepada awak media usai menggelar rapat koordinasi mengenai Piala Dunia U-17 2023 di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (7/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Guna mewujudkan misi sang pelatih, Kemenpora pun bekerja sama melakukan pendataan pada pemain-pemain diaspora. Hingga kini terkumpul total 30 pesepak bola, baik yang sudah maupun belum memiliki paspor, untuk selanjutnya dapat dijadikan pertimbangan oleh Bima Sakti.

"Kalau terkait dengan pemain keturunan atau diaspora, kita dari database yang sudah dikumpulkan Kemenpora di bawah departemen Diaspora kita, itu kita sudah memberikan kepada PSSI dan sudah diterima langsung oleh Ketum PSSI dan diberikan ke Coach Bima," papar Menpora Dito Ariotedjo selepas pertemuan dengan Ketum PSSI Erick Thohir di Gedung Kemenpora, Jakarta, Jumat (7/7/2023) sore WIB.

"Di mana kita telah mendata sementara ada 17 (pemain) yang bepaspor Indonesia. Sisanya ada sekitar 13 lagi, itu belum berpaspor, tetapi akan tetap kita berikan biar menjadi opsi-opsi coach Bima dalam menyeleksi potensi para atlet muda Diaspora kita yang ada untuk U-17 nanti," sambung menteri berusia 32 tahun tersebut.


Sesuaikan dengan Kebutuhan Timnas Indonesia U-17

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, mengungkap pemusatan latihan (TC) perdana bagi anak-anak asuhnya jelang menyambut Piala Dunia U-17 2023 bakal digulirkan mulai 10 Juli mendatang. (Liputan6.com/Melinda Indrasari)

Meski berniat memakai jasa pemain diaspora, Pelatih Timas Indonesia U-17 Bima Sakti nampaknya tak bakal buru-buru memasukkan para penggawa tersebut ke dalam skuadnya.

Dalam pernyataan terpisah kala dihubungi Liputan6.com beberapa waktu lalu, Bima Sakti mengeklaim pihaknya akan memanggil pemain dan melakukan seleksi secara bertahap, sembari menyesuaikan dengan kebutuhan tim racikannya.

"Saya sudah ada data-datanya (pemain keturunan) banyak, ya. Ada beberapa pemain, ada 6-7 pemain," tutur Bima Sakti kepada Liputan6.com pada Jumat (30/6/2023) pekan lalu.

"Tapi, nanti untuk seleksi bertahap kita panggil. Karena kan kita melihat juga kebutuhan posisi mana yang harus kita ini (perkuat)," katanya lagi.

"Dan ini juga (bukti bahwa) kita memberi kesempatan buat pemain-pemain diaspora yang notabene memiliki darah Indonesia, entah dari ibu, entah dari ayah, dan memiliki paspor Indonesia," tandas pelatih berusia 46 tahun itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya