Studi: Tubuh Manusia Kerja Lebih Keras Saat Terlalu Panas, Fungsi Optimal Bisa Ikut Menurun

Para peneliti menemukan bahwa tubuh manusia memang berisiko kehilangan fungsi optimalnya jika berada pada suhu lebih dari 40 derajat Celsius.

oleh Diviya Agatha diperbarui 08 Jul 2023, 15:00 WIB
Prakiraan cuaca Jakarta hari ini, Jumat (14/4/2023), akan cerah dengan suhu udara sangat panas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Berada di cuaca panas terkadang membuat sebagian orang lebih rongseng. Sibuk ngadem atau kipas-kipas lantaran hendak menurunkan suhu tubuh hingga menjadi lebih rendah.

Ternyata, hal tersebut wajar dirasakan. Sebuah studi baru dari University of Roehampton, Inggris dapat menjelaskan sekilas soal penyebabnya.

Para peneliti menemukan bahwa tubuh manusia memang berisiko kehilangan fungsi optimalnya jika berada pada suhu lebih dari 40 derajat Celsius. Sebab, tubuh akan bekerja lebih keras jika berada dalam suhu yang panas.

"Temuan ini tampaknya bisa memberi penjelasan yang lebih tepat tentang respons tubuh terhadap panas dan kelembapan yang berkelanjutan, dan pada sifat serta mekanisme peningkatan laju metabolisme yang muncul sebagai respons terhadap kondisi seperti itu," ujar ilmuwan bioinformatika analis sumber daya dan spesialis data biomedis National Institutes of Health, Dr J. Wes Ulm mengutip Medical News Today, Sabtu (8/7/2023).

Mekanisme Tubuh Saat Kepanasan

Seperti diketahui, zona termonetral biasanya dijadikan patokan dimana tubuh tidak perlu meningkatkan laju metabolisme dan mengerahkan lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu idealnya. Kira-kira sekitar 37 derajat Celsius.

Jika berada pada zona termonetral di batas bawah sekitar 28 derajat Celsius, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak energi untuk mempertahankan suhu ideal tanpa sadar melalui kontraksi pada otot-otot utama.

Sedangkan, pada suhu yang lebih tinggi, tubuh menggunakan mekanisme lain untuk mendinginkannya. Seperti dengan berkeringat, misalnya.


Suhu Memengaruhi Tubuh Manusia

Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Para peneliti kemudian mencatat beberapa hal yang dirasakan para partisipannya saat berada di suhu 40 derajat Celsius dan di atasnya.

Hasil menunjukkan ada beberapa hal yang dirasakan. Mulai dari mengalami peningkatan metabolisme hingga peningkatan detak jantung.

Laju metabolisme yang tinggi akan membuat manusia merasa lebih mudah kepanasan. Hal itu lagi-lagi lantaran tubuh memang sedang bekerja keras untuk membakar kalori dalam jumlah banyak.

Sedangkan dalam hal peningkatan detak jantung, mereka yang berada di suhu tinggi (40 derajat Celsius ke atas) membutuhkan lebih banyak oksigen untuk mempertahankan fungsi optimalnya.


Cara Tubuh Menurunkan Suhu Tubuh Saat Kepanasan

Warga menggunakan payung saat berjalan di tengah cuaca terik di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (24/4/2023). Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam bebrapa hari terakhir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Studi lain yang dipublikasikan dalam National Library of Medicine pun pernah membahas cara-cara apa saja yang bisa dilakukan tubuh agar suhu tubuh bisa menurun ketika kepanasan.

Menurut studi ini, berikut empat cara yang umumnya dilakukan tubuh.

1. Penguapan, yang dicapai dengan berkeringat

2. Radiasi, yang berarti melepaskan panas ke udara sekitarnya

3. Konveksi, yang terjadi ketika udara dingin mengelilingi tubuh

4. Konduksi, yaitu perpindahan panas tubuh ke air dingin atau es yang berdekatan


Hal yang Bisa Dilakukan Manusia untuk Turunkan Suhu

Warga beraktivitas menggunakan payung saat suhu udara mencapai 35 derajat Celcius di Kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah) Event

Selain itu, ada pula hal yang bisa dilakukan sebagai upaya menurunkan suhu tubuh tersebut. Salah satu yang paling terkenal adalah dengan mengonsumsi cairan yang dingin atau menyegarkan.

Minum cairan dingin seperti air atau es teh diketahui dapat membantu menurunkan suhu tubuh dengan cara mendinginkan tubuh secara internal.

Asupan cairan secara teratur juga dapat mencegah dehidrasi yang dapat meningkatkan panas tubuh.

Selain itu, pergi ke tempat dengan udara yang lebih sejuk juga dianjurkan. Manusia dapat menurunkan suhu tubuhnya dengan pindah ke area dengan suhu eksternal yang lebih dingin, karena tubuh akan kehilangan panas secara konveksi.

Infografis: Bumi Makin Panas, Apa Solusinya? (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya